Share

BAB 66: Ruang Rahasia

Winter berjalan dengan cepat menyusuri jalan, gadis itu menyentuh bibirnya beberapa kali begitu kesadarannya telah kembali.

“Apa yang barusan aku lakukan?” Bisik Winter baru tersadar dengan apa yang sudah dia lakukan pada Marius beberapa saat yang lalu.

Wajah Winter tiba-tiba memerah malu teringat bagaimana dia sudah dengan beraninya mencium bibir Marius di depan umum.

Plak

Winter menampar mulutnya sendiri dengan keras karena dia sudah kehilangan kendali hingga dengan kurang ajarnya Winter mencium bibir Marius tanpa tahu malu.

Jiwa Kimberly yang sudah dewasa terus berkobar sampai-sampai dia lupa bahwa saat ini dia harus bersikap seperti gadis berusia delapan belas tahun yang lugu dan polos.

“Ini bukan salahku. Ini salah Marius, siapa suruh dia sangat tampan.”

***

Winter berdiri di depan pintu walk in closet, tangannya memegang sebuah kunci yang baru saja dia temukan di kamar mandi.

Akhirnya, Winter menemukan kunci walk in closet yang beberapa hari ini dia cari.

Sangat mudah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status