Share

Bab 26

Author: Cahaya Asa
last update Last Updated: 2024-04-22 13:00:20

"Benar Cantik lihat sendiri tadi? Kapan Tante itu masukin jam tangannya ke baju Mama?" tanya Kiara pada Cantika.

"Tadi waktu aku lihat Tante itu nabrak Mama di dapur."

"Apa maksud kamu, Melisa? Kamu sengaja nabrak aku supaya kamu bisa masukin jam tangan kamu ke baju aku?" sungut Kiara. "Kamu sengaja mau fitnah aku agar Mas Sam benci padaku? Pantas saja kamu ngotot nuduh aku pencurinya. Ternyata kamu sendiri yang naruh di bajuku!"

Melisa mulai panik. "Sialan! Bocah itu ganggu banget sih!" gerutu Melisa dalam hati.

"Maksud kamu apa sih, Kiara? Kamu beneran percaya sama omongan anak kecil?" tanya Melisa. "Cantika itu masih polos. Anak-anak juga suka ngarang cerita, kan? Kamu percaya gitu aja sama kata-kata Cantik?"

"Aku nggak bohong!" seru Cantika.

"Cukup, Cantik!" tukas Samudra menghentikan ocehan bocah kecil itu. "Papa nggak suka kamu ngarang-ngarang cerita kayak gini cuma demi belain mama kamu!"

Cantika membungkam mulut rapat-rapat. Cantika tak berani lag
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Alfiah Ummi Hani
huh..gedeg bgt aku sama sam..pah..tu rumah gede ada cctv nya kali..d cek napa..tlg dong thor buat kiara kabur dr rumah itu..supaya dia tau sakit dan bucin nggak ketulungan..esmosi jiwa eke
goodnovel comment avatar
Srie Yunathie
Kiaranya knp hrs wanita yg lemah n tdk punya prinsip yg kuat,sdh disakiti msh sja merasa rindu. Jangan gitu donk thor
goodnovel comment avatar
satimafebby
female leadnya terlalu lemah......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 27

    Hari ini adalah hari kepulangan Samudra. Melisa yang mengetahui jadwal penerbangan Samudra, langsung segera bersiap untuk menjemput Samudra di bandara. Dia sampai membatalkan jadwal pemotretan demi bisa menjemput pria yang diincarnya."Hari ini ada jadwal pemotretan."Melisa menatap sang manager sekilas lalu kembali bersiap. Tampak sekali dia sibuk memperbaiki penampilannya. Bahkan dia sampai membeli baju baru khusus untuk menjemput Samudra. "Batalkan semua jadwal! Aku harus ke bandara 1 jam lagi," ucap Melisa pada manajernya.Alina-sang manager melotot mendengar perintah itu. Akhir-akhir ini kata itu sering kali ia dengar. "Kita udah terlalu sering batalin jadwal. Kalau kayak gini terus, kamu bisa kesulitan dapat job nantinya.""Kesulitan dapat job?" cetus Melisa sembari tertawa kecil. "Apa aku terlihat seperti model yang udah nggak laku? Aku nggak masalah nggak dapetin job di tempat lain. Aku cuma butuh job dari perusahaan Samudra."Dengan jumawa Melisa menatap sinis Alina. Meskip

    Last Updated : 2024-04-23
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 28

    Rencana Melisa berjalan dengan mulus. Wanita itu sukses menimbulkan kesalahpahaman antara Kiara dan Samudra. Melisa yakin, setelah ini pernikahan Kiara dan samudra pasti akan hancur. Wanita itu sudah tak sabar melihat Samudra kembali menyandang status lajang setelah berpisah dari Kiara."Kamu harus berterima kasih sama aku, Sam. Aku udah bantu kamu menyingkirkan perempuan itu!" ujar Melisa sembari mengusap wajah samudra yang saat ini terlelap di sampingnya. Senyum licik terukir di wajah cantik model itu. Dengan jemari lentiknya, ia susuri wajah tampan Samudra. Jantung wanita itu berdegup kencang membayangkan lelaki yang tengah terlelap itu menjadi miliknya. Rasanya sudah tak sabar ingin melihat kehancuran Kiara. Sungguh Melisa sangat benci wanita itu. Sekian tahun ia menunggu hati Samudra luluh, tapi justru wanita berhijab itu yang dinikahi."Perempuan itu nggak pantas bersanding sama kamu, Sam. Cuma aku yang pantas jadi pendamping kamu."Melisa benar-benar sudah gila. Wanita itu ta

    Last Updated : 2024-04-24
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 29

    Mata Kiara kembali dibuat sembab. Wanita itu menangis selama berhari-hari setelah ia meminta cerai dari Samudra. Karena Samudra menolak untuk menceraikan Kiara, alhasil Kiara pun saat ini masih bertahan di rumah Samudra dengan status sebagai istri. Tepatnya istri yang terdzolimi. Tidak dihargai tapi tidak juga dilepas."Sampai kapan aku harus bertahan?" Pertengkarannya dengan samudra kali ini benar-benar menghancurkan Kiara. Prinsipnya untuk menikah hanya sekali seumur hidup rasanya sangat berat. Lelaki yang sudah berjanji di hadapan Allah untuk mengambil alih tanggung jawab ayahnya, ternyata bertanggung jawab soal finansial saja. Bukankah pernikahan tidak cukup hanya dicukupi kebutuhan ekonominya saja? Ada yang tak kalah penting dari hal itu yakni nafkah batin berupa kasih sayang, penghargaan, ketenangan, perlindungan, dan perlakuan menyenangkan.Kiara masih menganggap Samudra mempunyai hubungan terlarang dengan Melisa, sementara Samudra sendiri tidak berusaha menjelaskan kesalahpah

    Last Updated : 2024-04-26
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 30

    "Bu Kiara?" Arsel menyapa Kiara dengan senyum sumringah. Sama seperti Kiara yang terkejut, pria itu juga tak pernah membayangkan bisa bertemu dengan Kiara setelah Kiara berhenti mengajar. Bahkan mereka juga loss contact karena tak ada yang perlu untuk dibahas di luar masalah sekolah.Melihat ada pria dewasa yang memanggil nama mamanya membuat Cantika penasaran. Secara naluriah gadis kecil itu merasa terancam. Lalu melambaikan tangan pada Kiara sebagai kode agar mamanya membungkuk."Itu siapa, Ma?" bisik Cantika pada Kiara.Kiara tersenyum. Lalu ikut berisik. "Ini teman Mama," sahut Kiara."Apa kabar, Bu Kiara?" tanya Arsel dengan ramah pada Kiara.Pria itu melangkah maju untuk memangkas jarak di antara mereka sehingga lebih leluasa untuk berbicara."Kabar saya baik, Pak Alhamdulillah. Kabar bapak gimana?" Seperti biasa Kiara selalu bersikap santun pada mantan atasannya tersebut. Selama menjadi guru, Arsel selalu mendukung setiap keputusan Kiara yang memang membantu. Meskipun belum be

    Last Updated : 2024-04-27
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 31

    "Kiara!"Samudra tiba di rumah terlebih dahulu sebelum Kiara dan Cantika pulang. Kiara cukup terkejut, saat melihat suaminya berdiri di halaman rumah dan menyapanya yang baru saja sampai. Tak biasanya lelaki itu menunjukkan perhatian dengan menunggunya pulang."Papa sudah di rumah?" sapa Cantika dengan wajah sumringah pada sang ayah. Biasanya Samudra pulang dari kantor menjelang maghrib atau bahkan malam saat Cantika sudah tidur kalau ada lembur. "Cantik masuk dulu, ya? Papa mau bicara sama Mama!" pinta Samudra pada Cantika.Cantika menatap sang mama dan papa bergantian. Ada rasa enggan meninggalkan mamanya bersama sang papa saja karena khawatir papanya akan memarahi Kiara lagi seperti sebelumnya. Meski masih kecil tapi perasaan Cantika sangat peka. Dia juga tahu kalau Samudra sering membuat Kiara menangis dan dia tak ingin itu terjadi lagi."Sayang, kamu dengerin apa kata Papa, kan?" ulang Samudra. Dengan tatapan tak rela akhirnya gadis kecil itu melepas genggaman tangannya pada K

    Last Updated : 2024-04-29
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 32

    "Lepasin aku, Mas! Kamu mau ngapain?" Kiara meronta dan berusaha melepaskan diri.Sayangnya, Samudra sudah tak bisa dihentikan. Tanpa memikirkan perasaan Kiara, pria itu merenggut kesucian Kiara dengan cara paksa dan kasar.Malam pertama yang seharusnya menjadi malam membahagiakan bagi pasangan suami istri, justru menjadi malam bencana bagi Kiara. Samudra sudah merenggut harta berharga milik Kiara dan menginjak harga diri Kiara sebagai wanita."Keterlaluan kamu, Mas! Aku benci sama kamu!"Kiara terbaring lemas di ranjang dengan wajah sembab. Wanita itu kembali menangis sepanjang malam karena ulah Samudra. Kali ini, Samudra benar-benar sudah kelewat batas. Harga dirinya sebagai seorang wanita sudah diinjak-injak oleh suaminya sendiri. Lelaki yang seharusnya menjadi pengayom dan pelindung justru merusaknya dengan cara yang tidak manusiawi.Walaupun Samudra berhak untuk melakukannya, tapi tidak seharusnya dilakukan dengan cara brutal seperti itu. Ibadah yang indah, justru menjadi neraka

    Last Updated : 2024-04-30
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 33

    Samudra membuka pintu dan melihat kamarnya yang kosong. Pria itu baru saja pulang dari kantor setelah bekerja seharian. Ada yang berbeda dengan kamarnya. Aura dingin dan beku menyelimuti kamar tersebut.Samudra pikir, ia bisa melihat wajah Kiara sebentar setelah ia pulang. Namun, begitu ia membuka kamar, pria itu tidak melihat siapa pun di sana. Tidak ada Kiara yang selalu menyambutnya pulang dan menyiapkan air putih seperti biasanya. Tidak ada Kiara yang dengan senang hati melepaskan jas dan sepatunya lalu mengambilkan baju ganti setelah menyiapkan air untuk mandi. Selama ini Samudra merasa apa yang dilakukan oleh Kiara bukanlah hal spesial. Namun sejak Kiara mogok bicara dengannya semua kebiasan-it7 pun sudah tak pernah ia dapatkan lagi. Pelayanan penuh perhatian itu sirna bersama lenyapnya senyum di bibir Kiara. "Kiara ke mana? Kenapa sekarang dia berubah?"Beberapa hari sebelumnya, Samudra selalu tidur di ruang kerjanya untuk menghindar dari Kiara. Namun, beber

    Last Updated : 2024-05-01
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 34

    "Kiara, tolong cariin kaos kakiku!" perintah Samudra pada Kiara. Ini adalah pertama kalinya seumur hidup pria itu memerintah dengan menggunakan kata "tolong" di awal kalimat. Bagai sosok dingin dan arogan seperti Samudra dengan kekuasaan yang dia miliki sebagai pemimpin perusahan besar, meminta tolong bukanlah karakternya. Namun demi bisa mendapatkan perhatian Kiara lagi dia sampai rela melakukannya.Bukannya menjawab, Kiara justru pergi, kemudian memanggil asisten rumah tangga untuk melakukan apa yang diperintahkan Samudra. Tak berselang lama bibik masuk dan bertanya, "ada yang bisa saya bantu, Tuan?""Aku nyuruh dia, kenapa dia malah ganti nyuruh orang lain?" geram Samudra.Namun karena tak ingin moodnya hancur di pagi hari, akhirnya Samudra meminta bibik untuk mencarikan semua keperluannya seperti halnya dulu sebelum menikah dengan Kiara. Tentu saja bibik tahu semua letak barang-barang pribadi Samudra karena dia pernah melayaninya.Setelah rapi, Samudra turun menuju ruang makan. D

    Last Updated : 2024-05-03

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 112

    "Ada apa ini?" Tiba-tiba sosok pria datang menghampiri mereka.Salah seorang pimpinan polisi menunjukkan surat perintah penangkapan. "Kami mendapat laporan penyekapan anak-anak di bawah umur di sini. Tolong kerjasamanya untuk tidak menghambat tugas kami." Pria bertubuh tegap dengan penampilan serba hitam itu sedikit menyunggingkan senyumnya. Pembawaannya sangat tenang meski ia tahu anak buahnya telah ditangkap dan anak-anak yang disekap ikut dibawa. Alih-alih panik karena rahasianya terbongkar, pria itu justru terlihat sangat santai. "Tidak ada penyekapan di sini. Mungkin anda salah info," ujarnya santai."Semua bukti-bukti sudah ada. Anda lebih baik ikut kami sekalian." Tanpa diduga, pria itu langsung naik ke mobil polisi tanpa membantah. Tentu saja hal itu menimbulkan tanda tanya bagi anak buahnya. Sedangkan para polisi tampak senang karena penangkapan tidak terlalu mendapatkan perlawanan. Terlebih mereka langsung mendapatkan pimpinannya tanpa drama yang berarti. Tanpa mereka tah

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 111

    Sementara di rumah penyekapan terjadi kehebohan yang luar biasa. Setelah pamit mengantar Cantika, Kipli tak kunjung kembali. Salah seorang dari empat orang rekannya yang sedang santai setelah bosan bermain kartu akhirnya menyadari jika Kipli sudah terlalu lama ke belakang. Awalnya mereka bersikap masa bodoh, tapi setelah sekitar satu jam tidak kunjung kembali, mereka merasa ada yang janggal. "Hei, Anto! Coba Lo susul Kipli, cuma nganter boker aja sampai menahun. Jangan-jangan dimakan binatang buas lagi mereka!" ucap salah satu dari empat penjaga itu asal. Anto yang sejak tadi sudah mulai gelisah karena Kipli tak kunjung kembali seperti mendapat angin segar. Dadanya membuncah bahagia karena akhirnya dia memiliki kesempatan juga untuk kabur dari sana. Walau bagaimanapun, dia sama dengan Kipli. Menerima tawaran pekerjaan ini karena terdesak kebutuhan ekonomi. Ditambah lagi bayarannya cukup tinggi. Lama kelamaan Anto merasa ada yang salah dari profesinya ini. Dia merasa kasihan setiap

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 110

    "Anggap saja gue sudah tidak punya utang Budi apapun lagi sama Lo!" jawabnya santai. Andai Samudra bukan lelaki yang tegas, dia pasti sudah menghambur ke pelukan pria berambut gondrong itu. Namun karena dia adalah pria dan tidak ingin menunjukkan kelemahannya, dia hanya tersenyum dengan tatapan yang menyiratkan rasa terima kasih yang teramat dalam.Setelah selesai memberi instruksi pada Jack, Samudra memilih untuk kembali ke kamar rawat putrinya. Dia ingin mendengar sendiri dari mulut putrinya bagaimana dia bisa mendadak tergeletak di pinggir jalan, tempat di mana dia ditemukan. Dengan sangat hati-hati lelaki bergelar ayah itu membuka pintu. Tatapannya langsung tertuju pada tiga wanita beda generasi yang sangat ia cintai. Hatinya merebak. Lalu tiba-tiba hatinya gerimis. Samudra melangkah masuk sembari mengusap sudut matanya diam-diam. Hampir saja pria ini frustasi saat sang buah hati tak kunjung ditemukan kemarin. Kini, melihat orang-orang yang dia cintai telah berkumpul membuat hat

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 109

    "Ada apa?" tanya Kiara terus mendesak mereka. "Tidak apa-apa, Nyonya. Tuan sedang mengantar Nona kecil untuk tes laboratorium," ujar salah satu pria yang semuanya memiliki postur dan tinggi tubuh hampir serupa. "Apa yang terjadi? Apa sangat parah sampai harus di tes laboratorium?" Kiara tak bisa menyembunyikan kepanikannya. Sebelum bertemu langsung dengan putrinya, wanita yang dulu sempat menjadi seorang guru itu tidak bisa tenang. Pikirannya terus dihantui dengan hal-hal yang buruk mengenai buah hatinya. Meski Cantika bukan putri kandung bagi Kiara tapi dia sudah menganggap anak itu seperti anak kandungnya sendiri. Bahkan rasa cintanya pada sang anak melebihi cintanya pada diri sendiri. Suara langkah kaki yang mendekat membuat kepala Kiara spontan menoleh padanya. Di sana, di ujung lorong ia melihat Samudra mendorong kursi roda yang di atasnya duduk seorang gadis kecil dengan kepala menyandar ke belakang. Menunggu mereka sampai ke hadapan rasanya terlalu lama bagi Kiara sehingga

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 108

    Cantika terus berlari dengan kaki kecilnya menyusuri hutan rimba yang cukup sepi. Meski dalam hati ketakutan dan ingin menangis tapi gadis kecil itu lebih takut lagi kalau kembali di rumah penyekapan. Nafasnya sudah mulai memburu padahal baru setengah jalan sebelum bertemu dengan jalan raya. "Apa Mama cantik takut." Melangkahkan kakinya yang kecil gadis itu terus meneriakkan nama papa dan mamanya sambil berderai air mata. Sementara di pelabuhan speed boat yang mengejar kapal yang diduga membawa Cantika sudah semakin dekat. Anak buah Samudra sebagian sudah melompat ke atas kapal dan baku hantam tak terelakkan. Cek yang memimpin pasukan memerintahkan anak buahnya untuk menggeledah kapal tersebut. Sementara dirinya melawan orang-orang yang masih tersisa. "Bagaimana?" tanya Jack ketika sudah bisa melumpuhkan musuh."Tidak ada, Bos. Nona muda tidak ada di manapun!' sahur salah satu anak buahnya yang sudah mencari ke semua penjuru kapal. "Tapi ... saya menemukan ini, Bos!" lanjutnya sera

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 107

    "Lo lihat wajah polos anak-anak itu? Bayangkan kalau salah satu diantara mereka adalah anak kita. Apa Lo nggak merasa kasihan? Hari ini kita menculik anak orang lain, bagaimana kalau suatu saat anak kita yang jadi korbannya?" bisik pria yang sudah mulai sadar akan perbuatannya itu. Sedangkan pria bernama Anto yang sejak tadi berusaha untuk tetap terjaga karena kantuk yang menyerang mulai goyah dengan ucapan temannya. Dia juga memiliki anak-anak seusia mereka. Bahkan anaknya kembar dan baru kelas 2 SD. Demi mereka dia rela melakoni pekerjaan haram ini. Namun tak pernah terpikir dalam benaknya suatu ketika anak yang di perjuangkan hidupnya akan bernasib sama dengan anak-anak ini.Tatapan Anto jatuh pada Cantika yang tampak lemas. Gadis kecil itu terus merengek dan tidak mau makan sehingga kehilangan banyak tenaga. Mendadak rasa kasihan menyusup ke dalam relung jiwanya. Wajah Cantika berubah seperti wajah anaknya yang tengah menangis minta tolong. Entah karena efek kantuk yang menggelay

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 106

    "Mas, coba lacak lewat GPS. Tadi pagi Cantik memakai jam tangan yang sudah dipasang GPS," usul Kiara. Samudra sendiri baru sadar jika dia telah menasang alat pelacak di jam tangan dan sepatu Cantika. Karena kalut dia sampai lupa hal sepenting ini. Seketika harapannya terbit. Dengan alat pelacak itu, dia bisa menemukan posisi sang buah hati saat ini. Lelaki itu segera menyalakan smartwatch yang dipakainya. Ia membuka aplikasi untuk melacak keberadaan putrinya. Kedua alis lelaki bergelar ayah itu tertaut ketika melihat titik ordinat keberadaan putrinya. "Aku ikut, Mas!" Kiara tak bisa berdiam diri menunggu kabar sementara putri kesayangannya dalam bahaya."Sayang, kamu tunggu di rumah. Misi penyelamatan ini cukup berbahaya, Sayang." Samudra berusaha membujuk sang istri yang tetap kekeh ingin ikut. Pria yang masih memakai jas lengkap itu menatap mata sendu wanita yang ia cintai dengan tatapan yang meyakinkan. Dia tak ingin keselamatan Kiara terancam. Di saat Cantika, putri semata way

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 105

    "Cantik kan sudah bilang jangan ikuti Cantik! Cantik sudah besar, sudah berani ke kamar mandi sendiri!" tolaknya.Setelah mengatakan itu langsung berlari menuju ke kamar mandi siswa yang berada di sebelah kanan gedung sekolah ini. Pengasuh dan bodyguard itu akhirnya mengalah pada nona mudanya daripada mendapat amukan sang majikan. Mereka juga berpikir ini masih di lingkungan sekolah jadi tidak mungkin ada orang asing yang bisa masuk ke area sekolah terlebih di gerbang ada penjaga. Lima menit, sepuluh menit, sampai lima belas menit Cantika tak kunjung kembali. Pengasuh dan pengawal mulai gelisah. Seharusnya kalau hanya buang air kecil Cantika sudah kembali. Tanpa dikomando, dua orang yang sama-sama dipekerjakan untuk menjaga Cantika itu bergerak cepat menuju ke kamar mandi siswa. Satu per satu bilik dibuka tapi tak ada tanda-tanda keberadaan seseorang di sana. "Non! Non Cantik!" panggil bibik panik. Namun tak ada sahutan dari sana. "Bagaimana ini, Non Cantik tidak ada di manapun!" u

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 104

    Tanpa menunggu matahari terbit malam itu juga semua tim dikerahkan untuk menyisir parkiran kantor. Terdapat dipungkiri jika kehadiran Melisa kembali membuat hidup Samudra tidak tenang. Samudra hanya memantau dari rumah karena khawatir istrinya akan mencari jika tiba-tiba wanita yang dicintainya itu terbangun seperti biasa. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Samudra duduk di sofa kamarnya sambil terus memantau ponselnya. Yaitu terus berkomunikasi dengan kepala tim yang diterjunkan untuk menyisir parkiran kantor. Sudah satu setengah jam pria berhitung mancing itu menunggu kabar tapi anak buahnya belum ada satupun yang memberikan kabar padanya. Tiara merasa tiba-tiba tenggorokannya kering sehingga membuatnya terbangun untuk minum. Namun ia merasakan tempat tidur di sebelahnya. Wanita itu membuka mata lalu mencari sosok suaminya. Sepasang mata Kiara menyipit tatkala melihat siluet pria sedang duduk di sofa dalam kamarnya. Tanpa perlu menajamkan matanya pun wanita itu tahu si

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status