Share

24. Suami

Author: pramudining
last update Last Updated: 2025-09-16 09:25:52

Happy Reading

*****

"Hmm, kalian berdua ini, nggak ada yang mau ngaku ngobrolin apa sama Om," ujar Yono setelah menyendokkan makanan ke mulutnya.

"Lagian kamu ini aneh, Mas. Mau tahu aja urusan anak muda. Sudahlah biarkan mereka berdua dengan urusan masing-masing," sela Rumana. Garis bibirnya sedikit terangkat ke atas melihat kebahagiaan kedua keponakannya pagi ini.

"Nah, aku setuju sama nasihat Tante Rum," kata Zaki.

"Nggak usah kebanyakan ngomong pas makan, Mas. Nanti, kalau tersedak, kita semua yang repot," sela Aisyah tak mau memperpanjang pembahasan mengenai dirinya dan Zaki.

"Kan ada kamu yang bakal merawat, Mas, Ca. Seperti dulu, waktu kita masih kecil. Kamu orang yang nangisnya paling keras pas Mas dilarikan ke rumah sakit." Zaki mulai menggoda sang pujaan dengan menggerakkan alisnya naik turun.

"Dih." Aisyah membuang muka.

Mereka semua tertawa mendengar jawaban Aisyah.

Beberapa menit setelahnya, mereka berempat sudah menyelesaikan sarapan. Aisyah berdiri terlebih dulu meni
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   45. Akhirnya Terungkap

    Happy Reading*****Beberapa detik keduanya diam dan menatap lurus ke depan, jantungb Aisyah berdebar hebat. Menebak-nebak kebenaran apa yang sebenarnya di sembunyikan oleh si mas.Zaki menggerakkan kepalanya, melirik Aisyah sebentar. Lalu, berkata kembali, "Ca, mau dilanjut nggak ceritanya?""Iya, mau," sahut Aisyah, menunduk karena tatapan Zaki yang terlihat begitu memuja.Zaki kembali mengambil tangan Aisyah. Kembali menelusupkan jemarinya dan menaruh di atas pangkuan. Tak mau lagi melepaskan genggaman tangannya dari sang pujaan."Sebenarnya, Mas, nggak pengen ngasih tahu teman-teman kerja tadi, kalau Mas ini sudah menikah. Tapi, karena ada salah satu temen kerja cewek yang menyatakan cinta kemarin, jadi Mas terpaksa mengakui pernikahan yang seharusnya memang belum boleh dipublikasikan," jelas Zaki.Aisyah dengan cepat meanrik tangannya dari genggaman si mas. Wajahnya seketika berubah kecewa. Tak menyangka jika Zaki sudah menikah dan masih berusaha untuk membuatnya berharap lebih k

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   44. Tentang Rasa

    Happy Reading*****Asiyah memutuskan unntuk menghubungi si mas dan bertanya tentang bagaimana baiknya. Si gadis mengambil inisiatif sendiri dan berangkat ke tempat pelatihan setelah mendapat alamat gedung yang dikirimkan Zaki. Beberapa puluh menit kemudian, si gadis sudah sampai di gedung tersebut. Sekali lagi, Aisyah mengecek letak gedung yang dikirimkan Zaki. Setelah yakin, gadis itu turun dari mobilnya. Lobi gedung masih terlihat sepi, sepertinya si mas belum selesai materi. Aisyah duduk di sebuah sofa tepat di samping pintu masuk.Beberapa menit berlalu, Zaki keluar dari sebuah ruangan di gedung tersebut. Lelaki tersebut melihat Aisyah yang duduk tenang sambil bermainkan ponsel. Zaki menarik garis bibirnya ke atas saat melihat Aisyah mengenakan gamis yang dibelinya kemarin."Cantik," gumam Zaki pelan ketika jaraknya masih sangat jauh dengan sang pujaan.Si mas melangkah ke arah Aisyah. Tanpa disadari di belakang Zaki, Naima mengikutinya. Perempuan itu masih penasaran jika Zaki t

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   43. Kotak Hadiah

    Happy Reading*****Sepeninggal Zaki dan teman-temannya, termasuk perempuan cantik yang belakangan diketahui Aisyah bernama Naima itu. Pujaan hati si mas masuk dan segera membersihkan diri. Beberapa menit kemudian ketika Aisyah sudah menyelesaikan semua riasan dan berpakaian rapi, gadis itu mematut diri di depan cermin. BUkan cuma duduk di depan meja rias, tetapi berdiri.Menatap pantulan dirinya di cermin, melihat dari sisi samping kanan dan kiri. Rasanya, betuk tubuh Aisya tidak terlalu buruk. Namun, karena sedari remaja sudah diajari untuk mengenakan pakaian longgar yang tidak menampilkan lekukan tubuhnya, si gadis merasa rendah diri ketika bertemu dengan Naima yang memiliki bentuk tubuh nyaris sempurna. "Kayaknya, aku nggak jelek-jelek amat. Kalau aku merias diri dan berpenampilan seperti dia, pasti Mas Zaki nggak akan bisa berpaling dan mengabaikan keberadaanku lagi," kata Aisyah berbicara sendirian di depan kaca. Puas menatap tampilannya di cermin, Aisyah turun dan bersiap unt

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   42. Mulai Tumbuh Cemburu

    Happy Reading*****"Hmm, kok pura-pura lupa sama pertanyaan Mas barusan. Apa perlu Mas mengulangnya?" tanya Zaki. Ingin rasanya berbuat lebih saat itu juga pada sang pujaan, tetapi teringat perkataan Burhan. Tidak boleh melakukan hal-hal yang di laur batas sekalipun sudah halal. Zaki pun akhirnya melepas cekalan.Aisyah menoleh, tetapi tidak menjawab pertanyaan Zaki, hanya bergumam tak jelas. Rona merah di pipi si gadis membuat Zaki gemas. Si mas menarik kembali tangan Aisyah hingga terduduk di atas pangkuannya. Gadis itu salah tingkah, hanya diam dan menunduk malu."Bagaimana kalau, Mas, suapi? Kamu juga butuh asupan makanan untuk mengerjakan semua tugas rumah." Zaki memainkan alisnya naik turun."Jangan aneh-aneh, Mas!"Di duduk di pangkuan Zaki membuat keamanan jantung Aisyah tak bagus, detaknya makin cepat. Tanpa berkata lagi, si gadis segera berdiri dan berlari menuju dapur. Aisyah mengambil air putih dan meminumnya dengan cepat. Belum selesai rasa gugupnya, si mas sudah berdir

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   41. Bubur Cinta

    Happy Reading*****Seorang gadis berdiri di tepi pagar balkon kamar. Senyumnya terkembang bak kuncup bunga yang segera mekar, memberi keindahan setiap mata yang memandang. Di sisi kanan kamarnya seorang lelaki tak kalah bahagia seperti sang gadis.Sujud syukur tak henti-hentinya Zaki lakukan. Mulutnya senantiasa mengucap hamdalah tanpa putus. Tak sabar rasa hatinya untuk segera bersatu dengan sang pujaan. Semua yang sudah Zaki rencanakan bersama Burhan terlaksana baik. Sudah menjadi kebiasaan Zaki menjelang tidur, mengirimkan chat pada sang pujaan dan malam itu si mas meminta untuk dibuatkan bubur saat sarapan besok.Rutinitas pagi mulai Aisyah jalani saat ini. Memasak untuk sarapan dirinya dan Zaki. Semalam, setelah menerima chat dari si mas yang meminta bubur saat sarpan, gadis itu hampir tidak bisa tidur karena alasan yang diberikan. Zaki mengatakan jika perutnya sedikit tidak nyaman dan hal itu membuat Aisyah kepikiran.Aisyah yang belum mahir membuat bubur akhirnya menelepon ibu

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   40. Pertanyaan Maut

    Happy Reading*****Si mas tertawa lebar mendengar perkataan Aisyah. Sepertinya, si gadis memang belum memahami hal-hal seperti itu. Oleh karena itulah, Zaki cuma bisa tertawa saja. "Jika, benar Mas sudah menikahimu, apa kamu mau menerima masmu ini sebagai suami?" tanya Zaki. Aisyah memandang heran ke arah si mas."Mas, nggak usah aneh-aneh, deh, ngomongnya. Kalau kita sudah nikah, Bapak, nggak mungkin diam saja, kan? Mana mungkin, Bapak nggak cerita masalah sepenting ini." "Menurutmu apa masmu ini akan berani bersikap seperti ini? Jika, kita memang belum menikah?" Tanpa diduga Zaki mencium pipi Aisyah. Dia berjalan mendahului Aisyah yang masih terbengong dengan ciuman tiba-tiba di pipinya."Mas," teriak Aisyah ketika kesadarannya pulih.Dari kejauhan Haritz melihat semua yang Zaki lakukan pada Aisyah. Tangannya terkepal kuat didalam saku. Sang mantan harus tahu yang sebenarnya, benarkah yang Zaki katakan bahwa Aisyah sudah menikah dengannya.Segera, Haritz menghubungi keluarganya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status