Share

Part 12. Sri di Bully

 

 

Heru segera melangkah ke kamar, melihat kondisi Sari. Sesampainya di kamar terlihat Sari dalam keadaan baik. Tidak menangis seperti sebelumnya. Alhamdulillah dia mulai kuat dan tegar. Heru cukup tenang melihat Sari dalam keadaan tenang.

 

“Maafkan atas sikap Mama, Bun!” ucap Heru mendekati  Sari yang sedang rebahan di tempat tidur. “Mama salah telah memaksamu. Tak seharusnya mama memaksakan keinginannya,” ucap Heru sedih. Heru memandang Sari, sekilas tak sengaja ia melihat jejak air mata di wajah Sari. 

 

“Bunda habis nangis, ya,” tanya Heru gusar.

 

Sari menggeleng, “Ini tadi mata bunda kelilipan.” Jawab Sari berbohong.

 

Heru memandang iba pada Sari, ia tahu Sari telah membohonginya. Terlalu berat beban yang ditanggungnya.  Ia tidak boleh diam terus, yang ada m
Firda Wati

Tumben kamu berbalik menyerang mama, kamu sehat!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status