Share

Sesentimental Ini

“Mereka kangen kamu, kak. Tiap Mama datang ke rumah, beliau selalu nanyain kamu. Nanya kabar kamu ke aku, apa kamu makan teratur, apa pekerjaan kamu lancar, dan apa kamu sangat sibuk sampai nggak pernah hubungin mereka? Mama juga bilang kalau Papa selalu nungguin kedatangan kakak di rumah.”

Satu tetes air mata sukses meluncur membasahi pipi kiri Bianca yang tersapu oleh bedak tipis. Namun Bianca tidak menyisakan tempat di pikirannya untuk memikirkan hal itu.

“Bagaimana bisa … bagaimana bisa kamu anggep mereka nggak ada sementara aku sangat ingin kayak kamu? Hidup sama orangtua yang masih bisa kulihat setiap hari tanpa harus ngerasain kangen.”

Morgan membeku begitupun otaknya. Ia tidak tahu harus bagaimana sementara hatinya seperti ditikam dengan pisau tajam.

Rasa bersalah menggerogoti hati Morgan tanpa ampun. Rasa bersalah kepada Papa dan Mamanya, dan rasa bersalah pada sosok gadis tegar yang lagi-lagi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status