Yang Mulia, Ceraikan Aku!

Yang Mulia, Ceraikan Aku!

Oleh:  Trah Rona  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
17Bab
957Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Vassilia Auva, harus menerima fakta bahwa dirinya tiba-tiba bertransmigrasi ke tubuh Nona Clarence Divn Rivas, tokoh novel favoritnya, tepat di hari pernikahan. Tidak ada jalan lain. Meski dia tidak mengenal calon suaminya -sang Pangeran- dan sama sekali tidak mengerti dunia baru ini, pernikahan politik ini tetap harus berlangsung. Jika tidak, nyawanya adalah taruhannya. Tapi sebagai gantinya, Clarence mengajukan permohonan kepada Pangeran tepat sebelum mereka melakukan prosesi ciuman. "Aku akan memberikan apapun yang Yang Mulia mau. Aku akan membantu anda naik tahta. Tapi, ceraikan aku setelah satu tahun. Posisi Ratu sama sekali bukan yang aku inginkan, Yang Mulia." Seharusnya itu mudah. Mereka tidak saling mencintai. Bahkan menurut bisik-bisik para pelayan, sang Pangeran juga membenci August Rivas, Pamannya yang tidak mau mematuhi aturan Kerajaan. Menyulitkan posisinya. Secara otomatis, Pangeran seharusnya juga membenci Clarence. Tapi mengapa... "Cerai? Gila, gila, gila. Itu adalah hal paling gila yang pernah aku dengar. Jangan katakan itu lagi. Aku tidak ingin menjadi gila karena mendengarnya." Apa maksudmu? Anda telah berjanji! Bukankah ini adalah kesempatan terakhir untuk lepas dari wanita yang kau benci? "Yang Mulia... apakah anda gila?" Pangeran, yang telah naik tahta menjadi Raja, justru mengiyakan tanpa beban. "Setelah dipikir-pikir... ya. Aku telah menjadi gila karena memiliki istri segila kamu." Yah... mau bagaimana lagi? Yang bisa Clarence lakukan sekarang hanya menciptakan insiden besar untuk membuat Raja menceraikannya.

Lihat lebih banyak
Yang Mulia, Ceraikan Aku! Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Rai Seika
Awalan yang menarik Thor
2022-09-16 11:19:18
0
user avatar
Rai Seika
Awalan yang menarik Thor
2022-09-16 11:18:58
2
17 Bab
1. Become an Antagonist
Saat itu tengah malam, dan dalam gemerisik angin musim gugur, bulan sabit tergantung di langit yang mendung. Jeritan sedih dan sengsara keluar dari dalam rumah. Suara itu mengerikan dan amat memilukan, seperti berasal dari keputusasaan.Semua yang mendengar ini merasa hampa di hati.Di halaman istana, seorang wanita berusia lima belas tahun dibaringkan diatas besi panas. Tangan dan kakinya terpanggang dengan mengerikan. Pakaiannya compang-camping dengan beberapa sudut terbakar, dan tempat lainnya sobek karena bekas cambuk.Ada dua pelayan yang memegangi lengannya yang setipis tongkat. Mereka mencengkeramnya acap kali wanita itu memberontak karena rasa sakit. Rambut wanita itu acak-acakan dan wajahnya pucat pasi. Napasnya hanya terdengar samar. Seluruh tubuhnya dipenuhi keringat dingin, dan bersamaan dengan itu, darah mengalir bak hujan darah.Tampilannya sepenuhnya mengerikan. Namun, di hadapannya, seorang wanita tua dengan pakaian mulia masih duduk dengan anggun. Aura wibawa memanca
Baca selengkapnya
2. Pesta Dansa
"Saya ingin mengajukan kesepakatan yang menguntungkan Yang Mulia." kata Clarence setelah tautan bibir mereka terlepas. Suaranya sedang, tidak lirih atau pun keras sehingga tidak akan ada yang mendengar percakapan mereka selain mereka berdua.Pangeran mengusap bibir istrinya dengan pelan, sebelum menjauhkan diri. "Dan apa itu? Apa yang kau inginkan?" tanyanya dengan nada dingin yang sama dengan tadi.Clarence, yang tercenung karena kelembutan tangan Pangeran ketika mengusap bibirnya, baru bisa menjawab setelah beberapa detik terlewati. "Sebelum itu, aku memiliki beberapa pertanyaan untuk Yang Mulia. Tapi, nanti. Aku tidak bisa mengatakannya di tempat ini karena mungkin akan menodai citra Yang Mulia." "Yah, katakan saja sekarang. Istana baru, wilayah, tambang batu mulia, nyawa seseorang, pesta terbesar di benua. Dari semua itu, apa yang kau inginkan?" "Apa maksud Anda, Yang Mulia?" tanya Clarence, tersinggung. Semua tawaran itu memang terdengar menggiurkan. Dia bisa melakukan apapun d
Baca selengkapnya
3. Nona Yang Menarik Perhatian
Pasangan dengan pangkat tertinggi di seluruh penjuru kerajaan Thaas Rachem itu bertahan tidak lama di pesta. Setelah mengucapkan selamat pada Pangeran dan istrinya, serta memberikan salam hangat pada seluruh bangsawan Querencia--ibukota Thaas Rachem--yang hadir, mereka pergi dengan terhormat. Para bangsawan, yang semula bisa menghembuskan napas lega karena keramahan dan senyum hangat sang Ratu kembali harus menegangkan otot wajah menghadapi kedinginan yang membekukan milik Pangeran.Sudut bibir Clarence berkedut. Dia merasa kasihan pada mereka, tapi tidak banyak. Hanya sedikit, karena Clarence sadar diri kalau seharusnya dia lah yang paling dikasihani saat ini.Seumur hidupnya, Clarence harus melihat dan berinteraksi dengan pria berkepribadian seperti tiran ini."Apakah tidak apa-apa bila saya tidak berdansa dengan para bangsawan, Yang Mulia?" Clarence memberanikan diri bertanya setelah dari atas kursi pengantin, berkali-kali matanya mendapati para bangsawan pria berkali-kali mencuri p
Baca selengkapnya
4. Kematian
"P-putri Wilburn." salah satu wanita muda yang memakai gaun berwarna putih dengan bentuk bunga primrose menyebut nama lengkap Clarence dengan gugup."P-putri, salam."Niat awal Clarence mendatangi para wanita bangsawan itu adalah untuk menemui Dissy Lein Rosewood, seorang wanita muda bangsawan yang menurut Pangeran adalah musuh bebuyutannya. Clarence ingin berbicara secara langsung dengan musuh Clarence asli, untuk mengetahui siapa yang paling jahat. Pemilik tubuh ini, atau Dissy?Clarence juga perlu mengenal 'siapa' itu Clarence Wilburn yang asli. Karena bertanya pada Pangeran tidak memberikannya jawaban yang diinginkan, Clarence memutuskan untuk memulai langkah pertamanya dengan Dissy Lein Rosewood.Namun sayang, ketika Clarence menghampiri mereka semua, ekspresi ketakutan——yang semula Clarence pikir hanya ditujukan pada Pangeran——kembali menghiasi ekspresi mereka. Wajah yang dibubuhi oleh bedak tebal itu makin terlihat memucat. Ini membuat Clarence penasaran. Dia tertarik mencari ta
Baca selengkapnya
5. My Beloved King
Meminta sesuatu pada takdir kematiannya adalah pilihan yang buruk.Dan sayangnya, Clarence baru menyadari hal itu setelah ucapannya keluar. Dia terdiam, dan membeku. Diam-diam menyalahkan diri sendiri karena telah bertindak impulsif tadi.Tidak ada tanggapan dalam waktu yang lama.Keheningan yang menyesakkan terjadi selama beberapa saat, dan baru menghilang saat Leopold tertawa mengerikan.Pundak Clarence seketika menegang. Terutama, saat tanpa sengaja dia menatap mata biru Leopold yang kini bak binatang buas, menatapnya dengan tajam."Yang Mulia——" Clarence menggigit lidahnya. Kehilangan kata-kata. Dimana keberaniannya yang sangat membeludak tadi? "S-saya..."Tiba-tiba saja, Leopold berdiri, membuat kalimat Clarence terhenti dengan paksa. Dada bidangnya kini berada tepat didepan matanya. Ketika Clarence mengangkat kepalanya sedikit, dia langsung berhadapan dengan dagu Leopold, yang... seksi.Clarence meneguk saliva dengan kasar. 'Bukan waktunya untuk memikirkan hal itu, Cla' dia mene
Baca selengkapnya
6. Erun Lexion Uli, Sang Pengganti
Clarence mengulum bibirnya ke dalam. Meminta perceraian secara langsung gagal. Jelas saja, itu adalah rencana yang buruk. Tidak mungkin ada orang yang akan menyetujui perceraian di hari pernikahannya.Jadi, Clarence harus beralih pada rencana lain. Namun apa itu?Dia tidak tahu. Dia masih akan memikirkannya. Yang jelas, saat ini, ada hal paling penting yang harus dia lakukan.Dan apa itu?Clarence mengembangkan senyum secerah matahari sembari melangkah dengan anggun menuju kamar milik pangeran Leopold. Pesta pernikahan sebetulnya belum selesai, masih ada beberapa rangkaian acara lagi. Namun, karena tipu daya yang ia lakukan, ia akhirnya berhasil menyelinap keluar dari aula tanpa diketahui oleh siapapun, bahkan pangeran Leopold sendiri.Yah, dia tidak bisa membayangkan apa yang ada di kepala orang-orang nanti saat menyadari, bahwa tokoh utama dalam acara ini malah menghilang. Pangeran Leopold mungkin akan marah, tapi Clarence berusaha untuk menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak ha
Baca selengkapnya
7. Aku Akan Melindungimu
"Apa ini?" Clarence mengambil pigura foto dengan latar belakang kebun. Keningnya mengerut. Ini adalah pertama kalinya dia melihat gambar tersebut, tapi rasanya sangat familiar. Deja vu, yang cukup berat.Seakan-akan... itu adalah benda yang pernah ia lihat sebelumnya.Dibelakangnya, Erun dalam balutan baju handuk tersenyum. Dia mendekat, dan memeluk pinggang Clarence erat dari arah belakang. "Itu adalah foto yang kau ambil lima bulan yang lalu, Cla.""Mm-hm." Clarence bergumam tidak jelas. Dia memegang tangan Erun, lantas menjauh dari rengkuhan pria itu. "Aku gerah." Kata Clarence beralasan. Padahal, kenyataannya adalah dia merasa was-was. Ini adalah novel dengan latar kerajaan, dan tentu saja etiket dan adab sangat dijunjung tinggi. Makanya, Clarence ingin meminimalisir kemungkinan ketahuan.Pokoknya, tidak boleh ada masalah sebelum dia bertindak untuk merubah alur.Ada perubahan dalam ekspresi Erun——dia kecewa. Tapi, pada akhirnya, Erun tidak memaksa Clarence. Dia menuruti apapun yan
Baca selengkapnya
8. Malam Pertama (1)
Dia tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Ingatannya berhenti pada saat dirinya menaiki kereta, dan kemudian karena kenyamanan fasilitas, dia mungkin tertidur.Namun...Clarence membeku. Dia mengangkat tangannya, yang terdapat memar di pergelangan, lantas beralih ke jendela. Kaca besar itu menampilkan pemandangan malam. Langit tanpa bintang dan bulan, tertutup malam hitam yang membuat segalanya makin gelap.Ya. Gelap. Begitu Clarence terbangun, dia dalam keadaan berbaring di ranjang, di ruangan temaram. Tidak ada yang familiar disini, kecuali aroma wewangian yang mirip bunga melati.Siapa yang membawanya kesini?Pertanyaan itu akan dapat ia jawab apabila bisa melihat seisi ruangan dengan jelas. Namun sayangnya, Clarence bahkan tidak bisa bangun dari ranjang karena kedua kakinya dirantai. Dia sudah berusaha melepaskannya, tapi itu sia-sia. Bahkan sampai tangannya memar, borgol itu masih terpasang erat disana.Clarence mulai panik. Dia kemungkinan besar diculik. Mungkin oleh musuh A
Baca selengkapnya
9. Malam Pertama (2)
Clarence menjadi sangat penurut hari ini. Itu lah yang menyebabkan Leopold merasa aneh. Ada perasaan gusar yang menyeruak di dalam hatinya, menyebabkannya bertanya-tanya. Bagaimana mungkin, seorang pemberontak seperti ini menjadi patuh tanpa sebab. Pernikahan ini memang hanya sebuah aliansi tanpa nama. Kerajaan ingin 'menggenggam' kekuatan Duke August, memastikan bahwa tidak akan ada pemberontakan di kemudian hari. Raja meminta, dan dia menyetujui tanpa syarat. Tentu saja, setelah sebelumnya menyelidiki tentang calon istrinya itu, dan mengetahui segalanya tentang dia. Tapi Leopold tidak menyangka, bahwa hanya dengan sedikit tekanan saja, Clarence bisa tunduk seperti ini. Matanya melihat wanita yang terengah-engah di bawahnya dengan sorot dingin. Pada awalnya, Leopold berpikir bahwa istrinya ini sedang merencanakan sesuatu yang bisa menodai nama baiknya. Namun... "Wanita yang diceraikan dengan tidak hormat oleh Pangeran setelah menjalani malam penyatuan, hanya akan berakhir dengan
Baca selengkapnya
10. Kesempatan
Clarence tersenyum cerah. "Kalau begitu... bisakah anda mengabulkan keinginan saya, Yang Mulia?""... apa?"Ini adalah kesempatan, yang mungkin adalah terakhir kalinya. Dia tidak bisa melewatkannya begitu saja. Meskipun Clarence paham kalau apa yang terjadi semalam adalah 'hukuman', tapi dia tetap memasang muka tembok. Bertanya, seolah-olah Leopold mengambil sesuatu darinya secara paksa, dan meminta kompensasi dari suaminya itu.Lagipula, Clarence yang asli adalah gadis bangsawan bar-bar yang tidak tahu aturan. Jadi tidak tahu malu sedikit seharusnya tidak apa-apa. Toh, dia yakin tidak akan ada yang menyadarinya."Jika tidak bisa bercerai, maka... bagaimana dengan pernikahan kontrak?"Saat itu, matahari mulai bangkit. Sinarnya menelusup dari sela-sela tirai yang terbuka, dan membasuh dada telanjang Leopold. Wajah dinginnya nampak sedikit toleran karena itu. Dia... terlihat lebih mudah didekati dari biasanya, jadi Clarence berani mengajukan permintaan itu.Walau sialnya, dengan sinar
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status