Beberapa hari setelah kejadian tidak mengenakkan itu, Nicko pun kembali ke kantor dan memulai harinya seperti biasa. Banyak hal yang harus diurusnya di perusahaan kali ini.Nicko melirik meja yang ada di depan ruang kerjanya, meja itu kosong. Kemudian ia pun mengerutkan alis lalu mengangkat bahu. “Mungkin dia sedang mengerjakan yang lain,” gumamnya.Meja itu adalah meja kerja Sandra Matthews yang menjadi sekretaris pribadinya. Biasanya perempuan itu berdiri dan menyapanya saat ia tiba, tak peduli sesibuk apapun pekerjaannya. Namun sekarang seperti ada yang berbeda karena dia tidak menemukan Sandra.Sementara itu di sisi lain kantor, seorang perempuan dengan rambut pirang ini baru saja menemui seseorang yang menjanjikannya obat perangsang dosis tinggi. Obat yang akan bekerja dengan sangat cepat, hanya dalam waktu tiga detik saja sudah bereaksi."Jangan panggil aku Sandra jika tak bisa menaklukkan Tuan Muda," katanya dalam hati kemudian berlalu dan berjalan menuju pantry dan meminta seo
Bukan Nicko tidak pernah berusaha untuk menyenangkan istrinya. Selama masih mendapat julukan menantu parasit ia berulang kali mencoba menyenangkan Josephine.Namun saat itu ia justru tidak mendapatkan penghargaan sama sekali. Keluarganya justru menghina secara terus menerus. Nicko tak punya pilihan lain selain menurut.Suatu hari Nicko ingin memberikan sebuah hadiah kecil yang manis pada Josephine, tapi yang dilakukan oleh keluarga Windsor adalah membuang dan mempermalukannya di depan tamuFlashback on!Nicko tiba di kediaman keluarga Windsor sambil membawa strawberry cheese cake kesuakaan istrinya. Ia bermaksud untuk memberikan makanan penutup mulut itu untuk menyenangkan sang istri.Ketika pemuda itu turun dari mobil Van nya, ia mendapati sebuah mobil mewah yang terparkir di halaman rumah Windsor."Mobil siapa ini ya? Apa aku pernah melihatnya?" pikir Nicko."Ah sudahlah, mungkin ini milik tamu Ibu mertuaku," pikirnya sambil kemudian mengangkat bahu dan melangkah ke dalam.Terdengar
Meski sang istri selalu setia dan membelanya, tapi ada kalanya Nicko merasa kesepian. Ia merasa gagal menjadi seorang lelaki. Ada kalanya Josephine bimbang dan menunjukkan betapa tertekannya dia saat menjadi istri Nicko.Namun sesekali Jo menunjukkan sesuatu yang tak terduga, seperti saat ingin membalikkan keadaan.Flashback on!Nicko yang mendengar ucapan Adrian langsung mengangkat tinjunya dan nyaris memukul lelaki itu. Namun Josephine menghalanginya."Nicko!" serunya sambil membulatkan mata.Karena posisi tubuhnya yang membelakangi Adrian, Josephine pun menggerakkan bibirnya dan membentuk kata tunggu. Nicko yang mulai mengetahui maksud Josephine lewat gerak bibir dan tatapan istrinya pun akhirnya mengalah.Perlahan ia menurunkan tinjunya dan membiarkan Jo melanjutkan rencananya."Hmm, Adrian bisa kau tunggu di sini sebentar, aku akan bersiap-siap dulu. Sekali lagi kutanya padamu, kau akan menuruti apapun keinginanku kan?" Josephine mengulangi pertanyaannya dengan manja."Tentu Jose
“Apa dia putri Tuan Wu? Sepertinya dia bukan seorang ramah seperti ayahnya, ah sudahlah biar saja. Sudah baik Tuan Wu mengundangku untuk makan siang di rumahnya. Aku tak perlu menduga-duga akan putrinya,” pikir Nicko. Ternyata dugaan suami Josephine ini benar, putri Tuan Wu sama sekali tak menyambut uluran tangannya ketika mereka bertemu. Nicko yang sudah berusaha untuk beramah tamah dengannya justru ditepiskan, dan mendapatkan komentar sinis yang to the point. “Apa pekerjaanmu, dan dari keluarga mana kau berasal hingga harus memarkir mobilmu di sisi sana? Kau tahu tempat kau memarkir mobilmu adalah untuk para pesuruh ataupun mereka yang memiliki kepentingan dengan para pelayan kami. Yakin kau adalah tamu istimewa kami?” tanya Sara dengan angkuh. “Atau mungkin kau adalah seorang yang sengaja membuat janji dengan ayahku untuk meminta sumbangan?” tambah Sara. Tuan Wu langsung memandang sinis ke arah putrinya. Ia tak setuju dengan ucapan putri sulungnya yang dianggap tidak menghorma
Nicko mengadahkan tangannya pada Sara untuk meminta kunci mobil, tapi sayang Ibu tunggal itu tak mau memberikan kunci mobilnya. “Kau ini jangan terlalu memaksakan diri Nick, kau sangat lelah biar aku saja yang mengemudiakan mobil!” serunya. Namun Nicko menggeleng, tubuhnya pun semakin dekat pada Sara hingga putri Tuan Wu dapat merasakan hembusan napas Nicko. “Aku ini seorang laki-laki. Apa yang akan dikatakan oleh keluargamu jika mereka membiarkanmu mengemudikan mobil sementara aku ada di sampingmu,” kata Nicko yang memang berniat untuk mengantarkan Sara dan putrinya pulang dan memastikan keadaan mereka berdua aman. Jantung Sara berdegup lebih kencang, kedua telapak tangannya terasa dingin dalam posisi seperti ini. Saat berdekatan seperti ini, ia menyadari kalau Nicko terlihat lebih tampan dari biasanya. Terutama pada bagian bibirnya yang begitu menggoda. Saat ini ia tertegun dan tak dapat berkutik melihat sosok yang ada di hadapannya. Ia seperti terhipnotis. Namun satu yang ia
Nicko mengadahkan tangannya pada Sara untuk meminta kunci mobil, tapi sayang Ibu tunggal itu tak mau memberikan kunci mobilnya. “Kau ini jangan terlalu memaksakan diri Nick, kau sangat lelah biar aku saja yang mengemudiakan mobil!” serunya. Namun Nicko menggeleng, tubuhnya pun semakin dekat pada Sara hingga putri Tuan Wu dapat merasakan hembusan napas Nicko. “Aku ini seorang laki-laki. Apa yang akan dikatakan oleh keluargamu jika mereka membiarkanmu mengemudikan mobil sementara aku ada di sampingmu,” kata Nicko yang memang berniat untuk mengantarkan Sara dan putrinya pulang dan memastikan keadaan mereka berdua aman. Jantung Sara berdegup lebih kencang, kedua telapak tangannya terasa dingin dalam posisi seperti ini. Saat berdekatan seperti ini, ia menyadari kalau Nicko terlihat lebih tampan dari biasanya. Terutama pada bagian bibirnya yang begitu menggoda. Saat ini ia tertegun dan tak dapat berkutik melihat sosok yang ada di hadapannya. Ia seperti terhipnotis. Namun satu yang ia
Hari yang telah dinatikan oleh Josephine pun tiba. Liburan bersama teman lama Rachel Leigh pun tiba. Saat ini Ian bersama pengasuhnya pun mengikuti kedua orang tua Nicko untuk berpelesir melupakan kejadian yang menimpa anak kecil itu.Saat Nicko mulai bersiap untuk pergi ia mulai sedikit ragu. Sebenarnya ia tak yakin ingin ikut dengan Jospehine. Karena tak tahu bagaimana harus menghadapi seorang perempuan seperti Rachel Leigh yang begitu agresif dan berani.Jika hanya menolak itu tentu saja hal yang mudah tapi karena mereka Rachel dan Jo punya hubungan baik tentu akan jadi lebih sulit. Nicko tak mau kalau menyakiti hati Josephine, tapi juga tak mau untuk membuat istrinya dan temannya itu bertengkar dan mungkin akan menyalahkannya. Karena itulah ia menjadi dilema.Saat ini Nicko khawatir kalau ia pergi bersama Rachel maka gadis itu kembali akan menggodanya atau mencari kesempatan untuk bisa berduaan dan melakukan hal yang lebih parah padanya. Namun ia sudah setuju pada Josephine untuk
Josephine tak henti mengagumi hotel Ellesse tempat mereka akan menginap kali ini. Hotel ini berada di lereng gunung, dan memiliki pemandangan hijau di sekitarnya. Gunung di sini memang terkenal dengan sumber air panas yang alami.Hotel Ellese sendiri berada di bawah grup raksasa sebuah hotel chain international. Beberapa waktu lalu hotel ini resmi mengelola sumber mata air panas agar lebih asri dan memberikan pekerjaan pada warga sekitarnya.Dulunya daerah ini sangat sulit dijangkau dan semenjak kehadiran hotel Ellese, kawasan ini jadi berkembang. Di sekitarnya mulai ada sarana kesehatan, sekolah dan fasilitas umum lainnya. Akses perjalanan juga sudah mulai bagus.Hotel Ellese dikenal sebagai hotel kelas atas yang tentunya punya standarisasi tinggi. Hanya kaum elit saja yang mampu untuk menggunakan fasilitas ini. Itulah sebabnya kamar hotel ini tidak terlalu banyak, sementara orang kaya banyak yang ingin menggunakan fasilitasnya.Saat ini aalah akhir pekan, beruntung sekali Rachel sud