Share

Bab 18: Ajakkan Polisi Joshi

Pagi kembali tiba lagi. Seperti biasa, sepulang dari melaut Fadli akan langsung mengambil Alisa di rumah. Aku memberikan balita menggemaskan itu ke ayahnya.

"Kenapa wajahmu murung seperti itu, Nia?" Fadli menatapku lekat.

Aku mengembuskan napas kasar. "Sebaiknya ... kamu jangan lagi menitipkan Alisa kepadaku," ucapku berat.

Teringat dengan ucapan para warga semalam yang seakan-akan melabeliku sebagai wanita murahan. Mereka memang tidak mengatakannya langsung, tetapi arah pembicaraan mereka sangat jelas mengarah ke hal tersebut.

"Kenapa, Nia? Apa Alisa terlalu merepotkanmu?" Wajah Fadli terlihat sendu.

Aku menggeleng lemah. "Alisa sama sekali tidak merepotkanku. Hanya saja ...." Ucapanku menggantung. Pandangan ini menoleh ke kiri-kanan. Benar saja, para tetangga sedang mengintai kami dari kejauhan. Mereka pasti berpikiran yang macam-macam lagi tentang aku dan Fadli.

"Kenapa, Nia? Kenapa kamu terlihat tidak nyaman seperti itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status