Share

40. Kegelisahan Datuk Merah

Di sebuah gua yang gelap dan sunyi.

Tampak ada sosok yang berantakan berjalan dengan susah payah di mulut gua. Sosok itu memegang dinding untuk menopang dirinya agar tidak terjatuh.

“Ahh sakit sekali.” Sosok itu mengeram kesakitan sambil melemparkan pedang yang ia pegang dengan salah satu tangannya ke arah acak.

Sosok yang kacau itu adalah Surya.

“Huff hampir saja, untung aku masih bisa bergerak meskipun tidak cepat.”

Surya mulai berjalan perlahan ke arah di mana batu besar tempat dia biasa tidur berada. Dengan sangat hati hati sosok itu akhirnya bisa sampai dan duduk dengan posisi yang sangat canggung.

Surya mulai mengatur nafasnya yang kacau dan berat sebelum menutup matanya dengan khusyuk.

Setelah hening beberapa saat, Surya akhirnya membuka matanya dan perlahan membuka setiap pakaian yang dikenakannya. Dengan Gerakan itu, sejumlah besar luka merah kering dan basah mulai terlihat di remang remangnya malam.

Surya mulai mengambil pencahayaan untuk menemani malamnya yang gela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status