author-banner
CH. Blue Lilac
CH. Blue Lilac
Author

Novels by CH. Blue Lilac

Mengejar Cinta Suami Dinginku

Mengejar Cinta Suami Dinginku

Akibat dikhianati kekasihnya, Qiana terpaksa menerima saat dijodohkan oleh Zayn. Sayangnya sikap Zayn begitu angkuh dan dingin membuat Qiana begitu frustasi. Trauma perselingkuhan mantan kekasihnya dimasalalu membuat Qiana mati-matian menggoda dan merayu Zayn supaya pria itu benar-benar jatuh cinta padanya. Apakah dia akan berhasil? "Jangan pernah berharap banyak! Apalagi untuk tidur bersama! Ingat pernikahan ini hanyalah formalitas." — Zayn (28 tahun) "Bagaimana mungkin perempuan secantik dan seseksi aku dianggurin? Pokoknya aku harus membuat Pak Dokter jatuh cinta padaku." —Qiana (23 tahun)
Read
Chapter: Pergi Atau Bertahan
Jasmine langsung mendecak pelan dan menyandarkan dagunya di telapak tangan, menatap Qiana dengan pandangan menggemaskan sekaligus menyelidik.“Aku tebak ya…” katanya dengan nada menggoda. “Kalian emang lagi berantem! Dan kayaknya belum ada niat baikan juga, apalagi dari pihak kamu.”Qiana mendesah pelan, tapi tidak menyangkal. Ia hanya menunduk sebentar, mengaduk es kopi yang tinggal separuh.Clara ikut menyahut, nada suaranya pelan tapi penuh kepedulian. “Qia… kalian tuh udah nikah. Berantem itu wajar. Tapi kalau dibiarkan begini terus kalian malah makin jauh.”Qiana mengangkat wajah, senyumnya tipis. “Coba kamu ada di posisiku dulu, baru deh bisa menyimpulkan aku pantas enggak buat bersikap seperti ini."Clara bungkam seketika. Ia tau hal pahit apa yang sudah ia lalui sama Zayn. Jadi dia langsung tak berkutik.Jasmine mengangkat alis. “Tapi masa sejak hari itu suami kamu gak ada perubahan sama sekali. Jadi lebih peduli misalnya?"Qiana mencibir kecil. “Ada. Tapi aku gak peduli."“Qi
Last Updated: 2025-07-31
Chapter: Bagaimana Kondisi Qiana?
Mentari baru naik, tapi rumah sudah kembali sunyi. Qiana sudah berangkat lebih dulu ke kampus untuk menghadiri rapat persiapan seminar kesehatan fakultasnya. Ia memang dosen muda yang dikenal cerdas, dan seminar itu adalah acara besar yang selama ini ia siapkan bersama timnya. Zayn, yang biasanya paling susah diajak datang ke kampus istrinya itu, pagi ini malah sudah rapi sejak pukul enam. Jas abu tua, kemeja putih, dan dasi biru muda melingkar sempurna di lehernya. Bahkan rambutnya ditata lebih rapi dari biasanya. “Zayn?” suara berat Pak Atmaja, direktur utama RS Bakti Nusa sekaligus ayah kandung Zayn, terdengar dari balik pintu ruang rapat internal pagi itu. Ia tampak sedikit heran melihat putranya yang berdiri paling depan saat briefing tim dokter. Zayn menoleh dan tersenyum kecil. “Pagi, Pa.” "Pagi." Pak Atmaja menyapa dengan nada yang lembut namun profesional. "Besok kamu jadi pergi ke acara seminar?" "Kalau yang Papa maksud ke Kampus Nusa Bangsa, iya. Aku akan ikut." "Papa
Last Updated: 2025-07-31
Chapter: Konpensasi
“Tapi kalau pada akhirnya kamu emang benar-benar nyerah dan pengen pergi dari hubungan ini, aku cuma berharap kita bisa jadi teman baik. Gimana? Kamu setuju kan?" Qiana menggigit bibir bawahnya. Air matanya hampir jatuh, tapi cepat ia tahan. Perlahan ia mengangguk, meski dalam hatinya belum sepenuhnya yakin. "Tentu aja Rheana. Itu— udah pasti." Rheana mengusap punggung tangan Qiana lembut. “Kamu kuat kok, Kak. Aku tahu kamu bisa bikin Kak Zayn nyesel udah nyuekin kamu dulu. Seperti janjiku sebelumnya, aku akan selalu bantuin kamu." Qiana tersenyum kecil, untuk pertama kalinya setelah hari yang berat. “Terima kasih, Rhe. Makasih udah ngasih aku saran.” Rheana mengangguk. “Sama-sama, Kak. Dan jangan khawatir, aku bakal selalu ada di pihak kamu.” *** Malam itu udara terasa agak dingin, angin dari sela jendela berembus pelan membawa suara dedaunan yang berbisik samar. Rumah terasa sunyi saat Zayn membuka pintu, hanya terdengar bunyi dentingan kecil dari arah dapur. Begitu masuk, ia
Last Updated: 2025-07-31
Chapter: Sebuah Saran
Zayn terdiam. Sorot mata Diandra yang bergetar menyiratkan banyak hal—terluka, kecewa, dan marah. Tapi lebih dari itu, Zayn melihat bayangan masa lalunya yang dulu sempat begitu lekat… dan kini harus benar-benar dilepas.Ia menarik napas panjang, mengusap wajahnya sejenak sebelum menatap Diandra kembali, lebih tenang.“Diandra, aku gak pernah niat buat permainkan kamu,” ucapnya pelan, tulus. “Kalau kemarin-kemarin aku terlihat perhatian, hangat, mungkin karena aku juga lagi goyah. Waktu itu, aku ngerasa rumah tangga aku gak akan ke mana-mana. Aku ngerasa gagal, dan saat kamu hadir lagi, merasa nyaman.”Diandra menahan napas. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya.Zayn melanjutkan. “Tapi itu salah. Semua itu salah, dan aku sadar. Terlambat, iya. Tapi tetap harus dihentikan sebelum jadi makin salah.”“Tapi kamu bilang kamu cinta padaku,” suara Diandra lirih, hampir seperti bisikan. “Kamu tatap aku dengan cara yang sama kayak dulu, Zayn. Aku yakin itu.”Zayn menggigit bibir bawahnya, menah
Last Updated: 2025-07-30
Chapter: Kamu mulai Menyukainya
Siang itu, di salah satu sudut rooftop kantor yang biasa mereka jadikan tempat pelarian dari rutinitas kerja, dua cangkir kopi mengepul pelan di atas meja kecil berlapis aluminium. Angin membawa aroma kafein dan suara-suara samar dari lantai bawah. Zayn duduk menyandar santai, mengenakan kemeja putih yang bagian lengan digulung, sementara Gilang duduk di depannya, mengaduk kopinya dengan sendok kecil sambil sesekali menatap temannya itu dengan senyum menyelidik.“Kemarin, aku lihat kamu buru-buru pulang. Apa ada masalah?" tanya Gilang membuka obrolan, matanya menyipit curiga.Zayn mengangkat alis. “Qiana sakit. Jadi aku pulang cepat.”Gilang mengangkat satu alis, ekspresinya berubah dari penasaran jadi setengah terkejut. “Sakit? Sakit apa?”“Demam tinggi, nyeri perut. Kayaknya efek PMS, tapi lumayan buat panik soalnya di telfon dia kayak kesakitan banget."Gilang menyender ke kursi, lalu menyeruput kopi panasnya pelan. “Dia telfon kamu? Bukannya dia masih marah ya?"Zayn mendengkus. "
Last Updated: 2025-07-30
Chapter: Kak Zayn! Apa Yang Kamu Lakukan?!
“Hyaaa! Kak Zayn, apa yang kamu—?!” Zayn sudah lebih dulu mengangkat tubuh Qiana ke dalam gendongannya. Membawa gadis itu bak tuan putri dengan mudah seolah tubuh gadis itu tak lebih berat dari tas kerjanya. Qiana sontak memukul-mukul punggung Zayn sambil memberontak. “Turunin! Turunin aku sekarang juga! Kamu gila ya?!” “Tenang, jangan banyak bergerak!” seru Zayn setengah kesal. “Kamu masih lemes. Kalau kamu pingsan atau jatuh, siapa yang susah?” “Gak usah sok peduli!” seru Qiana, meski cengkeramannya di bahu Zayn perlahan melemah karena tubuhnya memang masih tidak stabil. Zayn menghela napas berat, tapi ia tetap berjalan perlahan menuju kamar mandi yang jaraknya bahkan tak sampai tiga meter dari ranjang mereka. “Ini efisien,” gumamnya. “Kalau kamu jalan sendiri, bisa sejam cuma buat ke toilet. Ini paling lima menit, kamu udah bisa balik istirahat.” Qiana mendecak. Wajahnya memerah, entah karena marah atau malu. “Kamu tuh— seenaknya banget, Kak!” "Yah. Kamu tau itu kan?" Qian
Last Updated: 2025-07-29
Terjerat Gairah Pembantu Cantik

Terjerat Gairah Pembantu Cantik

Warning 21+ Jean pikir, niatnya mengijinkan sang istri bekerja membawa hal baik baginya. Sayangnya, semua salah besar. Kedatangan Nilam sebagai pembantu di rumahnya justru membuat rumah tangganya menjadi semakin kacau. "Tuan, kalau kesepian bilang ya! Nanti biar saya temenin." — Nilam "Emm— Bisa mundur sedikit gak! Aku takut istriku liat!" Jean
Read
Chapter: [S2] Happy Ending
“Minum dulu, Mas Jean.” Jean menoleh. Elisha berdiri di sampingnya sambil menyodorkan gelas berisi jus jeruk dingin. Gaun putih yang ia kenakan menjuntai anggun, rambutnya masih tertata rapi meski wajahnya mulai terlihat lelah. Tapi senyumnya—senyum itu masih sama tulusnya seperti dulu. Jean mengambil gelas itu dan mengangguk singkat. “Makasih, Sha.” Elisha ikut menatap ke arah Qila dan Nilam di kejauhan. "Qila bahagia banget kayaknya." “Jelas dia bahagia,” jawab Jean pelan, menyesap minumannya. “Sebab, dia punya dua rumah yang penuh cinta sekarang.” Elisha mengangguk pelan. “Itu juga karena kamu.” Jean menoleh, sedikit heran. Elisha menarik napas sebelum melanjutkan, suaranya jujur dan tenang, “Meskipun dulu kita gak berhasil sebagai suami istri, kamu tetap ada buat aku. Gak semua orang bisa lakuin itu setelah berpisah. Bahkan setelah apa yang aku lakukan dulu.” Jean menatapnya sejenak, lalu mengalihkan pandangan kembali ke arah putrinya. Ia tersenyum kecil. “Kita pernah sama
Last Updated: 2025-07-25
Chapter: [S2] Hari Bahagia
Di depan ballroom hotel yang elegan, lampu-lampu kristal berkilau menyambut setiap tamu yang datang. Karpet merah terbentang hingga ke dalam ruangan, sementara musik lembut mengalun dari arah panggung kecil tempat band memainkan lagu romantis. Aroma bunga segar menyebar di udara—kombinasi mawar putih dan lily yang tertata indah di setiap sudut ruangan.Jean memarkir mobil, lalu turun dan segera membuka pintu untuk Nilam. Ia menggandeng tangan istrinya dengan hati-hati, lalu menurunkan Qila dari jok belakang. Anak kecil itu langsung melompat kecil kegirangan begitu melihat pintu besar hotel yang terbuka lebar.“Waaah… rame ya, Pa!” seru Qila dengan mata berbinar.Jean mengangguk sambil tersenyum. “Iya, Sayang. Hari ini Mama kan nikah sama Om Dion.”Nilam melirik Jean pelan. “Aku masih gak percaya sih Mba Elisha akhirnya menikah. Dulu dia sempat cerita takut gak akan pernah nemu orang yang bisa terima masa lalunya.”Jean mengangguk. “Dan lihat dia sekarang. Berdiri di panggung sama oran
Last Updated: 2025-07-25
Chapter: [S2] Tidak Ada Yang Cocok
Setahun kemudian…Di sebuah apartemen, suara gerutuan kecil terdengar dari kamar utama. Dan itu berasal dari si pemilik kamar. Siapa lagi kalau bukan Nilam.Wanita itu berdiri di depan cermin besar dengan ekspresi kesal. Lemari sudah setengah terbuka, isinya berantakan. Beberapa baju tergeletak di ranjang jelas ia sudah mencoba beberapa tapi tak ada yang cocok di matanya.“Kenapa semua baju kelihatan aneh sih di badan aku?” gerutunya pelan, menatap pantulan dirinya sendiri dengan frustasi. Tangannya memegang perutnya yang mulai membuncit—kehamilannya baru masuk bulan kelima, tapi Nilam merasa dirinya sudah seperti bola berjalan.Jean, yang dari tadi sibuk mengancingkan kemeja, akhirnya menoleh. Ia tersenyum kecil melihat istrinya yang gelisah sendiri. Tanpa banyak bicara, Jean berjalan pelan, memeluk Nilam dari belakang dengan kedua tangannya yang hangat.“Kenapa cemberut?” bisiknya di telinga Nilam.Nilam mendesah panjang, menyandarkan kepala ke dada Jean. “Baju aku gak ada yang coco
Last Updated: 2025-07-23
Chapter: [S2] Mencari Restu
Begitu Dion membuka pintu, Elisha langsung mencium aroma khas rumah tua. Hangat… tapi asing. Ia nyaris menelan ludah ketika matanya menangkap sosok wanita paruh baya yang berdiri tegak di ambang ruang tamu. Usianya mungkin sekitar enam puluh, rambutnya disanggul rapi, dan sorot matanya… tajam. Tegas. Seperti semua desas-desus yang pernah Elisha dengar.“Selamat siang, Nek,” sapa Dion dengan nada ringan, seolah tak merasa terintimidasi sama sekali.“Hm,” jawab si Nenek, sekilas menatap cucunya lalu langsung mengarahkan pandangan dinginnya pada Elisha.Sejenak, Elisha terpaku.“Ini Elisha,” Dion memperkenalkan dengan santai. “Orang yang aku ceritain kemarin.”Nenek Dion tidak langsung bicara. Tatapannya menyapu Elisha dari atas sampai bawah, menilai tanpa kata. Elisha nyaris merasa ingin kabur dari rumah itu.“Masuk,” ucap si Nenek akhirnya, nada suaranya datar. “Ayo duduk!"Elisha otomatis mengikuti Dion melangkah masuk. Mereka duduk di sofa ruang tamu. Elisha berusaha menyembunyikan t
Last Updated: 2025-07-21
Chapter: [S2] Semakin Serius
Dion menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan detak jantungnya sendiri.“Boleh aku jujur malam ini?”Elisha diam sejenak sebelum akhirnya mengangguk pelan.“Aku serius sama kamu, El.” Suara Dion terdengar tenang, tapi sorot matanya jelas. “Aku suka kamu. Udah lama. Sejak kita ketemu lagi di rumah sakit… perasaan itu makin jelas.”Elisha tertegun. Ia tidak langsung menjawab.Dion melanjutkan, nadanya pelan namun penuh keyakinan. “Aku gak minta jawaban sekarang. Tapi aku gak mau pura-pura lagi.”Elisha menggigit bibirnya. Lama. Tangannya mengepal di atas meja, napasnya terdengar berat.“Dion… aku…” suaranya nyaris berbisik. “Aku gak yakin.”“Gak yakin soal aku?” tanya Dion lembut.Elisha menggeleng cepat. “Bukan soal kamu. Kamu terlalu baik.”Dion mengernyit.“Aku yang merasa gak pantas.” Suara Elisha bergetar. “Aku ini mantan napi, seorang janda, punya anak. Masa laluku terlalu kelam. Gimana sama pendapat orang-orang? Jujur, aku merasa takut."“Kalau cuma karena masa lalu, kamu g
Last Updated: 2025-07-19
Chapter: [S2] Berawal Dari Kerja Sama
Begitu sampai di sebuah kafe kecil dekat rumah sakit, Dion membukakan pintu untuk Elisha dengan sopan. Mereka memilih duduk di pojokan, sedikit terpisah dari pengunjung lain. Suasana cukup tenang, ditemani alunan musik jazz ringan yang membuat udara pagi terasa lebih santai.Elisha masih terlihat kaku. Sesekali ia mengusap telapak tangan ke celana jeans-nya sendiri, mencoba menyembunyikan kegugupan yang sebenarnya tidak perlu.Tak lama, setelah mereka memesan minuman, Dion langsung masuk ke topik tanpa basa-basi.“Aku ajak kamu ketemuan bukan buat ngobrolin masa lalu,” katanya sambil menatap Elisha langsung. “Bukan juga buat… urusan pribadi.”Elisha mengangguk cepat. “Iya. Aku paham kok.”Dion tersenyum tipis. “Tapi ada satu hal yang aku ingat soal kamu, El.”Elisha mengerutkan kening. “Apa?”“Kamu kan jago masak.”Elisha tertegun. “…hah?”“Aku masih inget tiap ada acara kecil di lapas, kamu yang paling sibuk di dapur. Kadang suka ngasih aku nasi goreng atau cemilan waktu aku keliling
Last Updated: 2025-07-17
Hasrat Terlarang Sang Bodyguard

Hasrat Terlarang Sang Bodyguard

Frustasi karena tak kunjung mendapatkan keturunan dan hancur karena sikap dingin dan kasar sang suami, Nayyara justru terjebak hubungan terlarang dengan Galen, sang bodyguard. Nayyara begitu terpesona dengan sikap tulus dan lembut Galen hingga melupakan fakta jika dia masih sebagai istri orang. Hubungan keduanya menjadi semakin intens saat Nayya meminta Galen untuk menghamilinya demi membalas hinaan sang suami. Apakah Galen mau menerima tawaran Nayya? Apa alasan suami Nayya terus bersikap acuh selama ini? Dan rahasia apa yang sebenarnya mereka tutupi? "Kamu mau menghabiskan malam denganku?Aku akan memberikan apapun untukmu." — Nayyara "Jangan merayuku, Nona. Aku khawatir, anda tak bisa lepas dariku dan malah meninggalkan suami anda." — Galen
Read
Chapter: Bab 140
“Eh, kalian berdua di sini?” katanya sambil melirik ke arah Galen. Nayya menoleh. "Dia kan..." Perempuan itu coba mengingat. Dan yang ia tau Rico adalah teman Galen yang banyak membantu saat proses hukum Liam dan Cintya dulu. “Aku Rico. Masa lupa sih?” jawab Rico sambil terkekeh jahil. "Bukan... maksudku..." "Rico itu adik Galen, Nayya. Mereka berdua anak kami," sahut Papa Galen diiringi senyuman yang sama tulusnya dengan sebelumnya. Nayya menatap Galen tak percaya. “Tunggu dulu... Jadi—" Galen mengangguk pelan. “Iya. Sebenarnya aku bukan bodyguard biasa. Aku calon CEO perusahaan milik Papa. Tapi sekarang… aku masih belajar gantiin Papa. Karena aku pengen punya kendali. Termasuk kendali atas masa depanku sendiri.” Nayya menatapnya lama. “Kamu beneran luar biasa… dan menyebalkan, karena nyembunyiin semua ini,” ujarnya pelan, setengah gemas. Galen tertawa. “Ya maaf. Aku cuma pengen kamu suka aku karena aku… bukan karena latar belakangku.” Ibunya Galen menimpali, “Dan kami senan
Last Updated: 2025-06-02
Chapter: Bab 139
Galen menatap langit-langit sesaat, menahan gelombang emosi yang sempat muncul di balik matanya yang biasanya tenang. Tapi bukan rasa sesak yang muncul. Hanya damai. Karena akhirnya, semua yang ia simpan sendiri selama bertahun-tahun… sudah terucap."Aku nggak apa-apa, Nay," katanya dengan suara rendah. Tangannya masih mengusap lembut punggung Nayya yang terisak di pelukannya. "Kalau harus milih buat bahagia tapi tanpa kamu, atau sakit asal bisa tetap di dekat kamu… aku selalu pilih yang kedua."Nayya menggigit bibir, air matanya terus jatuh meski sudah ia coba tahan. Ia menatap Galen, seolah ingin melihat sesuatu yang bisa menenangkan hati yang kini penuh sesal. Tapi yang ia temukan justru senyuman kecil di wajah lelaki itu. Senyum yang penuh ketulusan."Aku jahat banget, Galen," isaknya pelan. "Aku bahkan gak bisa ingat sedikit pun tentang kamu. Tentang kita. Padahal kamu terus ada. Kamu lindungin aku… kamu temani aku, bahkan pas aku jatuh cinta sama orang lain—"Galen memotongnya l
Last Updated: 2025-06-02
Chapter: Bab 138
Musim semi menyapu kota dengan lembut, membawa aroma bunga segar dan angin yang tak lagi terasa sesak. Di lantai tujuh sebuah apartemen di pusat kota, Nayya duduk di depan laptop, menyelesaikan desain terakhir untuk klien dari Singapura.Tangannya lincah, matanya fokus, dan ekspresinya tenang. Wajahnya kini jauh berbeda—lebih cerah, lebih ringan, seolah luka-luka lama akhirnya benar-benar tertinggal di masa lalu.Sejak vonis dijatuhkan, hidup Nayya perlahan berubah. Bukan dalam sekejap, bukan tanpa jatuh bangun, tapi hari-hari sulit itu kini hanya jadi bagian dari cerita masa lalu yang tak lagi menyakitkan untuk dikenang.Apartemennya tak besar, tapi nyaman dan hangat. Dan yang paling penting, ia memilihnya sendiri—tepat di samping unit milik seseorang yang diam-diam selalu ada di radius hidupnya: Galen.Sebenarnya, saat Galen tahu Nayya ingin pindah dan tinggal sendiri, dia cuma berkata, “Pindah aja ke sini, sebelahan sama aku. Biar kalau kamu butuh bantuan angkat galon atau benerin
Last Updated: 2025-06-01
Chapter: Bab 137
Di luar ruang interogasi, Galen berdiri dengan gelisah. Ia mencoba menenangkan detak jantungnya yang tak karuan, sementara matanya tak lepas dari pintu berwarna abu-abu itu. Beberapa menit terasa seperti berjam-jam baginya. Ia tahu Nayya kuat. Tapi Galen juga tahu, kekuatan yang selama ini ditunjukkan Nayya bukan berarti ia tak terluka. Justru luka itu terlalu dalam—hanya saja selama ini disembunyikan di balik tatapan tajam dan ucapan penuh tekad.Saat pintu terbuka dan Nayya melangkah keluar, Galen langsung menegakkan tubuh.Langkah Nayya cepat dan tegas. Tapi hanya butuh satu detik. Satu pandang mata dari Galen, satu dekapan hangat yang ditawarkan tanpa kata—dan seluruh pertahanan yang tadi berdiri kokoh di hadapan Liam, runtuh dalam sekejap.Nayya terisak. Tangisnya pecah begitu tubuhnya bersandar di dada Galen."Galen…" bisiknya lirih, tubuhnya gemetar. "Aku… aku pikir aku bisa kuat."Galen memeluknya erat, menangkup kepalanya agar Nayya merasa terlindungi. “Gak apa-apa… Kamu uda
Last Updated: 2025-06-01
Chapter: Bab 136
"Galen, aku ingin ketemu sama dia. Kamu bisa kan nganter aku ke sana besok?"Galen menatap Nayya lama. Permintaan itu membuat dadanya mencelos. Ia tahu betul, pertemuan itu bisa mengguncang kondisi Nayya, apalagi kondisi perempuan itu masih belum benar-benar stabil. Tapi dari sorot mata Nayya, Galen tahu… ini bukan sekadar keinginan. Ini tekad.“Nay… aku gak yakin itu ide bagus,” katanya hati-hati. “Kamu masih dalam masa pemulihan dan aku khawatir kamu drop lagi."“Aku harus ketemu dia,” balas Nayya, tegas. “Aku harus dengar penjelasan dari mulutnya sendiri. Aku juga harus buat perhitungan dengannya!"Galen menghela napas berat. “Kamu yakin? Aku hanya takut kamu kenapa-napa."Nayya menatap Galen lurus. “Aku ingin ketemu dia langsung, Galen. Dan aku pasti bisa jaga diri sendiri."Melihat tekat Nayya, akhirnya Galen hanya bisa menghela nafas berat sebelum akhirnya mengangguk setuju.***Keesokan harinya…Nayya berdiri di depan kantor polisi dengan jantung berdebar keras. Tubuhnya masih
Last Updated: 2025-05-31
Chapter: Bab 135
Langit sore di luar jendela rumah sakit mulai menguning, menandai hari yang perlahan merambat senja. Cahaya matahari menyusup masuk lewat celah tirai, menyinari wajah pucat Nayya yang termenung di ranjang. Tatapannya kosong.Galen mendorong pintu pelan-pelan. Kakinya berat melangkah masuk, seolah membawa semua beban dunia. Begitu melihat Nayya duduk diam dengan tatapan kosong, rasa bersalah itu menyeruak lagi dari dadanya.“Nay…” panggilnya pelan.Nayya tak menjawab.Galen menutup pintu perlahan, lalu berjalan mendekat. Ia sempat menoleh ke luar—anak buah Rico, dua pria berbadan kekar, masih berdiri berjaga di koridor, memberi anggukan singkat saat mata mereka bertemu. Galen sedikit lega. Setidaknya, Nayya gak sepenuhnya sendiri waktu dia pergi tadi.Namun tetap saja, hatinya seperti terkoyak melihat wanita yang dicintainya duduk seperti boneka patah. Hampa.“Kamu udah minum obatnya?" tanya Galen, kali ini sambil duduk di tepi ranjang.Nayya baru menoleh. Pelan. Pandangannya sendu, ma
Last Updated: 2025-05-31
Pesona Janda Penakluk CEO

Pesona Janda Penakluk CEO

Clarissa hanyalah janda cantik yang terpaksa menjual dirinya di club malam akibat hutang mantan suaminya yang menumpuk. Bahkan ia rela tidur dengan pria hidung belang demi bertahan hidup bersama anaknya yang masih kecil. Kehidupan Clarissa begitu kacau hingga membuatnya ingin menyerah. Namun disaat rasa putus asa melanda, datang seorang CEO tampan yang dengan tujuan ingin melepaskannya dari jeratan hutang.
Read
Chapter: Kamu Mau Apa?
Clarissa sedikit bingung dengan kemunculan mobil sedan hitam mewah yang berhenti di depannya. Apa orang itu mengenalnya? Atau mereka pernah bertemu? Begitulah pikir perempuan yang sedang menggendong bayinya tersebut.Ia berdiri, mengamati sosok siapa di balik kemudi. Dan bola matanya reflek melebar begitu kaca mobil diturunkan. "Lu-Lucas?"Pemuda yang dimaksud tampak menyeringai sembari melambaikan tangan tanpa dosa. Sedangkan Clarissa benar-benar tidak menyangka, jika pria itu akan muncul di depannya siang bolong begini.Kabur. Itulah yang Sasa pikirkan. Dia tidak mau membuat masalah dengan pemuda itu. Sialnya, tak ada tanda-tanda kalau bus akan datang. Dan jalan satu-satunya yang bisa perempuan 23 tahun tersebut lakukan, adalah berjalan menjauhi Lucas."Hey! Mau ke mana kamu?" Sialnya, Lucas turun dari mobil dan mengejarnya. Pemuda dengan setelan jas lengkap tersebut tak terima ditinggal kabur begitu saja oleh Clarissa. "Clarissa! Tunggu!"GOTCHA! Akhirnya, pem
Last Updated: 2023-07-17
Chapter: Patner Tidur
"Aku ingin kamu— menjadi partner tidurku!"DEGClarissa kehabisan kata-kata, tadinya dia pikir Lucas adalah orang yang berbeda. Dia ikhlas membantunya tanpa mengharapkan imbalan yang macam-macam. Tapi saat mendengar penuturan pemuda berkemeja hitam tersebut, sontak saja membuat Sasa syok dan tak tahu lagi harus bagaimana."Anggap saja uang yang tadi adalah uang untuk membayar 'jasa' kamu," ujar Lucas sambil menatap lekat ke arah Clarissa. Perempuan yang hanya bisa tercengang syok dengan ucapannya barusan."Tidur denganku?""Yup. Bukankah memang itu pekerjaan kamu?"Clarissa merasa harga dirinya hancur sudah. Ia tidak menyangka, Lucas memandangnya tak jauh berbeda dengan pria-pria lainnya "Kenapa wajah kamu pucat begitu? Jangan bilang kalau kamu akan menolaknya?" Ia menatap perempuan di depannya dengan intens. Jujur saja, Clarissa terlihat cantik di matanya. Apalagi saat bola mata bulatnya memandangnya balik."Aku bisa mengganti semua uang kamu, tapi
Last Updated: 2023-07-16
Chapter: Jangan Lari!
Clarissa berjalan secepat mungkin menuju ke parkiran. Mencari taksi dan kabur dari tempat ini. Sudah cukup ia melakukan hal nista seperti sekarang. Walaupun belum lama, namun tetap saja dia harus lepas dari jerat dunia malam seperti ini.Mata perempuan berkulit putih itu berbinar senang saat melihat sebuah taksi berjalan ke arahnya. Ia mengangkat tangannya, hendak mencegat kendaraan tersebut. Namun belum sempat itu terjadi, seseorang lebih dahulu menarik pergelangan tangannya dan menyeretnya menjauh dari lokasi."Mau ke mana kamu?""Mm—mbak Gita?" Tubuh perempuan itu menggigil gemetaran melihat sosok Gita yang tampak murka kepadanya. Dari ekspresi wajah perempuan itu, terkesan jika dia sedang tidak bisa untuk santai."Kamu mau kabur?" sentak wanita berambut pendek itu dengan suara meninggi. Dia sudah terlanjur emosi karena sikap Clarissa yang seenaknya. Membuat dia nyaris kehilangan pelanggan terbaik di klubnya. "Berani sekali kamu?"Sasa yang berusaha melepaskan
Last Updated: 2023-07-15
Chapter: Jadi Wanita Penghibur
"Mbak, aku tidak mau ikut! Aku tidak mau pergi ke sana lagi!""Mana bisa begitu, Sasa! Sudah ada 2 orang malam ini yang antre buat tidur sama kamu! Kamu tidak bisa menolaknya begitu saja!""Tapi Mbak— Aku capek banget! Daripagi baby Al rewel terus, dan—"Gita melotot tajam ke arah Sasa. Lalu mendudukkan perempuan itu di depan meja rias miliknya. Setiap hari saat ia datang untuk menjemput Sasa, selalu ada saja alasan yang ibu beranak satu itu ucapkan. Membuat dia kesal."Kamu tidak akan bisa menolak perintahku!" Dengan tegas Gita berucap demikian. "Kamu itu aset buatku, karena kamu pelanggan di klub tempat itu jadi makin banyak! Toh, kamu juga senangkan karena bisa menghasilkan banyak uang!" terang Gita dengan suara meninggi sedikit frustrasi."Aku juga sudah bilang ke Mbak, kalau aku akan berhenti setelah hutang-hutangku lunas. Dan aku tidak akan melakukan hal itu lagi!" Perempuan 23 tahun itu tak mau kalah. Dia sudah bertekad untuk menyudahi hal kotor ini karena
Last Updated: 2023-07-14
Chapter: Kapan Kamu Menikah?
Lucas reflek meletakkan alat makannya ke atas piring dengan sedikit kasar, tak delikan tajam yang langsung tertuju ke arah sang Mama. Dia begitu kesal dengan pertanyaan berulang yang dilontarkan oleh orang tuanya tersebut.Dia bosan harus menjawab pertanyaan itu hampir setiap hari. Mengenai pasangan. Istri. Pacar. Sungguh dia muak dengan hal-hal semacam itu."Aku berangkat dulu!" Dan satu-satunya hal yang bisa Lucas lakukan demi menolak pertanyaan Sang Mama, adalah dengan pergi dari sini. Ke kantor jauh lebih baik daripada harus dituntut ini dan itu oleh keluarganya."Tunggu, Lucas! Mama belum selesai bicara!" Rika tampak kesal karena pertanyaan selalu diabaikan dan dianggap angin lalu oleh anaknya."Sudah Ma, mungkin kakak memang sedang buru-buru," Sang adik, Rendra Ghurafa Sadewa memotong ucapan Mamanya. Pria 25 tahun dengan senyum khas itu memilih untuk menenangkan Sang Mama. "Mungkin juga kak Lucas bosan karena ditanya seperti itu. Hahaha," lanjutnya sambil tertawa mengejek."Apa
Last Updated: 2023-07-13
Chapter: Terpaksa Jadi Wanita Malam
"Aku mau 'mencobanya' lebih dulu! Aku sudah tidak tahan."Sasa panik. Ia menggeleng lemah tanda menolak. Sungguh dia belum siap."Mana bisa seperti itu!"Pria yang sedang duduk di sofa tadi langsung berdiri, menarik pergelangan Sasa dan memeluknya. Tak rela pria gemuk itu yang akan meniduri Clarissa sendirian."Hey, aku dulu tadi yang memintanya! Kamu jangan seenaknya menyerobot!"Melihat situasi yang agak tidak kondusif, Gita reflek menyela. "Sudah-sudah! Begini saja, siapa yang membayar paling tinggi, akan bisa tidur lebih dahulu dengan Sasa.""Oke! Kalau begitu cara mainnya!" Mereka berlomba-lomba mengeluarkan dompet, mengambil kartu kredit masing-masing dan memamerkannya. Tak lupa menyebutkan nominal uang untuk membayar jasa Clarissa.Sedangkan perempuan itu hanya bisa pasrah dan menangis. Entah dia harus bangga atau malu karena hal ini. Beberapa pria di depannya sibuk berdebat untuk mendapatkan giliran pertama untuk tidur dengannya.***"Inga
Last Updated: 2023-07-10
You may also like
Bukan Istri Pemuas Nafsu
Bukan Istri Pemuas Nafsu
Romansa · Helminawati Pandia
16.0K views
Jodi Ruman
Jodi Ruman
Romansa · JihanMarc
15.9K views
RINDU SUAMI ORANG
RINDU SUAMI ORANG
Romansa · Siti_Rohmah21
15.9K views
Tetanggaku Bukan Mantanku
Tetanggaku Bukan Mantanku
Romansa · Bai_Nara
15.9K views
Suamiku Polisi
Suamiku Polisi
Romansa · Bintang Kejora
15.9K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status