Share

Permintaan Maaf Candra Akarsana

                Aurora menarik napas dalam lalu menghembuskannya. Perlahan dia menarik sebuah lekukan di bibir, tempat baru lagi petualangan baru lagi. Dengan erat dia menggenggam tali tas samping yang dia bawa dan berjalan masuk ke rumah sakit di mana di sanalah Kaira dan Tita mengabdikan diri.

                “Rumah sakit ini jarang sekali mendapat pasien khusus. Bahkan di UGD hanya diisi para lansia dengan keluhan-keluhan nggak jelas,” ujar Kaira.

                “Dan di sini mana ada pangeran setampan Aaron itu. Mustahil!” celetuk Tita.

                Dengan sedikit kesal Kaira menyenggol tangan Tita sebab kalimatnya barusan mungkin akan s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status