Happy reading semua!!!
Aphrodite berjalan tergesa-gesa menuju ruang latihan bawah tanah yang jaraknya lumayan jauh dari mansion utama milik Atland dan Aphrodite tersesat ketika mencari ruang latihan tersebut hingga di bantu oleh salah satu pengawal.Bagaimana Aphrodite tidak tersesat ketika letak ruang latihan yang dituju Aphrodite berada di bawah tanah dan juga sangat tidak terlihat jika tidak diperhatikan dengan baik.Atland menatap datar Aphrodite seolah-olah berkata kalau dia harus mendekat kearah Atland dan Aphrodite mengerti tatapan itu dan mendekati Atland.Aphrodite melangkah mengikuti Atland yang sudah berjalan kearah samsak. “Apakah kau akan melatihku boxing?”Atland hanya menatap datar Aphrodite karena pertanyaannya sangat tidak bermutu menurut Atland.Aphrodite mengerucutkan bibir tanpa sadar karena Atland tidak menjawab pertanyaannya padahal Aphrodite hanya ingin berbasa-basi dengan Atland. “Dasar gunung es.” Atland tersenyum tipis mendengar gerutuan Aphrodite yang berkata seperti. Atland seperti kembali kemasa dimana Aphrodite mengatasinya gunung es karena tidak menjawab pertanyaannya.Atland mengkode Aphrodite untuk berdiri didepan samsak. “Bodoh,”kata Atland dan kembali menarik Aphrodite untuk memakaikan sarung.Aphrodite tidak sadar karena terus mendumel dalam hatinya tentang sikap Atland yang selalu seperti gunung es sehingga Aphrodite tidak menggunakan pelindung tangannya. Aphrodite bahkan hanya diam saja ketika Atland membantunya untuk memakasi pelindung tangan.Setelah tersadar beberapa detik Aphrodite memberikan tinjuannya pada wajah Atland yang di tangkis baik oleh Atland.“Apakah kau baru saja mengatai ku bodoh?” tanya Aphrodite sambil bercakak pinggang dan menatap tajam Atland walaupun sebenarnya Aphrodite hanya bergurau karena situasi yang menurutnya sangat mencekam ini. Atland hampir melebarkan senyum bodohnya ketika menatap Aphrodite yang saat ini sangat menggemaskan.“Hanya kau yang berani melakukan hal ini padaku. Setelah selesai latihan bersihkan seluruh lantai tiga tanpa bantuan siapapun,” Kata Atland dengan matanya yang memandang tajam ke arah Aphrodite.“Apakah kau gila?! Bagaimana aku bisa membersihkan seluruh lantai tiga seorang diri?” Wajah datar Atland berubah menjadi emosi ketika Aphrodite mengatainya gila. Aphrodite yang merasa suasana mencekam langsung menatap ke arah Atland yang memasang wajah emosi.Aphrodite menelan ludahnya susah payah ketika Atland terus melangkah kearahnya dan membuatnya terpojok ke tembok.“A-apa yang kau lakukan? Menjauhlah aku tidak ingin orang salah paham dengan kedekatan kita yang ambigu ini.”Atland tidak habis pikir dengan tingkah Aphrodite yang semakin berani padanya padahal saat ini Aphrodite dalam keadaan yang terpojok.“Setelah menyelesaikan hukumanmu berdiri didepan pintu ruang kerjaku jika kau tidak mengindahkan perkataanku maka aku tidak segan-segan menghukummu lebih kejam lagi.”Aphrodite langsung mengangguk tanpa sadar ketika suara datar Atland masuk kedalam gendang telinganya.Atland melepaskan Aphrodite dari kukungannya dan membuat Aphrodite menarik napas berulang kali karena ketika Atland mengukung dirinya Aphrodite merasa pasokan udara di sekitarnya menepis.Aphrodite berulang kali memukul samsak dengan fokus tetapi Atland selalu menganggu fokusnya dengan memegang pinggangnya dan memposisikan tubuhnya dengan benar. “Fokus,” kata Atland di telinganya dan membuat tubuhnya meremang tanpa sadar.Apalagi jari Atland yang langsung menyentuh perut datarnya yang tidak terhalang kain karena Aphrodite hanya menggunakan baju olahraga yang menunjukkan perut ratanya.“Jangan pernah memakai baju kurang bahan seperti ini lagi di mansionku.”Aphrodite langsung menganggukkan kepalanya tanda setuju karena tidak ingin Atland semakin menghukumnya dan juga karena tidak ingin Atland menyentuhnya lagi.Mereka menghabiskan dua jam lebih hanya untuk berlatih dan Aphrodite merasa sangat kehausan karena berlatih tanpa henti. Aphrodite langsung meneguk air mineral di botolnya dengan brutal dan sampai mengalir di lehernya.Atland memalingkan wajahnya ketika melihat cara minum Aphrodite yang mengundang sesuatu di dirinya untuk bangun.“Jangan lupa untuk menjalankan hukumanmu,” Kata Atland dan berlalu dari hadapan Aphrodite yang langsung menggeram kesal tetapi tidak bisa melampiaskan emosinya karena takut dengan tatapan tajam Atland.Dames mengerutkan keningnya ketika melihat wajah Atland yang memerah seperti terbakar dan berjalan dengan langkah panjang kekamarnya. “Apakah tuan sedang marah atau sakit?” Dames bermonolog didalam hatinya.Aphrodite langsung menjalankan hukumannya karena Aphrodite ingin beristirahat nantinya tanpa harus memikirkan hukuman yang diberikan Atland padanya. Aphrodite mengepel lantai dengan kasar dan sesekali menghentakkan kakinya seperti anak kecil.Kalau seperti ini Aphrodite seperti bukan dirinya yang seperti biasa yaitu cuek dan dingin dengan sekitar.Setelah hampir dua jam lebih membersihkan lantai tiga Aphrodite tertidur di lantai karena merasa sangat kelelahan. Padahal lantai tiga sangat bersih dan tidak ada abu tetapi Aphrodite tetap menjalankan hukumannya dengan benar walaupun sesekali mendumel kesal.“Huff badanku terasa sangat remuk sekali. Aku ingin pulang saja ke panti karena di sana aku hanya makan dan tidur. Aku jadi merindukan panti,” Kata Aphrodite dengan nada sedih walaupun kemarin dia sempat berbicara dengan ibu panti tetapi dia sangat merindukan tempat tinggalnya itu.Sedangkan Atland sedari tadi memandang cctv yang ada di lantai tiga tanpa beranjak sama sekali dari kursi kebesarannya dan tanpa sadar Atland tersenyum tipis melihat Aphrodite yang mendumel kesal dan mengepel lantai dengan kasar.Bunyi ketukan pintu membuat Atland menggeram marah karena kesenangannya di ganggu. “Permisi tuan,” kata Dames sambil melangkah masuk dan saat itu juga Dames merasa suasana ruangan kerja Atland yang sangat mencekam. “Maaf menganggu waktumu tuan tetapi aku sudah mendapatkan sedikit keanehan didalam biodata milik Aphrodite,” kata Dames sambil menyodorkan sebuah map yang berisikan data diri Aphrodite.Dames menghabiskan waktunya semalaman untuk mencari data diri Aphrodite dan Dames yakin ada sesuatu yang disembunyikan sehingga biodata Aphrodite sangat sulit untuk didapat.Atland menaikkan alisnya sebelah ketika melihat ada yang ganjal dari biodata Aphrodite. “Aku yakin seseorang ingin menutup informasi Aphrodite dengan sangat baik,”kata Dames lagi dan Atland menyandarkan tubuhnya di kursi sambil mengetuk meja kerjanya.“Dia memiliki tatoo yang mirip dengan seseorang yang aku kenal tuan tetapi aku lupa siapa yang memiliki tatoo tersebut,”“Rupanya ada seseorang yang ingin bermain-main denganku,” kata Atland dengan smirk yang muncul di bibirnya dan bahkan sekarang Atland kembali menatap Aphrodite dengan tatapan yang tak biasa ketika melihat Aphrodite berdiri didepan ruang kerjanya dengan wajah cemberut.Mansio Atland memang dibuat dengan sangat canggih bahkan untuk ukuran CCTV pun dibuat dengan sangat rapi dan juga mengelebaui musuh sehingga banyak sekali orang-orang yang ceroboh kalau mansion Atland tidak memiliki CCTV.Atland hanya tidak ingin kecolongan dan membuat orang-orang bisa membobol CCTVnya di kemudian hari dan hal itu tentu terasa sangat merepotkan.“Tuan aku mohon padamu untuk tidak menghukum Aphrodite karena kita belum mengetahui motif apa yang dia lakukan sehingga nekat masuk kedalam mansion ini,” kata Dames dengan nada sedikit memohon dan hal itu membuat Atland menatap Dames dengan tatapan tajam.“Apakah kau ingin membela wanita itu?” tanya Atland dengan nada datar tetapi tidak dengan tatapan tajam matanya bak elang yang sedang mencari mangsa.“Tidak tuan tentu saja tidak,” kata Dames dengan panik dan membuat Atland menatapnya semakin datar. “Kau tidak perlu mengatur ku,” Kata Atland dan membuat Dames menelan ludahnya dengan susah payah.“Baik tuan, maaf untuk kelancanganku,” kata Dames dengan nada menyesal. Atland tidak menanggapi perkataan Dames dan menatap Aphrodite yang mulai terkantuk-kantuk didepan pintu ruang kerjanya. Atland tidak akan melepaskan Aphrodite dengan mudah jika Aphrodite ketahuan mengkhianati kebaikannya.Atland tidak akan menghukum Aphrodite seperti musuh-musuhnya seperti biasa tetapi Atland mempunyai hukuman yang sangat menarik untuk Aphrodite.Dames yang melihat tuannya sedang menatap Aphrodite dengan tatapan tak biasa langsung merasa cemas dan berharap Aphrodite akan baik-baik saja karena dirinya sendiri tidak bisa menebak apa yang akan dilakukan Atland kepada Aphrodite.“Tuan besok Dipta dan Arvies akan kembali karena mereka telah menjalankan misi dengan baik,” kata Dames dan Atland tentu saja sudah mengetahui kabar itu tetapi Dames adalah tangan kanan Atland yang dimana dia harus tetap memberitahukan apapun informasi kepada Atland tuannya.Atland menganggukkan kepalanya dan mengibaskan tangannya untuk Dames keluar dari ruangannya.“Dames bisakah kau meminta tuan untuk meringankan hukumanku?” tanya Aphrodite dengan nada memelas karena kedua kakinya sangat sakit saat ini apalagi dia sudah cukup kelelahan saat ini.“Kau bisa meminta langsung kepada tuan jika kau berani,” kata Dames dan membuat Aphrodite mengerucutkan bibirnya dan Dames mengulum senyumnya ketika melihat Aphrodite yang sangat cantik dengan wajah cemberutnya.Tak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan Atland yang sedang menatap mereka dengan tatapan datar. “Masuk,” kata Atland yang ditujukan pada Aphrodite dan mau tak kau Aphrodite melangkahkan kakinya kedalam ruangan kerja Atland.“Duduk disana dan temani aku bekerja,”kata Atland dan membuat Aphrodite bersemangat kembali karena secara tidak langsung dia mendapat sedikit jatah untuk beristirahat sejenak.Tak terasa waktu berlalu dengan cepat dan Atland mengurut pelipisnya yang cukup pening ketika selesai membaca seluruh laporan keuangan untuk perusahaannya yang lain. Mata Atland mengarah pada tubuh mungil yang sudah tertidur dengan lelap di atas sofa.Atland melangkah ke arah Aphrodite dan menyingkirkan beberapa helaian rambutnya dan Atland duduk di atas meja dan menatap Aphrodite dengan intens.“Siapa kamu?” Kata Atland pelan dan menatap tatoo yang ada dileher Aphrodite.Atland mengelus tatoo itu dengan pelan dan sekujur tubuhnya merinding merasakan kulit halus Aphrodite saat ini. “Aku akan membawakan neraka yang tidak pernah kau bayangkan jika kau adalah salah satu yang menyusup kemari,” kata Atland dengan suara datarnya.Bersambung…Haii terima kasih udah baca chapter ini dan maaf yah kalau chapter ini agak lebih panjang dari chapter yang lainnya heheheJangan lupa tinggalin jejak dengan vote dan komentar yahhhSalam hangat Mrs Styles ^_^Happy reading!! Aphrodite menghentikan langkah kakinya ketika sampai di depan pintu ruangan Arvies kakaknya. Aphrodite menatap Atland dengan tatapan gelisah dan Atland menggenggam tangan Aphrodite dengan erat seolah menyalurkan ketenangan untuk Aphrodite. “Semuanya akan baik-baik saja,” kata Atland dengan suara lirih. Atland membuka pintu ruangan Arvies ketika Aphrodite mengangguk. Tatapan Aphrodite terpaku pada kondisi kakaknya yang jauh dari kata baik. “Kakak … bagaimana kabar kakak? Apakah masih sakit?” pertanyaan itu mengalir bergitu saja walaupun Aphrodite tahu kakaknya tidak dalam keadaaan yang baik-baik saja. Aphrodite sendiri mencoba untuk bersikap tenang didepan kakaknya. Padahal jauh didalam lubuk hatinya, Aphrodite ingin menangis sekencang-kencangnya sambil memeluk kakaknya. “Aku baik-baik saja sweetheart.” Arvies mencoba menggerakkan badannya yang seolah remuk. Perban di kepala serta bahu Arvies membuat Aphrodite meringis ngilu. “Dimana Aretha?” tanya Arvies dengan
Happy reading!!! Atland merangkul pundak Aphrodite dengan kuat tetapi tidak menyakiti ketika peti Aretha mulai diturunkan kedalam tanah. Aphrodite sendiri masih tidak menyangka jika sahabatnya akan meninggal secepat ini padahal begitu banyak rencana yang bahkan belum mereka lakukan bersama. Aphrodite membiarkan air matanya mengalir dengan deras dan entah sudah berapa kali dia menitipkan air mata. Aphrodite langsung luruh ke tanah ketika satu persatu anak buah Atland mulai menutupi peti Aretha dengan perlahan. “Berhenti! Aku bilang berhenti!” Teriak Aphrodite dengan suara seraknya. Sungguh Aphrodite tidak sanggup melihat peti Aretha tertimbun oleh tanah. “Sayang …,” kata Atland dengan nada rendah karena tidak sanggup melihat kerapuhan Aphrodite. “Atland … Aretha mungkin saja masih hidup. Tolong angkat kembali peti itu.” Aphrodite belum bisa menerima keadaan yang sungguh menikam jantungnya. Aphrodite bahkan tidak bisa membayangka
Aphrodite berlari dengan cepat tanpa mempedulikan apapun dan bahkan Aphrodite tidak meminta maaf kepada orang-orang yang tidak sengaja ditabraknya. Di dalam kepala Aphrodite saat ini dia hanya ingin bertemu dengan kakaknya. “Bagaimana dengan keadaan kakakku?” tanya Aphrodite dengan suara bergetar dan bahkan napasnya tidak beraturan karena berlari. Mr. Tobias menghela napasnya dan menarik Aphrodite untuk duduk di kursi yang ada didepan ruangan operasi. “Dokter Jordan masih didalam untuk mengeluarkan peluru yang bersarang didalam tubuh kakakmu Reyn.” kata Mr. Tobias dan membuat air mata Aphrodite langsung luruh. “Semua akan baik-baik saja sayang,” kata Atland sambil memeluk Aphrodite yang langsung terisak di pundak suaminya. Mr. Tobias mengurungkan niatnya untuk memberitahukan kepada Aphrodite tentang kondisi Aretha yang jauh lebih parah dibandingkan kondisi Arvies. Aphrodite baru menyadari kalau dia
Happy reading everyone!!! Aphrodite melangkah dengan penuh percaya diri ketika masuk kedalam perusahaan milik Atland. Wajah datar Aphrodite tidak membuat para lelaki merasa takut tetapi semakin menatap Aphrodite dengan tatapan yang sangat memuja. “Apakah Atland sangat sibuk hari ini?” tanya Aphrodite pada Dames yang baru saja menekan tombol lift. “Tuan Atland hanya bertemu beberapa investor saja hari ini nyonya.” Aphrodite mengangguk dan begitu bunyi lift terdengar Aphrodite langsung melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke ruangan Atland. “Hai sayang.” Atland yang baru saja ingin menegur orang yang berani masuk kedalam ruangannya tanpa mengantuk langsung mengurungkan niatnya ketika melihat istri tercintanya yang masuk kedalam ruangannya. “Hai sayang, bagaimana perjalanannya? Apakah aman?” tanya Atland dan melangkah mendekati Aphrodite. Aphrodite menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Atland. Atland melabuhkan ciuman di bibir mungil Aphrodite. Atland menat
Happy reading!!!! Sebulan telah berlalu dan setiap hari cinta antara Atland dan juga Aphrodite semakin bertumbuh. Atland memperlakukan Aphrodite layaknya ratu sampai terkadang Aphrodite tidak tahu harus membalas rasa cinta Atland dengan cara apa. “Aku sudah bilang jangan masuk kedalam dapur.” Aphrodite terkejut ketika suara itu sangat dekat dengan telinganya dan belum lagi sepasang tangan yang melingkar erat dipinggangnya. “Kau membuatku hampir menumpahkan makanan ini,” kata Aphrodite dengan nada geram tetapi malah membuat Atland mencium pipinya dengan gemas. “Jawab pertanyaanku sayang.” Aphrodite menghela napasnya. “Aku hanya bosan seharian berbaring di tempat tidur Atland dan juga aku ingin kamu memakan masakanku sendiri,” kata Aphrodite dengan nada sedih dan Atland tidak cepat luluh dengan perkataan Aphrodite. Atland memberi kode kepada maid untuk mengambil alih masakan Aphrodite dan kemudian Atland menarik tangan Aphrodite untuk keluar dari dapur. Aphrodite hanya bisa mengh
Happy reading!!! Atland memegang pundak Aphrodite dan menatap istrinya dengan tatapan serius. “Tetaplah disini dan jangan keluar sebelum aku datang menjemputmu,” kata Atland dengan nada serius dan kemudian mengambil sebuah pistol di balik jasnya dan meletakkannya di atas tangan Aphrodite.“Tembak siapapun yang berani melukaimu,” kata Atland lagi dan berjalan keluar bersama Arvies.Aphrodite menjatuhkan dirinya di kursi dan memegang erat pistol yang ada di tangannya. “Aku mohon Tuhan sekali ini saja tolong biarkan kebahagiaan ini tidak berlalu dengan cepat.” “Semuanya akan baik-baik saja Reyn percaya padaku,” kata Aretha sambil menggenggam tangan Aphrodite dengan erat. Atland dan Arvies baru saja tiba di tempat pelaminan yang dimana seharusnya Atland dan Aphrodite sudah berdiri disana dengan penuh kebahagiaan. “Siapa kalian dan ada urusan apa kalian datang kemari?” tanya Arvies dengan suara yang menggema dikeheningan malam karena banyak sekali pria bersenjata yang berbaris rapi didep