Share

Curhat Amanda

Amanda duduk berhadapan dengan Naraya. Mereka kini berada di meja makan karena Amanda membawakan makanan untuk temannya itu.

Kalandra sendiri sedang menghubungi Devan untuk membahas masalah pekerjaan dan dirinya yang akan membawa Naraya pulang.

“Makan yang banyak, ini sudah aku kupaskan, kamu tinggal makan,” ucap Amanda setelah mengupaskan beberapa udang dan meletakkan di piring Naraya.

“Terima kasih, Man.” Naraya tersenyum, begitu bersyukur memiliki teman sebaik Amanda.

Naraya makan tanpa sendok, langsung menggunakan tangan karena itu lebih mudah untuknya.

“Na, bagaimana menurutmu tentang dokter Kenan?” tanya Amanda. Dia menyangga dagu dengan telapak tangan, sedangkan siku bertumpu di meja.

“Maksudnya bagaimana?” tanya Naraya masih dengan mulut mengunyah.

“Maksudnya kepribadiannya atau mungkin sifatnya,” jawab Amanda antusias mendengarkan. Dia sedikit tersenyum saat menyebut nama pemuda itu.

“Dia baik, sopan, bertanggung jawab,” jawab Naraya.

Amanda mengangguk-angguk mendenga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
bu sofi ga tau aja gimana kelakuan nayla di luar...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status