Share

93. Teenage problems

"Kota lama deh, atau pantai? Museum? Galeri? Konser musik? Lo mau apa? Ayo main, Jun!"

Clingy sekali si jangkung yang mengekor Arjuna itu. Melangkah di koridor menuju tangga, Sena terus berkicau menawarkan beragam objek wisata. Terdengar seperti bukan Sena yang biasanya. Entah karena apa dia banyak bertingkah hari ini.

Juna yang berniat segera pulang setelah menyelesaikan semua jadwal kuliah hari ini pun terpaksa harus menghentikan langkahnya sebentar.

"Mending lo cari pacar," ucap Juna. Singkat, padat, dan tidak jelas alias nyeleneh.

Sena pun berkedip beberapa kali. Dia bingung. "Mending kita ke psikopat aja, periksain otak lo biar dicongkel sekalian," balasnya lebih tak masuk akal lagi.

Satu kepalan tangan pun diangkat oleh Juna. Umpatan kecil juga melompat dari mulutnya. Geram sekali dengan satu spesies di hadapannya itu. "Maksud gue, mending lo cari pacar dan main bareng sana. Biar nggak linglung kurang belaian dan kasihan nggak punya teman main gini," jelasnya kemudian.

"Anj—"

"J
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status