Share

BAB 24

Erlan membuka pintu kamar Eliza. Melihat wanita itu tengah tertelungkup dan terdengar isak tangisnya.

Pria pemilik mansion itu mendekat. Duduk dengan lembut di sisi kasur besar dalam kamar tersebut.

"Kau marah?" tanya Erlan dengan lembut.

Erlan memejamkan matanya, mengumpati dirinya sendiri. Menyadari, ia merasa bersalah. Tidak bisa dipungkiri, ia juga sudah merasa jatuh cinta. Meski ribuan kali berusaha menepis dengan ucapannya.

"Kau membunuh Milo," ucap Eliza dengan isakan tangisnya yang terdengar jelas.

Erlan memejamkan matanya, "Aku belikan. Tapi, kamu tidak boleh menyentuhnya langsung. Hanya boleh dilihat saja," tawar Erlan.

Eliza terdiam. Ia yang membelakangi Erlan perlahan menoleh, dan terlihatlah tatapan tulus pria itu.

"Tapi, kenapa kau membunuh Milo? Dante—." Ucapan Eliza terpotong karena Erlan bersuara menyentak dan ketus.

"Jangan menyebut nama pria itu atau pria-pria lainnya!"

Eliza terdiam. Bibirnya melengkung ke bawah. Ia kembali memunggungi Erlan.

"Dante bisa bersika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status