Home / Fantasi / Tabib Sakti Tak Terkalahkan / Bab 12. Yang sebenarnya.

Share

Bab 12. Yang sebenarnya.

Author: Zayn Z
last update Last Updated: 2024-09-14 20:49:08

Bab 12. Yang sebenarnya.

Shizi bangkit dari duduknya, ia berdiri sambil menundukan kepalanya di hadapan wanita tersebut.

“ Kenapa kau tak menjawab?” Tanyanya datar.

Shizi pun segera menjawab.” Maafkan aku nyonya, perkenalkan namaku Shizi, aku budak yang baru dibeli oleh Nyonya Ren dan aku ditugaskan untuk membereskan ruangan ini sekaligus mengurus segala catatan yang ada disini.”

Sang wanita tampak terkejut sesaat, raut wajahnya berubah seperti kembali setelah beberapa saat. Ia menatap buku yang dipegangnya untuk sekilas.

Sang wanita berdada besar itu kemudian menatap Shizi, menelisik wajahnya. Ada kerutan di keningnya saat melihat wajah pemuda di depannya itu.

Sang wanita akan berkata namun satu suara dibelakangnya menghentikannya.

“ Xiao’er, kenapa kau berkata dengan nada tinggi, apa ada masalah?” Tanya Nyonya Ren yang datang menghampirinya.

“ Nyonya besar, dia ada di ruangan ini dan membaca catatan yang ada disini. Tadi dia mengatakan jika dia adalah budak baru yang diperintahkan n
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 13. Catatan.

    Bab 13. Catatan.Shizi merenung di kamarnya, setelah sebulan lamanya ia tinggal di rumah bordil dan memahami situasinya ia pun mulai memikirkan untuk memulai rencananya.“ Sepertinya sekarang bisa kujalankan rencanaku untuk mencari uang. Sepertinya hal itu bisa kulakukan sekarang.” Ujarnya dengan penuh keyakinan.Shizi mengambil satu bungkusan yang ada di dalam tumpukan pakaiannya, ia membuka kantong kecil itu dan mengeluarkan isinya.Kini diatas telapak tangannya terhampar belasan koin tembaga yang didapatnya.Uang uang tersebut didapatkan dari hasil membantu para wanita yang ada di dalam rumah bordil, mulai dari membawakan arak, tips dari pelanggan, mengangkat air dan banyak pekerjaan kasar lainnya.“ Dua puluh empat koin tembaga…. Jelas ini sangat kurang jika dipergunakan untuk membeli bahan obat dan bahan lain yang kubutuhkan!” Ujarnya bermonolog.Shizi menghela nafas panjang, ia berpikir keras mencari cara untuk memulai dengan uang yang ia miliki.Setelah berpikir untuk beberapa

    Last Updated : 2024-09-16
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 14. Melobi.

    Bab 14. Melobi.Shizi dan Er Lang keluar dari paviliun Dandelion, mereka berangkat keluar paviliun setelah Er Lang menyelesaikan pekerjaannya.Entah kemana Er Lang membawa Gu Tong, namun yang jelas Shizi tak mau tahu mengenai hal itu karena bukan urusannya.“ Tuan Er Lang, kemana tujuan kita sekarang?” Tanya Shizi saat mereka berada di luar paviliun.“ Aku tidak tahu!” Jawab Er Lang singkat yang membuat Shizi tercengang mendengarnya.“ Tuan, jangan bercanda….Bagaimana mungkin tuan tidak tahu?! Lalu kita akan berbelanja semua yang ada di daftar ini dimana?” Tanya Shizi serius.Er Lang menunjukan wajah datarnya lalu angkat bicara.”Bukankah kau yang ditugaskan untuk itu, jadi itu terserah padamu! Lagipula aku tidak tahu harus kemana atau ke siapa!” Serunya dengan nada datar.Shizi menepuk keningnya sendiri, ia tak menyangka jika situasinya menjadi tidak seperti yang ia duga. Pikirnya ia akan mengikuti Er Lang dan sisanya akan menjadi urusannya dalam berbelanja dan pemilihan barang yang

    Last Updated : 2024-09-17
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 15. Menolong.

    Bab 15. Menolong.Shizi dan Er Lang memasuki kediaman Wen Qin yang ada di sebelah barat kediaman keluarga Wen. Disana Shizi menjelaskan kebutuhan bahan yang diperlukan Paviliun Dandelion setiap bulannya termasuk metode pembayarannya.Dengan seksama Wen Qin mendengarkan, tampak raut wajahnya menunjukan kegembiraan karena tawaran yang diajukan Shizi tidak mempersulit dirinya seperti pada kesepakatan dagang pada umumnya. Bagaimana Wei Qing tidak senang? Pihak Paviliun Dandelion akan mengurus masalah pengambilan barangnya sehingga ia tidak harus memikirkan masalah distribusi dan pengiriman.“ Meski harganya dikurangi tapi tuan masih mendapatkan banyak keuntungan dari kerjasama ini.” Ujar Shizi.“ Kau benar, dengan begini aku tidak banyak memikirkan hal lainnya.” Jawab Wen Qin.“ Tentunya karena kami ingin berbisnis jangka panjang dengan tuan muda maka kami ingin membuat fondasi yang baik untuk tuan muda kedepannya.” Ujar Shizi.“ Hahaha, kau benar, dengan begini ayah bisa melihat dan men

    Last Updated : 2024-09-18
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 16. Klasik dan tradisional.

    Bab 16. Klasik dan tradisional.Shizi tersenyum tipis sambil meramu obat untuk nyonya Jin, ia tak menyangka jika ia juga harus membuat ramuan untuk sang nyonya besar keluarga Wen itu Hal itu terjadi karena tabib Sun masih tidak percaya dengan hasil pemeriksaan dirinya yang menyebutkan nyonya Jin mengalami sakit lambung.Tabib muda tersebut memilih pergi karena tidak mau menanggung resiko yang mungkin terjadi kedepannya karena kepercayaan Wen Qin pada Shizi.Masih di ruangan yang sama, kini Shizi memperhatikan Nyonya Jin tampak lahap memakan makanan yang disediakan. “ Saudara Shizi, tampaknya ramuan yang kau berikan untuk ibu benar benar berkhasiat, lihat! Ibuku kini makan tanpa khawatir dengan mualnya.” Ujar Wen Qin sumringah.“ Tuan muda, aku menggunakan rebusan tanaman Bidara, daun encok dan cocor bebek untuk membuat ramuan ini.”“ Selama nyonya besar meminum ramuan ini secara teratur dan menjaga pola makannya dengan baik maka dalam waktu tiga hari kedepan Nyonya Jin bisa sembuh s

    Last Updated : 2024-09-22
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 17. Bertindak.

    Bab 17. Bertindak.Shizi merobek sebagian dari pakaiannya, ia kemudian membasahi kain tersebut dengan air lalu menggunakannya untuk menutupi mulut dan hidungnya.“ Tuan, pakai ini! Asapnya itu beracun!” Seru Shizi sambil menyerahkan kain yang basah kepada Er Lang.Er Lang segera melakukan apa yang Shizi minta, setelahnya Shizi pun angkat bicara kembali.” “ Tuan, kita segera tarik tabib Tong setelah kita masuk kedalam ruangan!” Serunya dengan penuh penekanan.“ Baik!” Jawab Er Lang.Keduanya pun mulai bergerak, mereka memasuki ruangan dengan cepat untuk mencari keberadaan tabib Tong.Beruntung sebelumnya Er Lang telah membuka pintu ruangan sehingga kepulan asap yang tercipta dari proses pembakaran dan memenuhi ruangan tersebut kini sebagian telah keluar. Hal itu membuat mereka bisa melihat situasi ruangan dengan cukup jelas.Keduanya dengan cepat menemukan keberadaan tabib Tong, tampak tabib bertubuh gempal itu dalam keadaan tak sadarkan diri.Shizi melihat sekilas situasi ruangan yan

    Last Updated : 2024-09-23
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 18. Hukuman?

    Bab 18. Hukuman? Shizi memeriksa keadaan rumah tabib Tong dengan seksama, setelahnya ia kemudian membersihkan sebagian ruangan dan mengelapnya dengan kain basah. Ia menggunakan beberapa tanaman herbal yang telah dihancurkan dan memasukannya kedalam air dalam ember untuk membuat air yang digunakan untuk mengelap memiliki aroma. Apa yang dilakukan Shizi tidak lepas dari pengamatan tabib Tong yang masih duduk di balai bambu bersama dengan Er Lang. “ Anak muda itu….” Tabib Tong tak melanjutkan kata katanya,ia hanya menatap Shizi dengan sorot mata penuh arti. Er Lang yang ada di sisinya pun langsung berkata.” Kenapa dengan dia paman?” Tanyanya penasaran. “ Apa benar dia budak di paviliun Dandelion?” Tanya tabib Tong serius. “ Benar paman, seperti yang kuceritakan sebelumnya.” Jawab Er Lang.Lanjutnya,” paman pasti penasaran dengannya,bukan? Aku juga sama!” Ujarnya serius. “ Ya, tentu saja aku penasaran, ia bisa mengerti kondisiku dengan baik, pemeriksaannya tepat, tindakannya cepat.”

    Last Updated : 2024-09-23
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 19. Penilaian.

    Bab 19. Penilaian.Shizi berdiri tegak, wajahnya tertunduk rendah di hadapan Tabib Tong. Jarak antara mereka hanya beberapa langkah, namun Shizi tak berani mengangkat pandangannya langsung ke mata sang tabib. Nafasnya berat, mencerminkan kegelisahannya. "Angkat kepalamu!" perintah Tabib Tong, suaranya menggema tegas di ruangan hening tersebut. Perlahan, Shizi mengangkat kepalanya, matanya yang tadinya terfokus pada tanah kini menatap lurus ke mata Tabib Tong. Sorot matanya tenang, seolah menantang tabib yang berpengalaman itu.Seketika Tabib Tong terhenyak, matanya membelalak, terkesima oleh ketenangan yang ditampilkan Shizi. "Sorot mata anak ini..." gumamnya dalam hati, tercengang. Ia mengambil napas panjang, berusaha menenangkan pikirannya yang tiba-tiba menjadi gugup.Sesaat kemudian, Tabib Tong mengumpulkan kembali ketenangannya, melanjutkan pembicaraannya dengan nada yang lebih berat. "Apa kau tahu kesalahan yang kau lakukan?" tanyanya, penekanannya menambah tekanan pada pertan

    Last Updated : 2024-09-24
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 20. Syarat.

    Bab 20. Syarat.Shizi berdiri dengan tatapan mengikuti sosok Er Lang yang perlahan menghilang ke kejauhan, kembali ke Paviliun Dandelion untuk menyampaikan berita kepada Nyonya Ren. Terkejut dan bingung mencerminkan matanya, ketika Tabib Tong memberikan perintah agar dia menginap di kediaman Tabib tersebut untuk memastikan lukanya benar-benar sembuh. Dia menggaruk kepalanya, seraya bertanya-tanya dalam hati, "Sebenarnya, seberapa dalam sih hubungan antara Tabib Tong dan Paviliun Dandelion hingga Tabib berani menjamin semuanya akan baik-baik saja?” Tatapannya kembali tajam, memikirkan Er Lang yang telah berlalu dengan sebuah surat di tangan. “Apa isinya surat yang dibawa kak Er Lang itu?” gumam Shizi dengan nada penasaran yang mendalam.Tanpa menjawab pertanyaannya sendiri, dia hanya bisa menghela nafas panjang, memilih untuk mengalihkan pikiran dari segala ketidakpastian yang mengitarinya.Shizi terkejut mendengar suara Tabib Tong yang tiba-tiba saja muncul di belakangnya, hingga me

    Last Updated : 2024-09-24

Latest chapter

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 213.

    Bab. 213.Shizi menyembuhkan Chan Long dengan memberikan pil buatannya untuk menekan racun dalam tubuhnya. Setelahnya, ia memberikan akupuntur khusus untuk mematikan sementara jalur energi yang teracuni.Setelah selesai, ia meminta pada kakeknya itu memindahkan sang ibunda dari ruangan tersebut mengingat semua orang masih dalam keadaan tak sadarkan diri dan dalam kondisi hilang ingatan. Pastinya mereka akan bingung dengan apa yang terjadi pada mereka.Chan Long pun menyetujui permintaan Shizi, ia pun membawa Shizi pada sebuah ruangan khusus di Paviliun Bulan dan untuk masalah orang-orang yang tak sadarkan diri akan menjadi urusannya.Di sebuah kamar besar yang terletak di lantai tiga, Shizi menunggu Chan Juan sadar, sambil menunggu, ia memegang satu tangan ibunya dengan penuh kelembutan.Tak berselang lama, Chan Long memasuki ruangan bersama dengan Chan Ru, Chan Jian dan Chan Fei. Mereka kemudian berdiri di samping ranjang di seberang posisi Shizi, terlihat ada kebingungan di wajah C

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 212 

    Bab. 212 Shizi mengakhiri pengobatan ibunya, tampak tubuhnya telah kembali seperti sedia kala, nafasnya terlihat stabil dan rona wajahnya pun terlihat cerah yang menjadi tanda aliran darahnya telah normal sepenuhnya.Setelah mencabut semua jarum akupuntur hitamnya, Shizi kemudian bangkit dari duduknya lalu menoleh pada sang kakek yang sedari awal mengawasinya.Dibawah ancaman pedang yang masih terarah padanya, Shizi berjalan ke arah Chan Long berada, ia kemudian berdiri di hadapannya sambil menatap dingin pada kakeknya itu.Ia menatap sekilas pada dada dan perut sang kakek, dari sana ia memfokuskan pendengarannya untuk mendengarkan deru nafas Chan Long tersebut.Setelahnya Shizi pun berkata, “Jadi…apa yang bisa diperbuat Patriark Klan Chan untuk membuktikan aku sedang menyamar?” “Yang jelas pastinya bukan adu pukulan karena jika itu dilakukan maka Patriark akan terluka parah mengingat kondisi Patriark yang terkena racun tingkat atas,” ucap Shizi dengan tenang yang langsung membuat

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 211.

    Bab. 211.Sosok hitam tertegun melihat seringaian Shizi, aura yang mengitari tubuhnya terlihat tidak stabil saat melihat Shizi membuat segel tangan yang mengaktifkan mekanisme diagram magis di lantai.Sosok hitam itu meraung kesakitan karena cahaya hitam berbentuk rantai tersebut semakin erat melilit tubuhnya.Tak lama, rantai cahaya hitam itu berubah menjadi mantra dan simbol yang menekan siluet tersebut dan memaksanya menjadi bola cahaya hitam.Lingkaran magis di bawah kaki Shizi bersinar dan memunculkan banyak mantra dan simbol yang merambat melalui kakinya lalu bermuara di perut bawahnya.Sebuah simbol berwarna hitam berbentuk lingkaran tiga lapis dengan delapan simbol api aneh di delapan sisi lingkaran terbentuk di perut Shizi, dari sana simbol tersebut kemudian menarik paksa bola cahaya hitam untuk masuk ke dalam perut Shizi.“Tidak! Hentikan…kau tidak bisa menyerap pecahan jiwaku lagi! Apa kau siap menanggung resikonya jika melakukan hal ini padaku!” teriak siluet tersebut ya

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 210.

    Bab. 210.Shizi menghela nafas panjang, tampak ada keraguan di wajahnya untuk membuka pintu ruangan di mana ibunya berada.Tentunya itu terjadi karena ada perasaan campur aduk di hatinya, waktu sepuluh tahun yang telah terlewati di mana ia tidak bertemu dengan sang ibunda tercinta pastilah memberikan tekanan berbeda di hati sanubarinya.Belum lagi situasi yang akan dihadapinya, aura kegelapan yang ia rasakan cukup membuatnya merasa bimbang dan serba salah.Setelah beberapa saat Shizi mendorong pintu ruangan tersebut. Aroma amis langsung menusuk hidungnya, seketika wajahnya langsung berubah serius setelahnya.Ia melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan, dari sana ia gegas menutup pintu ruangan yang terlihat remang-remang tersebut.Kamar berukuran delapan kali delapan meter itu terasa pengap,meski penerangan terbatas namun ia bisa melihat miasma memenuhi ruangan tersebut.Sorot matanya fokus mencari sosok keberadaan ibunya, hal pertama yang ia lihat adalah ranjang dengan kelam

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 209.

    Bab. 209.Shizi, Chan Jian, Chan Ru dan Chan Fei berdiri di depan satu ruangan, tampak pintu ruangan tersebut dalam keadaan terkunci oleh sebuah segel rumit yang berisikan mantra Malachim yang berada dalam simbol lingkaran dan segitiga.Shizi bisa merasakan aura kegelapan pekat kuat berasal dari dalam ruangan tersebut di mana aura hitam itu memberikan perasaan yang menakutkan untuk mereka.Chan Jian dan Chan Ru terlihat terkejut dengan situasi yang ada di hadapan mereka tersebut.“Apa ini, kenapa aura hitam yang merembes dari ruangan ini begitu mengerikan! Aku merasa tubuhku seperti tercabik hanya dengan merasakan aura ini!” seru Chan Ru.Chan Jian menunjukan wajah gusarnya lalu berkata,” Kenapa Kakak Chan Feng tidak memberitahukan hal sepenting ini pada kami?” “Padahal dia tahu jika aura hitam yang keluar sampai seperti ini maka akan berbahaya untuk Juan’er!” serunya dengan kesal.Shizi menunjukan wajah seriusnya sambil memperhatikan segel di pintu, tampak matanya memperhatikan man

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 208.

    Bab. 208.Shizi dan semua orang kini berada di dalam Aula Paviliun Bulan Merah, tampak ketegangan di wajah mereka semua kecuali Chan Ru, Chan Feng dan Chan Jian, pria wajahnya mirip dengan ibu Shizi, Chan Juan. Ketiganya berdiri berhadapan di tengah ruangan, sedangkan para pengikut mereka berdiri di dekat tembok aula tersebut.Chan Jian menatap Chan Ru, terlihat sorot matanya begitu serius saat melihatnya. Di sisi lain, Shizi yang berdiri di samping Chan Fei hanya diam memperhatikan interaksi ketiganya.“Jadi, apa kau mau menjelaskan apa yang terjadi di sini?” tanya Shizi tanpa menoleh pada Chan Fei.“Ayah tahu hal ini mungkin terjadi, maka dari itu ibu menyuruhku untuk memberikan pesan pada Paman Chan Jian ketika tiba di sini,” jawabnya dengan nada berbisik.Chan Fei melanjutkan, “ Paman Chan Fei adalah saudara kembar ibumu, sebenarnya masih ada seorang lagi yaitu Paman Chan Xun, Tetua Pertama Klan Chan kita. Namun, aku dengar beliau sedang pergi menemui pemimpin klan lain.” Shizi

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 207

    Bab. 207Shizi menggunakan jarum akupunturnya dan menusuk tiga titik akupunktur sang pria, yang pertama ia menusuk titik Baihui yang terletak di puncak kepala lalu titik Shenting yang terletak di dahi terakhir pada titik Taiyang yang terletak di pelipis.Sang pria hanya bisa pasrah saat Shizi melakukan tindakan tersebut padanya, wajahnya terlihat pucat dan tegang. Jelas jika pria tersebut harap-harap cemas tentang apa yang akan terjadi padanya.“Sudah selesai… aku memberikan akupuntur khusus untukmu, dengan begini maka aliran darah ke otakmu akan sangat lancar. Bahkan saking lancarnya maka otakmu bisa kebanjiran darah terutama jika kau berbohong.” “Aku beritahu, hal itu sangatlah menyakitkan…tapi, biasanya seseorang sepertimu tak akan percaya sebelum merasakannya sendiri. Jadi sekarang itu semua terserah padamu,” jelas Shizi dengan santai.Sang pria tak menjawab, ia menatap Shizi dengan sorot mata yang penuh dengan ketakutan. Jelas sekali jika pria tersebut takut dengan penjelasan p

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 206.

    Bab. 206. Dengan diantar Chan Ru dan Chan Fei, Shizi menuju ke kawasan Lima, kawasan yang menjadi wilayah lima Klan Tersembunyi berada.Ia cukup terkejut saat mengetahui letak area tersebut yang mana tak seperti dugaannya. Ya, dia tak menyangka jika Kawasan Lima yang sebelumnya Chan Ru jelaskan ternyata berada di dalam sebuah gunung yang terletak di barisan pegunungan Wu Xing.Untuk menuju ke tempat tersebut mereka harus melalui sebuah portal khusus di tengah gunung Wu Xing dimana penjaga area tersebut merupakan perwakilan penjaga dari kelima Klan Tersembunyi dari kelima Klan.“Untuk mencapai tempat ini aku harus melewati kawasan Yin Di. Sekarang, aku harus melewati portal kembali untuk memasuki kawasan Wu Xing.” “Dengan penjagaan seketat ini jelas tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam Kawasan yang dihuni oleh Kelima Klan tersembunyi ini,” batinnya.Dengan Chan Ru sebagai pemimpin rombongan membuat mereka bertiga bisa memasuki portal tanpa menemui kesulitan sama sekali.Lapi

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 203

    Bab. 203Shizi mendengarkan penjelasan Chan Ru dengan seksama. Tentunya yang pamannya jelaskan pertama kali adalah kondisi ibundanya.Chan Ru menjelaskan jika kondisi ibunya buruk karena dua hal, yang pertama adalah karena segel Klan Chan yang dulu ditanamkan pada dantiannya. Adapun yang kedua adalah karena terkena segel kutukan dari seseorang yang misterius.Kedua hal inilah yang menyebabkan kondisi ibunya menjadi vegetatif di mana hal itu membuat tubuhnya hanya menyisakan kulit dan tulang.Setelah menjelaskan kondisi Chan Juan, paman dari Shizi itu menjelaskan situasi Klan Chan sendiri yang kini dilanda konflik internal yang parah.Sang Patriark yang merupakan kakek dari Shizi kini dalam kondisi sakit parah karena pertarungan. Hal itu yang menyebabkan konflik baru di mana kedua putra Patriark Klan Chan kini memperebutkan tampuk pimpinan Klan Chan.Setelah mendengarkan cerita Chan Ru, Shizi pun angkat bicara,” Bukankah masalah ini sudah ada sejak dulu? Aku pernah mendengar tentang i

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status