Share

Bab 10 - Ternodai

Cruz melangkah masuk ke dalam kamar Carla yang berada dalam keadaan tidak terkunci. Dan di sana dia tidak melihat Carla maupun para maid yang dia perintahkan. Ruangannya kosong, dan menyadari hal itu membuat Cruz kebingungan. Pria itu lantas berjalan sambil terus menatap ke sekeliling.

"Kemana dia pergi? Para jug maid tidak ada, apakah dia memutuskan untuk jalan-jalan? Tapi tidak mungkin." Cruz memonolog. Lelaki itu baru saja berbalik hendak melangkah pergi, namun langkahnya langsung terhenti saat kedua telinganya secara tidak sengaja mendengar suara Carla yang bergumam di balik layar tempat berganti pakaian. Cruz yang menyadari hal itu spontan terdiam dan menoleh ke arah dimana siluet Carla terlihat secara samar.  Lelaki itu beranjak dari tempatnya, melangkah menghampiri suara yang dia dengar.

"Aduh, pakaian ini benar-benar menyiksaku. Kenapa aku harus mengenakan pakaian seperti ini? Ini sungguh berbanding terbalik dengan apa yang aku bayangkan, ternyata gaunnya tidak semudah itu untuk dikenakan... Sekarang aku mengerti kenapa orang-orang di zaman ini membutuhkan maid untuk membantu mereka. Bahkan dalam hal berpakaian, itu karena pakaian yang mereka kenakan sangat menyulitkan untuk dikenakan kalau sendiri begini." Carla terus menggerutu. Ia berusaha mengikat tali pada bagian belakang gaunnya. Namun terlalu sulit karena dia tidak bisa menariknya dengan benar. Kalau dibiarkan seperti sekarang, Carla benar-benar merasa tidak nyaman karena gaunnya jadi terasa longgar.

Di sisi lain, dia sama sekali tidak sadar kalau Cruz terus melangkah menghampirinya dari arah belakang. Carla juga bahkan sama sekali tidak sadar kalau Cruz kian mendekat ke arahnya. Pria itu berhenti tepat di belakangnya lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Carla, dan berbicara hingga membuat Carla terkejut setelah mati. "Jika kau kesulitan, seharusnya kau meminta bantuan."

Carla tersentak kaget, wanita itu membatu untuk sesaat sebelum akhirnya menoleh dengan mata terbelalak. Kemudian tanpa aba-aba, Cruz langsung menarik tali gaun miliknya hingga posisi gaun yang tadinya longgar terasa lebih nyaman. "Apakah ini cukup?" tanya Cruz dengan santainya. Carla masih bungkam. Dia sangat kaget karena lelaki itu mendadak muncul dari arah belakang. Beruntung dia tidak sampai berteriak atau memukul wajah Cruz karena terkejut. Namun, meski demikian, walaupun terkejut karena Cruz datang secara tiba-tiba, tapi dia sangat menghargai bantuannya.

"I-iya. Terima kasih..." gumamnya. Cruz lantas membuat ikat simpul agar posisinya tidak lepas. 

"Aku selalu suka aroma tubuhmu," gumam Cruz. Fokus pria itu tanpa sadar malah tertuju pada aroma yang keluar dari tubuhnya. Aroma tubuh Carla yang khas yang selalu bisa membuatnya merasa nyaman setiap kali berada di dekatnya. Carla berbalik dengan segera. "Tunggu dulu, aku sudah memintamu untuk pergi kan? Tapi kenapa kau datang lagi?"

"Ada yang masih harus aku bicarakan denganmu."

"Memangnya hal apa lagi yang ingin kau bicarakan denganku? Apakah belum cukup bagimu menanyaiku tadi?"

"Aku sudah membakar gaun yang tadi kau kenakan, dan aku kemari karena aku masih ingin memastikan sesuatu. Kau benar-benar tidak di sentuh olehnya kan?" Wajah Cruz mendadak berubah ekspresi. Air mukanya jadi lebih serius dibandingkan sebelumnya. Carla yang mendengar itu hanya bisa menghela napas dengan raut wajah jengkel, dia sudah sangat malas sebenarnya harus menjelaskan hal itu berulang kali pada Cruz. "Sudah aku katakan kalau aku berhasil melarikan diri darinya! Kalau tidak, mana mungkin aku ada di sini?"

"Apa kau yakin? Coba kau ingat-ingat lagi!"

"Berapa kali aku harus bilang kalau aku—" Carla mendadak diam ketika otaknya tiba-tiba saja mengingat kejadian di dalam kamar tadi, kejadian dimana dirinya sempat dicium secara paksa oleh Enrique. 

"Kenapa kau tiba-tiba diam, apakah ada yang coba kau sembunyikan?" Cruz menatapnya lekat. Ia masih menunggu kelanjutan cerita dari Carla. "Tidak. Sepertinya lebih baik kau tidak tahu."

"Apa yang kau coba sembunyikan dariku? Sudah aku katakan padamu kalau aku benci dengan kebohongan, jadi katakan padaku apa yang kau sembunyikan." Cruz masih berbicara padanya dengan nada bicara dan ekspresi yang sama. Carla bahkan nyaris tak bisa melihat perubahan pada ekspresinya.

Ugh.. memang sebaiknya dia tidak tahu mengenai kejadian itu. Karena aku tidak yakin bagaimana reaksinya kalau dia sampai tau. Sekarang saja ekspresinya sudah cukup menyeramkan, apalagi kalau dia tahu. Tapi kalau aku tidak bicara, dia pasti tidak akan menyerah begitu saja. Carla membatin, wanita itu diam dalam seribu lamunan. Carla sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau Cruz tahu mengenai apa yang terjadi. Dia pasti akan marah besar padanya.

"Katakan, jangan hanya diam saja!" Cruz menekan kalimatnya, berusaha membuat wanita itu buka suara dan menjelaskan mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Carla masih tak bersua, sebelum akhirnya Cruz mendejat dan memegangi kedua pundaknya. "Jangan membuatku kecewa padamu. Katakan padaku apa yang kau sembunyikan, apakah dia sudah melakukan sesuatu padamu?"

Semakin lama, dengan Cruz yang terus menatapnya seperti ini membuat Carla semakin merasa tertekan, terlebih lelaki itu kini mencengkram erat pundaknya. Carla mau tidak mau jadi tidak memiliki pilihan lain selain mengatakannya. "Dia sempat menciumku."

"APA?!" Cruz tersentak kaget. Tangannya langsung terkepal begitu mendengar pengakuan tunangannya. Carla diam membatu. Ekspresi Cruz barusan benar-benar di luar dugaan. Wajahnya lebih menyeramkan saat ia mendengar kalimatnya. Bodoh! Seharusnya aku diam saja dan jangan mengatakan hal itu! pikir Carla. Menyesali kalimatnya.

"Berani sekali si berengsek itu melakukannya. Aku tidak bisa membiarkannya. Dia telah menodai bibir tunanganku." Cruz tampak marah besar, Carla bisa merasakannya dengan sangat jelas. Bahkan dia juga bisa melihat kalau kepalan tangannya semakin kuat. Tapi mendadak, tanpa aba-aba lebih dulu Cruz mendekat dan langsung mencium bibirnya. Carla membelalakkan mata, ia tersentak kaget saat mendapati Cruz yang tiba-tiba menciumnya. A-apa yang dia lakukan...?

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status