Share

BAB 15

"Erlan, darah!"

Perkataan Eliza sempat membuat Erlan terdiam, tapi ucapan Evan membuatnya, perlahan melepaskan cekikannya.

Ia menunduk melihat bagian bawah Eliza yang terlihat darah keluar tidak sedikit.

"Kau!" Erlan menatap tajam, tangannya mengepal dengan kuat.

Eliza terkekeh, dan sedikit terbatuk, menormalkan nafasnya kembali.

"Kenapa berhenti? Ayo bunuh aku ... aku ingin lihat, bagaimana satu-satunya keturunan Rodriguez, membunuh penerus pertamanya," ucap Eliza terkekeh, sembari menyentuh perutnya, mengabaikan rasa sakit yang menjalar di dalam tubuhnya.

Air matanya tumpah saat merasakan sakit itu, tapi ia tetap tersenyum.

"Yang pasti ini akan sangat menyenangkan. Leluhurku pasti bangga, melihat aku berhasil membuatmu membunuh keturunanmu sendiri."

Eliza membaringkan tubuhnya bernafas lega, seolah memperlihatkan dia begitu menikmatinya sakitnya, dan sudah tidak ada keinginan hidup.

Tidak ingin peduli, tapi ucapan Eliza sangat mempengaruhinya. Leluhurnya akan bangga? Erlan yang be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status