Share

Bab 88

Bab 88

Mendengar perkataan Bude Surti. Amina bergegas berlari ke rumah tetangganya itu dan di sana, kaki wanita itu lemas. Di atas amben, dia melihat ibunya terbujur dan Dokter Kartika terlihat lemas duduk di samping amben. Kesedihan tampak sekali di wajahnya.

“Maafkan aku Amina, aku tak bisa menolong ibumu.” Dokter cantik itu merangkul Amina yang membeku.

Melihat jasad ibunya yang masih hangat. Amina seperti orang linglung. Hanya air matanya yang tumpah laksana air terjun. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Baru beberapa menit yang lalu ia melihat ibunya segar bugar, kini wanita yang melahirkannya itu telah berpulang dan tak kan kembali.

Takdir sungguh mengejutkan!

Eril, Bude Surti disusul Ayang dan Bik Susi kemudian masuk. Eril kemudian memeluk Ayang dan Amina. Mulut lelaki itu terkunci. Dia bisa merasakan kesakitan luar biasa pada wanita yang dicintainya itu.

Kematian ibunya Amina yang mendadak menghebohkan semua orang yang masih berada di rumah Amina. Suasana berubah ch
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status