Share

10. Wanita Lain

"Aku gak salah pilih kalian sebagai partner," tutur Melly.

Senyum semringah tertarik dari kedua bibir partner yang duduk di hadapannya.

"Aku bisa menjalankan semua ide kalian, tapi aku akan pilih mana yang lebih dulu kita buat secara urut!"

Lisa bengong berpangku pada satu tangannya, menatap sahabatnya.

"Lis?" Lisa tak bergeming ketika Melly memanggil.

Melly pun menempelkan satu cup minuman dingin di pipinya.

"Hhhhh, dingin, Mel."

“Kamu bengong mikir apa?"

Lisa tiba-tiba bertepuk tangan pelan, "Ckckck ... aku kagum sama kamu yang sekarang, Mel," ujarnya.

"Iya, gak, Mala? Aku gak nyangka kakakmu bisa sehebat. Ini udah pantes banget jadi CEO, tapi tetep gak sombong," lanjutnya sambil menyenggol tangan Mala di sampingnya.

Seseorang tiba-tiba menghantam meja dengan telapak tangannya tepat di hadapan Melly.

"Assik, ya. Ketawa-ketawa, haha-hihi! Pan—tas aja kamu minta ART. Ternyata biar bisa sering-se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status