Share

Bab 25. Teringat.

Author: Zayn Z
last update Huling Na-update: 2024-09-29 18:02:43

Bab 25. Teringat.

Shizi menunjukan wajah tegangnya saat merasakan ujung pedang sang pengawal menyentuh kulit lehernya.Tampak juga olehnya pedang Er Lang terarah pada leher sang pengawal yang mengatakan sang pengawal akan mati jika melakukan satu gerakan yang salah.

“ Turunkan pedangmu,aku baik baik saja!” Seru Tuan Qin dengan lirih.

Sang pengawal menurunkan pedangnya, Er Lang mengikuti setelahnya

Tuan Qin tampak berkeringat wajahnya, ada raut wajah pucat yang ditunjukan darinya.

Tuan Qin yang masih terduduk lemas dengan tangan terjuntai kemudian menatap ke arah Shizi lalu berkata setelahnya.

“ Anak muda, kau licik!” Ujarnya penuh arti.

Shizi tersenyum canggung, dari sana ia mendekat ke arah Tuan Qin sambil memeriksa kembali kedua bahu pria tua bermata sipit itu.

“ Seharian ini tangan tuan pasti akan mati rasa, tapi itu hanya untuk dua hari saja paling lama. Setelah itu semuanya akan berkali kali lipat lebih baik dari sebelumnya.” Ujar Shizi sambil memeriksa kedua area bahu Tuan Qin.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 220. Air terjun api.

    Bab. 220. Air terjun api. Shizi tiba di suatu tempat yang ada di kedalaman hutan gelap, tampak sebuah air terjun dengan ketinggian dua puluh meter berada di depannya. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan lalu ke arah belakang, tampak banyak beast kegelapan telah tumbang olehnya. “Semakin masuk ke dalam hutan semakin kuat Beast Kegelapan yang kuhadapi. Tampaknya memang tempat ini dibuat dengan mekanisme seperti itu untuk melindungi tempat ini!” ujarnya bermonolog. Shizi kembali menoleh ke arah depan, memperhatikan air terjun yang menjadi tujuannya. “Semuanya sama seperti yang ada di ingatan sang Raja Kegelapan, hanya satu yang berbeda. Warna air terjunnya!” “Warna air terjun ini putih, normal seperti air terjun pada umumnya. Sedangkan dalam ingatan yang kudapat air terjunnya terlihat seperti api yang jatuh.” “Apa aku salah tempat?” ujar Shizi penuh tanya. Shizi kembali memperhatikan area tersebut dengan seksama, setelah melihat selama beberapa waktu ia yakin jika tempat tersebut

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 219.

    Bab. 219.Perlahan…Shizi membuka matanya, rabun yang menghiasi matanya perlahan memudar berganti dengan sebuah kejelasan atas apa yang dilihatnya.Tampak luka-luka di tubuhnya telah pulih dengan sempurna, tidak ada bekas, tidak ada cacat yang tertinggal. Hanya luka cakaran sang naga saja yang tersisa di mana pada tengah luka cakaran itu terdapat satu jaringan hitam kecil yang tertinggal.“Apa ini, sebelumnya ini tak ada di lukaku?” ujar Shizi sambil menyentuh bagian hitam yang seperti jaringan kulit tersebut.Ia terkejut saat ujung jarinya menyentuh gumpalan tersebut, ia merasakan benda asing tersebut seperti hidup dan menempel di kulitnya.Ia mencoba menarik paksa gumpalan jaringan berwarna itu. Namun, sekeras apapun ia mencoba ia tidak dapat menarik paksa gumpalan tersebut.“Sial, apalagi ini! Kenapa benda ini tidak bisa kulepaskan!” ujarnya dengan geram.Ia akan mencoba kembali, namun instingnya tiba-tiba merasakan sesuatu yang muncul dari arah hutan.Shizi menghiraukan gumpalan h

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 218.

    Bab. 218.Pecahan jiwa sosok hitam yang menyebut dirinya sendiri sebagai Raja Kegelapan itu terhimpit oleh dua diagram magis yang dibuat Shizi.Tampak dua diagram magis itu kemudian bersatu dan membentuk sebuah bola cahaya biru yang mengekang jiwa sosok hitam itu dan memaksanya berubah bentuk seperti bola diagram magis.“Beruntung sekali, jika dulu Master tidak mengajarkan teknik segel jiwa dan membantu memasang segel tersebut maka aku pastinya akan mendapat masalah besar.” “Tapi situasi ini benar-benar rumit karena Master Xiao Tan belum mengajarkan cara membuang atau menghancurkan jiwa seperti ini.” “Menyimpannya di sini jelas tidak mungkin karena itu beresiko. Jadi apa yang harus kulakukan sekarang?” pikirnya.Belum sempat ia berpikir lebih jauh, sesuatu terjadi di alam bawah sadarnya.Shizi menoleh ke arah belakangnya, tampak sebuah diagram lingkaran magis berwarna merah muncul tiba-tiba entah dari mana.Diagram lingkaran magis merah tersebut kemudian memunculkan sebuah mata bes

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 217.

    Bab. 217.Shizi mengerang kesakitan karena aura hitam yang menyelimuti tubuhnya mulai merangsek masuk melalui pori-porinya. Aura hitam itu kemudian memasuki jalur energinya, menuju meridian dan terakhir menuju dantian juga api jiwanya.Shizi tak bisa berbuat banyak karena aura hitam itu memberikan tekanan paksa yang sulit ia lawan.“Sebenarnya aura hitam ini apa? Kenapa aku tidak bisa menahannya untuk memasuki tubuhku?” “Apa yang harus kulakukan sekarang?” pikir Shizi sambil menahan sakit dan gejolak di tubuhnya.Wajahnya menegang, rasa sakit yang mendera membuat ia tak bisa berpikir jernih. Ia pun mengalami kebuntuan dan semakin bingung harus melakukan apa.Tiba-tiba ia tersadar dengan sesuatu.“Benar! Aku tidak boleh cemas, aku harus tenang!” “Jika aku tidak bisa melawan energi aneh ini maka aku hanya bisa menerimanya dan mencoba mengendalikannya!” batinnya.Shizi merubah posisinya menjadi duduk lotus, ia bersila lalu memejamkan matanya dan mencoba masuk ke dalam alam bawah sada

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 216.

    Bab. 216.Setelah beristirahat sejenak Shizi mulai menyembuhkan luka yang dideritanya, setelah selesai ia kemudian menghampiri cakar naga yang masih menancap di dinding celah.Setelah berupaya dengan susah payah akhirnya ia berhasil mencabut cakar naga tersebut, bukan tanpa sebab ia mengambil bagian tubuh naga hitam tersebut. Ini dikarenakan dirinya berniat menggunakan tiga cakar itu sebagai senjatanya.“Cakar naga memang berbeda baik dalam hal kekerasan dan kekuatannya. Bahkan pedang pria bertopeng ini saja patah oleh cakar naga ini!” ucap Shizi sambil melihat patahan pedang dan patahan cakar di tangannya.Tanpa berlama-lama ia pun memulai tindakannya. Ia melepaskan bilah pedang yang telah patah dan menjadikan cakar naga tersebut sebagai gantinya.“Untuk sementara waktu kukira ini cukup, nanti setelah aku memiliki waktu senggang aku akan menjadikan cakar ini sebagai senjataku,” ujarnya sambil menatap pedang dengan bilah cakar naga tersebut.Shizi berjalan keluar celah, ia menatap k

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab. 215.

    Bab. 215.Shizi membuka matanya perlahan, pandangannya kabur, ia merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya,tampak banyak luka yang tersemat di tubuhnya.“Sialan, tubuhku terasa sakit semua! Tali pengekang jiwa ini benar-benar menguras energi Qi dan menghalangi proses penyembuhan lukaku!” ujarnya sambil memperhatikan keadaan dirinya.“Arrgh!” Suara teriakan menggema dari arah luar. Teriakan kesakitan itu membuat Shizi penasaran dibuatnya.Ia pun mencoba bangkit dari posisinya, setelahnya ia menyeret tubuhnya untuk bisa bergerak ke celah yang tercipta akibat hantaman sebelumnya.Dalam posisi merayap ia tiba di mulut celah, pandangannya langsung tertuju ke atas di mana sumber suara berasal.Matanya membulat, tubuhnya menegang saat melihat apa yang terjadi. Tampak satu kepala dan serpihan tubuh manusia berhamburan dan terlempar ke arah celah tempat dirinya berada.Hal itu membuat tubuhnya bersimbah darah dan daging dari tubuh manusia tersebut.Seonggok kepala menggelinding tepat ke depan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status