LOGINRei pulang ke apartemennya dengan wajah bahagia. Ia keluar dari lift dan senyuman itu berganti dengan wajah datar. Orang tuanya ada di ruang tengah sedang menunggunya. Langkah Rei berhenti dan menarik napas panjang. Tapi kemudian ia melangkahkan lagi kakinya.
“Mom!” panggil Rei dan Claire ibunya tersenyum menghampirinya. Claire memeluk dan mencium pipi Rei yang tersenyum tipis padanya. Mata Rei lantas melirik pada Arjoona ayahnya yang sedang duduk di salah satu sofa. Arjoona juga tengah menatap pada Rei.
Rei masih tak bertanya untuk apa orang tuanya datang tiba-tiba ke rumahnya. tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
“Kamu baru pulang?” tanya Claire lagi mengelus sisi lengan Rei. Rei tersenyum dan mengangguk.
“Iya, Mom!” Rei berjalan melewati ibunya dan berjalan ke arah dapur untuk mencuci tangan dan mengambil minuman.
“Mommy mau minum apa?” tanya Rei setelah mencuci tangan dan membuka kulkas. Clai
Kepanikan Rei makin bertambah saat Honey telah berhasil turun ke bawah tanpa bisa dicegah. Seluruh anggota keluarga langsung berdiri dan ikut bingung melihat kejadian itu. Hanya Ares yang mengetahui bahwa Honey adalah Honey dan ia langsung menghampiri Rei yang tengah mengetuk pintu lift yang sedang tertutup.Rei terengah dan terlihat panik dengan kedua tangan akhirnya berkacak pinggang. Ares menarik lengan Rei separuh berbisik ikut bertanya padanya.“Rei, kenapa dia kabur? Axel kenapa?” Rei menggelengkan kepalanya cepat. Arjoona yang juga curiga dengan pergerakan anaknya jadi ikut menyusul untuk bertanya.“Rei, apa yang terjadi?” tegur Arjoona kemudian. Rei hanya menoleh tapi tak menjawab dan ia segera berlari keluar dari penthouse Aldrich tanpa pamit.“Rei ... Rei!” panggil Claire pada Rei tapi ia tak peduli dan tetap berlari keluar untuk mengejar Honey.Honey sudah keluar dari lift di lobi paling bawah dan lang
Di mobil Honey mengambil kesempatannya untuk menghubungi Axel lewat layanan chat. Rei menoleh pada Honey yang tengah mengetik pada ponselnya.“Kamu menghubungi siapa?” tanya Rei sedikit mengintip pada Honey yang tengah mengetik di ponselnya dengan serius.“Adikku,” jawab Honey singkat tanpa menoleh pada Rei yang masih menyetir. Rei menaikkan sedikit alisnya tanda mengiyakan. Honey masih sibuk mengetik di ponsel dan Rei sibuk curi-curi pandang pada Honey.“Apa kamu sedang memberitahukan pada adikmu jika kamu akan pulang larut malam?” Honey jadi menoleh pada Rei dan sedikit terperangah. Ponsel masih berada di tangannya.“Memangnya kita akan pulang larut malam ya?” tanya Honey dengan pandangan polosnya. Rei menoleh sekilas sambil menaikkan ujung bibirnya seperti menyeringai.“Memangnya kenapa jika kita pulang malam? Apa kamu punya jam pulang malam?” tanya Rei seperti tengah meledek. Honey han
Blake mendengarkan semua penjelasan Grey tentang Rei dan dugaannya bahwa ia telah tidur dengan Honey yang sebenarnya adalah Jewel Belgenza. Dari tertegun sampai melongo dan harus menelan ludah beberapa kali, jantung Blake semakin keras berdetak.“Aku sangat kenal Rei Harristian. Dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu apa lagi pada Jewel! Itu sangat tidak mungkin, Grey! Aku yakin jika dia sebenarnya sudah difitnah dan dijebak!” tukas Blake usai Grey alias Abraham menceritakan semuanya. Grey mengangguk pelan dan menyandarkan dirinya.“Aku juga tidak memiliki bukti yang kuat. Bisa saja itu orang lain. Tapi semua hal mengarah padanya, termasuk ini ...” Grey kemudian mengeluarkan potongan cek yang ia kumpulkan di satu kertas dan sudah ditempeli. Blake memeriksa kertas tersebut dan mengernyit.“Menurutmu siapa yang menandatangani cek itu?” tanya Grey dengan nada datar. Blake menarik napasnya berat.“Rei ...”
Blake Thorn sedang menyelesaikan latihan larinya beberapa saat sebelum seorang pelayan memberitahukannya jika ada seseorang yang tengah mencarinya.“Suruh tunggu di ruang kerjaku saja!”“Baik Tuan!” Pelayan itu pun pergi memberitahukan pada tamu tersebut agar menunggu di ruang kerja. Sedangkan Blake memilih untuk menyelesaikan beberapa waktu untuk terus berlari di treadmill nya. Namun tiba-tiba mesinnya dilambatkan oleh seseorang yang menekan tombol di depannya. Blake menoleh dan kaget lalu terjatuh di mesin treadmill sampai terjungkal ke belakang.“Oh Tuhan, kamu baik-baik saja?” tanya Grey mencoba membantu Blake. Ia benar-benar kaget dan hampir melompat sendirian.“Oh tidak ... Grey! GREY, KAU MASIH HIDUP?” pekik Blake dengan wajah pucat penuh histeris. Grey Hunter yang ikut berjongkok lalu bangun dan tak jadi membantu Blake. Blake cepat-cepat berdiri dan mencoba mendekat lalu melihat sosok Grey dengan sek
Honey terjebak di antara kejujuran dan desakan untuk tetap mempertahankan identitasnya sebagai seorang Axel Clarkson. Maka setelah ia didesak dan dicecar sedemikian rupa oleh Rei, akhirnya ia harus keceplosan.“Untuk apa dia datang menemuimu?” tanya Rei lagi masih dengan nada dan sikap yang sama.“Aku tidak tahu. Mana aku tahu!” sahut Honey mulai kesal. Ia benar-benar tak bisa lolos dan Rei makin menginterogasi seenaknya.“Tidak mungkin dia mencarimu jika tidak ada maksud tertentu! Apa dia pacarmu?” tukas Rei lagi. Ia makin berjalan mendekat namun Honey pun makin mundur ke belakang sampai punggungnya menyentuh sisi meja.“Dia …”“Jawab Axel! Apa dia pacarmu?”“Dulu …” Honey langsung dengan cepat menutup mulutnya. Mata Rei benar-benar terbelalak saat tahu jika yang menemui Honey ternyata adalah mantan kekasihnya. Memang Honey langsung menutup mulutnya. Matan
Rei mendengus kesal dan sempat mondar-mandir beberapa kali kala melihat Honey pergi begitu saja gara-gara sambungan telepon.“Siapa yang sudah mencarinya? Aku penasaran!” gumam Rei lalu ikut keluar dari ruangannya untuk menyusul Honey. Sementara di bawah Honey sudah hampir tak bernapas saat melihat yang mencarinya adalah Josh Hartlin.“Honey?” Honey membesarkan matanya dan langsung maju untuk mendorong Josh menjauhi meja resepsionis. Resepsionis itu bahkan sudah berdiri karena curiga dengan gerak gerik Axel yang mencurigakan.“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Honey dengan suara tertahan. Matanya lalu berseliweran ke segala arah agar tak ada yang mengenalinya. Josh masih tak mengerti. Mengapa saat ia meminta bertemu dengan Axel Clarkson tapi yang muncul malah Kakaknya?“Aku mencari Axel ... tapi kenapa kamu ada di sini? Apa kamu bekerja di sini juga?” tanya Josh dengan wajah kebingungan. Honey jadi makin







