Share

Bab 20

Sejak pagi, gadis itu tidak melihat atasannya berniat keluar dari rumah. Bahkan crutch pun, Tirtha membelinya secara online. Pria itu hanya sibuk membaca koran, menatap layar laptop hampir lebih dari dua jam setelah itu sibuk menyimak berita di televisi.

"Ba— Bapak tidak pergi ke kantor?" tanya Akarsana penasaran. Dia tidak leluasa bertingkah jika ada pria itu di rumah.

Seharusnya dia bisa berjalan kesana kemari dengan bantuan kruk itu, untuk belajar. Akan tetapi kehadiran Tirtha membuatnya canggung.

Hingga yang ada Akarsana hanya duduk mematung, termenung di sisi Tirtha, karena pria itu selalu mengajaknya ke sana dan ke mari.

"Kenapa? Ada masalah?" tukasnya, sama sekali tidak menoleh dan sibuk mengunyah kacang telur dari toples. Sesekali melemparnya ke atas dan ia mendongak seraya membuka mulut dan masuklah biji kacang itu ke mulutnya.

"Tidak, Pak. Hanya saja saya— saya tidak enak berada di rumah bersama Anda. Maaf, Pak," seru Akarsana langsung meminta maaf, takut jika pria itu akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status