Share

67. Terkapar Lunglai

Bagian 67

Terkapar Lunglai

“Mila, Mila sayang. Kamu sudah bangun?” Terdengar sayup-sayup suara Mas Sofyan memanggil namaku.

Aku pun berusaha untuk membuka mata perlahan-lahan. Saat kelopak mataku berhasil terbuka, silaunya cahaya lampu dari atas langit-langit membuatku mendadak kaget. Aku merasa lampu di ruangan ini begitu terang, bukan seperti di kamarku sendiri. Hatiku jadi bertanya-tanya. Sebenarnya … aku ada di mana sekarang?

“Mas ….” Aku yang kembali memejamkan mata, memanggil suamiku dengan suara yang lirih. Tangan kananku pun lantas digenggam erat. Sebuah kecupan di pipiku juga terasa begitu lembut menerpa.

“Iya, Sayang. Aku di sini. Alhamdulillah, kamu sudah sadar, Sayang.” Suara Mas Sofyan terdengar bergetar. Seperti orang yang hendak menangis. Aku tak menduga bahwa ekspresi Mas Sofyan akan sebegininya. Memangnya … aku kenapa? Yang tadi itu aku benar-benar pingsan? Lantas, sudah berapa lama aku pingsa? Ya Allah, apakah kondisiku
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status