共有

[S2] Dokter Dion

last update 最終更新日: 2025-03-30 23:44:43

Devi mendengus. "Duh, peka dikit dong Elisha. Dia kayaknya na—"

Elisha mendesah. "Kamu gak capek ngomong gitu terus?"

Devi langsung menutup mulutnya dengan rapat. Kalimat Elisha barusan memang terdengar biasa saja. Tapi nada bicaranya yang dalam dan sedikit menusuk itu membuatnya agak merinding.

"Jujur saja aku udah gak tertarik berhubungan sama laki-laki."

Hah? Devi kaget. "Maksudnya?"

"Maksudnya... Aku mending single aja, Dev. Fokus sama anak dan masa depan daripada punya hubungan sama cowok yang ujung-ujungnya cuma bikin aku kecewa dan salah jalan lagi." Saat berkata seperti itu tatapan Elisha nampak menerawang jauh.

Memori tentang masa lalunya dengan Jean dan Dikta selama ini, memberikan goresan trauma dalam dadanya. Selain membuat ia jadi salah jalan, ia juga mengacaukan semua impiannya hanya karena ambisinya pada laki-laki.

"Semangat ya Elisha." Devi menepuk pundak rekannya itu. "Aku harap suatu hari nanti kamu bisa mengubur semua trauma kamu dan hidup bahagia sama pria yang kam
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター
コメント (1)
goodnovel comment avatar
Karminah Bae
sama SEkali gak minat baca tentang elisha
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Berawal Dari Kerja Sama

    Begitu sampai di sebuah kafe kecil dekat rumah sakit, Dion membukakan pintu untuk Elisha dengan sopan. Mereka memilih duduk di pojokan, sedikit terpisah dari pengunjung lain. Suasana cukup tenang, ditemani alunan musik jazz ringan yang membuat udara pagi terasa lebih santai.Elisha masih terlihat kaku. Sesekali ia mengusap telapak tangan ke celana jeans-nya sendiri, mencoba menyembunyikan kegugupan yang sebenarnya tidak perlu.Tak lama, setelah mereka memesan minuman, Dion langsung masuk ke topik tanpa basa-basi.“Aku ajak kamu ketemuan bukan buat ngobrolin masa lalu,” katanya sambil menatap Elisha langsung. “Bukan juga buat… urusan pribadi.”Elisha mengangguk cepat. “Iya. Aku paham kok.”Dion tersenyum tipis. “Tapi ada satu hal yang aku ingat soal kamu, El.”Elisha mengerutkan kening. “Apa?”“Kamu kan jago masak.”Elisha tertegun. “…hah?”“Aku masih inget tiap ada acara kecil di lapas, kamu yang paling sibuk di dapur. Kadang suka ngasih aku nasi goreng atau cemilan waktu aku keliling

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Digoda Abis-abisan

    Malam itu, suasana ruang makan di rumah Bu Mala terasa lebih hangat dari biasanya. Makanan terhidang rapi di atas meja bundar. Jean duduk di sisi kanan Nilam, sementara Elisha duduk berseberangan. Di sampingnya, Qila sibuk menuangkan sup ke dalam mangkuk sendiri.“Makan yang banyak ya, Qila,” ucap Bu Mala sambil menyendokkan ayam bakar ke piring cucunya. “Biar besok sekolahnya semangat lagi.”“Iya, Oma,” jawab Qila ceria.Beberapa saat makan berlangsung dalam obrolan ringan. Namun mendadak, Qila berhenti mengunyah dan menoleh pada Jean.“Pa… tadi Qila ketemu Om dokter loh.”Jean yang tengah memotong daging, langsung mengerutkan kening. “Dokter? Maksudnya siapa?”Nilam refleks melirik Elisha sekilas, sementara Elisha langsung berhenti makan, nyaris tersedak saking paniknya.“Om Dion!” jawab Qila polos. “Dokter Dion!”Jean menatap kosong. “Siapa?”“Dokter di rumah sakit tadi. Yang bantu Mama Nilam sama Mama Elisha. Omnya baik banget! Kasih Qila roti. Terus dia temennya Mama Elisha.”Nil

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Cocok Ama Pak Dokter

    "Om tadi kayaknya suka sama Mama deh."Elisha nyaris tersedak ludah sendiri saat mendengar kalimat polos namun menohok dari mulut Qila.“A-apa?!” Elisha membelalak, hampir tersedak. “Kamu ngomong apa barusan?”Qila hanya nyengir santai. “Aku bilang… Om dokter tadi kayaknya suka sama Mama.”Elisha langsung menggeleng kuat-kuat, pipinya memerah. “Qila! Jangan ngomong aneh-aneh. Dari mana kamu bisa mikir begitu? Kamu kan masih kecil.”“Ya dari cara dia liat Mama tadi. Kan keliatan banget. Beda. Kayak… hmm, Papa kalau liat Mama Nilam,” jelas Qila polos.Elisha terdiam sejenak, mencoba mengatur napas. “Qila… Om Dion itu cuma teman Mama. Teman lama. Udah gitu aja. Lagian dia dokter.”“Dokter kan keren Ma!"Elisha memutar bola matanya. “Ya Tuhan, anak ini... Udah ya jangan aneh-aneh!"Qila tertawa puas. Ia tahu komentarnya berhasil membuat Mamanya salah tingkah.Namun belum sempat Elisha membalas, langkah kaki terdengar mendekat.“Elisha! Emm... Qila..."Suara lembut yang familiar membuat El

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Bertemu Lagi

    Nilam sudah menunggu di lobby saat ia melihat Elisha keluar dari kursi kemudi sambil tersenyum lebar, dan dari pintu sebelah, muncul sosok remaja perempuan dengan ransel di punggungnya.“Qila?” gumam Nilam, terkejut.Begitu gerbang dibuka, Qila langsung berlari kecil masuk dan memeluk Nilam erat. “Mama Nilam! Surprise!”Nilam tertawa kecil, meski harus menahan nyeri di perutnya. “Ya ampun, kamu beneran bolos? Kirain tadi cuma bercanda?”“Cuma hari ini kok aja kok, Ma,” jawab Qila santai. “Aku udah bilang ke sekolah, katanya bisa diganti tugas. Aku pokoknya mau ikut nemenin Mama hari ini. Titik.”Elisha yang menyusul dari belakang cuma geleng-geleng sambil tersenyum pasrah. “Jangan salahin aku ya, dia yang maksa ikut. Katanya kamu butuh di semangatin.”Nilam mengangguk, matanya menghangat. “Makasih, kalian berdua.”Tak lama kemudian, Elisha membantu Nilam masuk ke dalam mobil. Walaupun sudah bisa jalan, Nilam masih belum boleh banyak bergerak. Makanya dia masih harus memakai kursi roda

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Hidup Tenang

    Setelah mengantar Bu Sinta pulang bersama petugas rumah tahanan, Jean menyetir sendirian di bawah langit yang masih kelabu. Hujan belum turun, tapi awan menggantung seperti menunggu waktu. Perjalanan ke rumah mertuanya ia tempuh dalam diam. Pikiran masih berat, tapi setidaknya, satu babak kelam dalam hidupnya dan Nilam sudah benar-benar selesai hari ini.Mobil berhenti di depan rumah bergaya modern milik Bu Mala. Jean segera turun dan mengetuk pelan pintu depan. Tak lama, pintu dibuka.“Jean...” Bu Mala langsung menyambutnya. Raut wajahnya cemas. “Gimana, Nak? Gimana di sana?”Di belakangnya, Nilam sudah duduk di sofa ruang tamu, menatap ke arah suaminya dengan sorot mata tak sabar.Jean masuk, melepas jaket dan duduk di samping Nilam. Tangannya menggenggam jemari istrinya, lalu mengangguk pelan ke arah ibu mertuanya.“Benar, Ma. Dikta... bunuh diri. Gantung diri di selnya tadi pagi.”Suasana di dalam rumah langsung hening. Bu Mala menutup mulutnya dengan tangan, terkejut, sementara N

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Ada Apa Dengan Dikta?

    "Kenapa kak? Ada apa sama Dikta?"Jean memasang ekspresi serius sebelum menjawab, “Dia… bunuh diri, Nilam.”Ruangan itu langsung terasa sunyi. Waktu seolah berhenti. Cangkir di tangan Nilam nyaris terlepas, namun Jean dengan cepat menangkapnya dan meletakkannya ke meja. Mata Nilam membelalak, tubuhnya menegang.“A-a… apa?” bisiknya nyaris tak terdengar.Jean mengangguk pelan, masih dengan sorot mata berat. “Dikta… ditemukan tewas gantung diri di selnya tadi pagi."Nilam masih tak bisa berkata-kata. Pikirannya kosong, tubuhnya bergetar halus. Seberapa pun besarnya luka yang pernah ditorehkan Dikta di hidupnya, kabar kematian—apalagi dengan cara seperti itu—tetaplah mengejutkan dan mengguncang.Jean jongkok di hadapan istrinya, menggenggam tangannya. “Aku harus ke rumah tahanan, pastiin semuanya. Aku harus lihat langsung jasadnya, Nilam. Aku gak bisa duduk manis nunggu kabar.”“Aku mau ikut," Suara Nilam pelan, tapi tegas.Jean buru-buru menggeleng. “Gak usah, Sayang. Kamu kan juga baru

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status