Share

Bab 14

Pagi ini, untuk pertama kalinya Eliza bangun lebih dulu. Tangannya masih terborgol dengan kuat. Eliza menendang pelan tubuh Erlan yang menimpa tubuhnya.

"Bajingan," gerutu Eliza.

Mata Eliza bergerak hingga menemukan celana selutut Erlan. Ia meraih celana itu, lalu meraba-raba sakunya hingga menemukan sebuah kunci di sana.

Dengan senyum sumringah Eliza melepaskan borgolnya.

"Akhirnya," ucap Eliza memijat pergelangan tangannya.

Diliriknya Erlan yang masih terdengar mendengkur halus. Kejahilannya yang muncul membuatnya menarik tangan pria itu dan mengganti tangan pria itu di borgol.

"Rasakan itu!" ucapnya kemudian meraih ponsel Erlan dan meletakkannya cukup jauh dari jangkauan.

"Kita lihat, bagaimana kau minta tolong," ucap Eliza menyinggung senyumnya.

Saat akan berjalan, Eliza kembali merasakan nyeri di panggulnya. Membuatnya harus berjalan berhati-hati hingga harus menopang tubuhnya pada tembok, untuk masuk ke kamar mandi.

Eliza mengisi air hangat pada bathup. Setelah dirasa penuh,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status