MasukKejadian ribut-ribut sampai penusukan Axel Clarkson tersebar seperti api. Berita tentang hal itu langsung tayang dan viral dimana-mana. Christina yang baru saja hendak mencari cara untuk menemui Axel Clarkson terpaksa mengurungkan niatnya. Travis sedang menonton berita di salah satu ruangan di Tritone. Ia langsung menghubungi Christina dan bicara dengannya.
Charlotte yang kebetulan juga berada di ruang yang sama dan ikut menonton, bisa melihat dengan jelas wajah asisten The Midas Rei yaitu Axel Clarkson. Nama Axel disebutkan di sana. Masalahnya ia tahu jika itu bukanlah Axel yang asli.
“Itu bukan Axel! Bagaimana bisa mereka mengatakan jika itu adalah Axel?” gumam Charlotte pada dirinya. Tak ada yang mendengarnya pasti. Ia masih berpikir keras sendirian dan langsung mengambil ponsel untuk menghubungi Josh. Ia ingin tahu apa yang terjadi. Josh juga mengenal Axel yang asli. Ia yakin jika Josh akan setuju dengannya.
Sementara Travis bicara diam-diam deng
Setelah diperiksa dan disuntikkan obat anti biotik, sekarang Honey sudah selesai dan harus beristirahat. Kala ia kembali berbalik, Nathan tersenyum padanya.“Kamu tidak apa-apa. Tapi kamu tetap harus tinggal di sini untuk melihat perkembangan,” ujar Nathan dengan sikap yang ramah dan lembut. Honey pun ikut tersenyum sambil duduk separuh berbaring dengan tenang. Bahunya diberi bantalan agar ia tak kesakitan jika tertekan.Nathan lantas mengambil chart pasien atas nama Honey dan sekilas mengangguk dan tersenyum lagi. Honey sedang mengancingkan pakaiannya dan menutupi bagian dadanya. Nathan tersenyum sebelum mendekat.“Apa kamu seorang pria?” tanya Nathan dengan pandangan tajam dan membuat Honey terkesiap. Wajahnya mulai cemas tapi Nathan malah terus tersenyum. Rasanya tenggorokan Honey benar-benar kering gara-gara pertanyaan seperti itu.“A-Apa maksudmu, Dokter?” tanya Honey dengan suara nyaris tak terdengar. Wajah Nathan
Kejadian ribut-ribut sampai penusukan Axel Clarkson tersebar seperti api. Berita tentang hal itu langsung tayang dan viral dimana-mana. Christina yang baru saja hendak mencari cara untuk menemui Axel Clarkson terpaksa mengurungkan niatnya. Travis sedang menonton berita di salah satu ruangan di Tritone. Ia langsung menghubungi Christina dan bicara dengannya.Charlotte yang kebetulan juga berada di ruang yang sama dan ikut menonton, bisa melihat dengan jelas wajah asisten The Midas Rei yaitu Axel Clarkson. Nama Axel disebutkan di sana. Masalahnya ia tahu jika itu bukanlah Axel yang asli.“Itu bukan Axel! Bagaimana bisa mereka mengatakan jika itu adalah Axel?” gumam Charlotte pada dirinya. Tak ada yang mendengarnya pasti. Ia masih berpikir keras sendirian dan langsung mengambil ponsel untuk menghubungi Josh. Ia ingin tahu apa yang terjadi. Josh juga mengenal Axel yang asli. Ia yakin jika Josh akan setuju dengannya.Sementara Travis bicara diam-diam deng
Honey masih bisa bangun saat Rei langsung menggendongnya dengan bridal style. Mata Honey membesar melihat Rei yang berteriak pada semua orang untuk menelepon ambulance. Tak tanggung-tanggung, Honey dijemput dengan helikopter ambulance yang mendarat di helipad di atas menara Skylar.Paramedis langsung datang dan Rei menggendong Honey masuk ke lobi Skylar lalu meletakkannya dengan hati-hati ke atas brankar. Seorang petugas lantas memberikan pad yang cukup besar untuk menghentikan pendarahan di pundak Honey. Honey masih terengah dan Rei yang sudah panik setengah mati. Ia memegang pipi Honey dan meyakinkan jika ia akan baik-baik saja.“Jangan takut, tidak akan terjadi apa pun padamu! Aku janji!” ucap Rei begitu dekat menungkupkan kedua tangannya pada kedua pipi Honey. Honey hanya bisa membesarkan mata sementara adegan itu disaksikan oleh semua staf yang memenuhi lobi.“Mohon menyingkir, Tuan!”“Aku akan ikut ke rumah sakit!&rdquo
Hari ini, Honey kembali muncul di Skylar sebagai Axel Clarkson. Ia sudah siap pagi-pagi sekali untuk menjemput Rei di apartemennya. Ketika ia tiba, ia berpapasan dengan Dion Juliandra yang ternyata baru keluar untuk mengawal Venus Harristian. Mereka tersenyum satu sama lain sampai Venus yang melihat Honey lantas menghampirinya dan mengajaknya ke dalam.“Apa kamu sudah sarapan?” tanya Venus dengan keramahan seperti biasa. Honey mengatupkan bibirnya tersenyum dan mengangguk. Rei muncul beberapa saat kemudian bersamaan dengan Arjoona yang keluar dari salah satu kamar di bawah tangga. Begitu Arjoona melihat Honey, ia langsung tersenyum dan menyapa asisten putranya itu.“Selamat pagi, Axel!” sapa Arjoona dengan senyum ramahnya. Honey tersenyum ramah dan mengangguk.“Selamat pagi, Tuan,” balas Honey kemudian. Rei tak bicara dan malah tak tersenyum pada Honey. Arjoona tak melihat ekspresi Rei, namun ia tahu jika Honey datang untuk me
Mobil Rei berbelok ke arah jalan menuju apartemen tempat tinggal Honey dan Axel adiknya. Jalanan terlihat sepi meski beberapa mobil terlihat parkir di sisi jalan. Ada dua orang yang berjalan melewati jalanan di depan bangunan apartemen Honey kala mobil Rei perlahan mendekat.Namun yang menarik perhatian matanya bukan pada orang-orang yang melintas melainkan pada sebuah mobil sedan yang mendekat dan akhirnya berhenti di pinggir jalan dekat bangunan apartemen Honey. Rei memilih untuk parkir sedikit ke belakang dari mobil itu.Tak berapa lama kemudian, seorang pria keluar dari mobil tersebut dan membukakan pintu bagi Honey. Rei perlahan mengernyitkan keningnya melihat gadisnya di antar oleh pria lain.“Lho dia kan ...” kening Rei makin mengernyit. Dia pernah bertemu dengan pria itu. Itu pria yang sama yang sempat menarik tangan Honey di depan Skylar. Untuk apa Honey pergi dengannya? Rei baru ingat jika pria itu adalah mantan pacar Honey.Tanganny
Usai Honey menutup ponselnya, Rei jadi tak tenang. Ia mendengar suara seorang pria tapi terdengar sibuk seperti sedang berada di suatu ruangan.“Dia sedang apa sih sebenarnya?” gumam Rei pada dirinya sendiri. Ia sendiri tak bisa menebak apa yang tengah dilakukan oleh Honey saat ini. Rei masih memandang ponsel dan layarnya. Ia ingin menelepon tapi tak ingin terkesan seperti tengah mengejar-ngejar Honey. Rei pun akhirnya menghubungi Ares. Setidaknya ia bisa bercerita tentang sesuatu.“Hei, Rei ... akhirnya kamu menelepon aku juga!” ucap Ares begitu ia menerima sambungan telepon dari Rei. Rei sekilas tersenyum dan menghela napas.“Aku tidak ke mana-mana. Cuma di rumah saja!” Ares terkekeh kecil.“Iya, aku tahu. Uncle Joona sudah memberi pengumuman!” Rei makin tersenyum tapi diam beberapa saat kemudian. Ares yang menunggu pun akhirnya menegur.“Kamu baik-baik saja?” Rei menaikkan dagunya dan b







