Share

92. Adalah bintang

7.40 am

Dengan silau yang tidak berubah lebih terang dari sinar matahari.

Tinggal di sisiku.

Apakah kamu ingat pertemuan pertama kita yang seperti mimpi.

Aku tidak bisa melupakan matamu yang penuh bintang.

Seolah-olah semuanya ada di sana untuk saat itu.

"Ayo bolos."

Penggalan lirik lagu yang seolah mewakili tatapan intens si adam pada kekasihnya itu pun enyah karena celetukan kecil dari bibir sang puan. Ya, ajakan itu diucapkan Arina yang masih terpejam. Sementara Arjuna diam-diam salah tingkah sebab merasa ketahuan menatap Arin sejak tadi.

Meski sinar mentari tidak langsung mengenai wajah si taruni, tetapi tanpa membuka mata ia meraih lengan Juna dan menyembunyikan rautnya. Tak perlu ditanyakan tentang degup jantung lelaki yang sama-sama masih terbaring berhadapan itu. Jelasnya Juna hampir kehabisan napas di sana.

"Nggak. Arin kan anak baik-baik, Juna juga nggak boleh bolos," kata si kasanova yang kini sudah bangkit berdiri di sisi tempat tidur.

Seketika Arin membuka mata dan te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status