Share

28. Gadis Yang Ada Dimana-Mana

Di sebuah kedai beras, kota dataran tinggi.

Tampak tiga sosok melihat satu sama lain dengan tidak percaya.

Surya sedang menggenggam tangan tuan muda kedua keluarga bareh yang memiliki kelembutan yang mengerikan, sementara itu Sinta sedang melihat ke arah mereka dengan terkejut.

Reflek Surya langsung menarik tangannya dari sosok lelaki cantik itu.

“E—eh Sinta, sejak kapan ada di sini?” bertanya dengan patah-patah.

“Baru juga sampai,” katanya memperbaiki ekspresi.

Setelah jawaban itu. suasana kedai itu menjadi sunyi dengan canggung.

Merasakan ketidaknyamanan yang teramat tinggi, Surya memutuskan untuk mengangkat beras yang ada di hadapannya sebelum pamit ke arah Sinta.

“Oh, yaudah Sinta, aku duluan ya. Datuk merah pasti udah nunggu.”

Dengan tatapan bingung, Sinta pun menjawab.

“Eh iya hati-hati ya.”

Dengan itu Surya bergegas menarik gerobaknya sebelum jejaknya benar-benar hilang di kejauhan.

Dengan itu, sosok Sinta di tinggalkan dengan Gading dalam posisi yang canggung Ketika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status