Beranda / Romansa / Terjerat Hasrat Dunia Gelap / Bab 16. Dia Tidur Bersamanya

Share

Bab 16. Dia Tidur Bersamanya

Penulis: Shenna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-20 21:24:55

Sebuah mobil meluncur keluar dari pekarangan mansion. Alexander menyetir sendiri, tanpa sopir malam ini.

Setibanya di rumah tujuan, ia menekan bel. Pintu terbuka cepat, memperlihatkan si pemilik rumah dengan senyum manis.

"Selamat datang, ayo masuk," sambut Chloe.

Alexander masuk ke dalam rumah Chloe. Di rumahnya ini sepi, padahal keluarga Chloe pasti mempekerjakan pelayan untuk mengurus putrinya. "Kenapa di sini sepi?"

"Aku menyuruh para pelayan untuk pulang jika sudah malam."

"Seharusnya kamu biarkan saja mereka. Jika ada para pelayan, setidaknya ada yang menemanimu."

"Kamu sudah ada di sini."

"Aku juga punya rumah sendiri, jadi tidak bisa selalu menemanimu."

"Soal itu kita bicarakan nanti. Apa kamu sudah makan?"

"Sudah."

"Sebenarnya aku belum makan. Tapi jika kamu sudah makan, kita pergi tidur saja."

Alexander menghentikan langkahnya. "Kalau kamu ingin makan, aku bisa menemanimu sampai selesai."

"Oh benarkah? Ayo kita pergi ke dapur," ajak Chloe tersenyum sumringahnya, menarik tang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 19. Masih Terikat

    "Status hubungan itu tidak penting," jawab Alexander."Ya tidak akan penting bagi seorang bajingan!" lontar Ella lalu pergi.Alexander melihat punggung kecil Ella yang pergi dengan keadaan marah. Kenapa wanita suka sekali mempermasalahkan mengenai kepastian? Pukul 04:00 PM, Alexander terus berjalan bolak-balik di depan pintu kamar. Ella belum kunjung keluar juga, padahal ia sudah membuatkan steak. Tangan Alexander mengepal untuk mengetuk pintu, namun, niatnya ia urungkan. Pria itu langsung menyentuh gagang pintu dan membuka pintu kamarnya. "Ini adalah villa miliknya, jadi ia bebas melakukan apa pun tanpa perlu mengkhawatirkan pendapat orang lain," pikirnya.Saat pintu terbuka, terlihatlah tubuh mungil seorang wanita sedang tertidur di ranjang dengan pakaian lusuh akibat menyelam di laut. Kamarnya rapi, berarti Ella tidak mengamuk. Alexander melangkah, naik ke ranjang mendekati Ella. Wajah Alexander membentuk senyuman tipis, ia merasa napas wanita itu sangat tenang, ternyata tidurn

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 18. Pulau Neraka

    Waktu tidur Ella terganggu ketika cahaya matahari menyilaukan matanya. Ia merasa seluruh tubuhnya sakit, terutama di bagian bawah, dan ada tangan yang melingkar di pinggang, tapi Ella sudah tahu siapa pemilik tangan besar tersebut. Kedua matanya terbuka melihat langit-langit kamarnya, tidak, ini bukan kamarnya atau kamar di mansion Alexander. Ruangan ini gelap dan semua perabotan terlihat asing. Dirinya juga sudah memakai piyama utuh.Jantungnya berdegup kencang, apa yang sebenarnya terjadi? Di mana ini? Apa yang direncakan oleh pria ini?Secara perlahan, Ella menyingkirkan tangan Alexander dari pinggangnya. Namun, pelukannya semakin erat."Di sini saja," gumam Alexander dengan suara serak khas baru bangun tidur.Ella menggertakkan gigi. "Kali ini, kau bawa aku ke mana lagi, huh?""Neraka. Bukankah itu yang kamu minta?" jawab Alexander santai. "Sayangnya aku tidak mau ke sini sendirian. Jadi kamu kubawa."Ella menarik napas panjang mencoba untuk tetap tenang. Ia melirik ke samping, m

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 17. Tak Ada Penjelasan

    Entah sudah berapa kali Alexander menghubungi nomor telepon Ella, namun, tidak ada jawaban. Ini sudah pukul 09:00 PM, seharunya wanita itu sudah berada di dalam mansionnya. Tapi nyatanya, tidak ada. Alexander masih memakai setelah kerja rapi, dengan ponsel yang berada di dekat telinganya. Sialan, tetap tidak diangkat. Sopirnya berkata tak melihat Ella keluar dari gerbang mana pun. Tak ada kabar soal kelas tambahan atau keperluan lain. Wanita itu benar menghilang begitu saja."Aku menemukannya, Sir," ucap Lionello, menyerahkan tablet yang menampilkan alamat sebuah apartemen.Tanpa banyak kata, Alexander langsung menyalakan mobil dan meluncur ke sana.Begitu tiba, ia menekan bel. Tak ada jawaban. Ia menekannya lagi."Ella aku tahu kau di dalam! Cepat bukan pintunya!"Tetap hening. Alexander mendesah tajam, kesabarannya habis. Janji Ella untuk menuruti syaratnya kini terasa seperti kebohongan.Jarinya menekan pin apartemen. Alexander sudah tahu kodenya dari informasi Lionello. Ia semp

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 16. Dia Tidur Bersamanya

    Sebuah mobil meluncur keluar dari pekarangan mansion. Alexander menyetir sendiri, tanpa sopir malam ini.Setibanya di rumah tujuan, ia menekan bel. Pintu terbuka cepat, memperlihatkan si pemilik rumah dengan senyum manis."Selamat datang, ayo masuk," sambut Chloe.Alexander masuk ke dalam rumah Chloe. Di rumahnya ini sepi, padahal keluarga Chloe pasti mempekerjakan pelayan untuk mengurus putrinya. "Kenapa di sini sepi?""Aku menyuruh para pelayan untuk pulang jika sudah malam.""Seharusnya kamu biarkan saja mereka. Jika ada para pelayan, setidaknya ada yang menemanimu.""Kamu sudah ada di sini.""Aku juga punya rumah sendiri, jadi tidak bisa selalu menemanimu.""Soal itu kita bicarakan nanti. Apa kamu sudah makan?""Sudah.""Sebenarnya aku belum makan. Tapi jika kamu sudah makan, kita pergi tidur saja."Alexander menghentikan langkahnya. "Kalau kamu ingin makan, aku bisa menemanimu sampai selesai.""Oh benarkah? Ayo kita pergi ke dapur," ajak Chloe tersenyum sumringahnya, menarik tang

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 15. Luruh dalam Sentuhan

    Alexander tidur di samping Ella, ia ingin memeluk erat wanita yang tidur sambil membelakanginya ini. Tetapi, Ella terlihat kelelahan jadi Alexander tidak akan mengganggu untuk malam ini. Begitu matanya mulai terpejam. Ia melihat Ayah dan Ibunya bertengkar hebat. Seorang Ayah yang begitu keras padanya sejak kecil dan seorang Ibu yang gila. Perpaduan pasangan suami-isteri yang sempurna untuk membuat mental anaknya rusak. Lalu pasang suami istri itu memutuskan untuk berpisah, membuat ketiga anaknya berpisah. Anak pertama laki-laki yang mempunyai penyakit tumor otak stadium 1 dibawa oleh sang Ibu, sebab ayahnya tidak sudi merawat seorang anak yang tidak berguna. Walau begitu, bukan berarti anak kedua dan ketiga memiliki hidup yang lebih baik. Mereka berdua sama saja, hidup penuh tekanan terutama si anak kedua, Alexander. Sepanjang hidupnya, sang Ayah menuntut dia menjadi anak laki-laki yang sempurna dalam segala hal, dari kecil sampai dewasa. Saat Alexander menjadi pria dewasa yang be

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 14. Tidur dalam Dekapannya

    Alexander mendongak, menatap sang ayah dengan tatapan yang sulit dibaca. Kemudian, menarik napas panjang sebelum menjawab, "Dia masih terlalu muda.""Umurnya sudah 20 tahun, sudah cukup untuk menikah.""Aku bukan pedofil," tolak Alexander lagi."Wanita itu sendiri yang sudah setuju dengan rencana pernikahan ini, jadi kau tidak akan dianggap orang jahat oleh masyarakat.""Dia mengatakan itu karena masih kecil. Belum memikirkan kehidupan pernikahan setelahnya.""Kau bisa membimbingnya. Umurmu juga sudah kepala tiga.""Aku bukan seorang guru.""Kau terlalu banyak alasan, Alexander. Perjodohan ini sangat menguntungkan bagi kita. Pernikahan bukan hal yang sulit. Kau hanya perlu tidur bersama agar mempunyai keturunan, dan memberinya banyak kemewahan. Wanita akan suka saat diberi hadiah. Hanya itu yang perlu kau lakukan selama masa pernikahan, tidak perlu melibatkan cinta.""Walau tidak harus melibatkan perasaan, tapi tetap harus melibatkan komitmen. Aku tidak suka menjalin hubungan serius d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status