Share

Keadilan

'Assalamualaikum, Maira. Apa kabar?'

Kuketikkan pesan itu dengan tangan gemetaran karena gugup. Ini sudah satu bulan sejak pertemuan kami di bengkel untuk yang kedua kalinya. Sebenarnya untuk saat ini aku tak ingin berhubungan dekat dengan wanita manapun. Hanya saja, teman-teman yang lain menasihatiku untuk mencoba membuka hati.

'Waalaikumsalam.'

'Lagi apa.'

Ah, pertanyaan basa-basi yang membuatku malu hingga menutup wajah dengan bantal. Aku laki-laki dewasa yang bertingkah seperti remaja ketika hendak memulai percakapan dengan seorang gadis.

'Maaf ini dengan siapa?'

Aku tersentak ketika melihat balasan itu, lalu tersadar bahwa Maira belum menyimpan nomorku. Setelah menyimpan kertasnya, aku lupa bertukar nomor ponsel karena terlanjur gugup ketika digoda oleh pegawai bengkel yang lain.

'Rahman.'

'Om Rahman?'<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status