Kepergok
Sepagian ini Fio main kucing-kucingan dengan Ipeh dan Ijul. Puluhan Chat dari Ipeh dan Ijul tak ada satupun yang di balas hingga kedua sahabatnya itu begitu panik.
"Nyet, lo kemana semalem?" Seru Ipeh sambil menyergap tubuh Fio dari belakang saat di bertemu di kafetaria.
"Eh lo wak. Gue kemarin cuma makan." Ucap Fio menutupi kejadian semalam, karena tak ingin sahabatnya ini cemas.
"Kenapa nggak ngabarin gue, gue panik tau nyariin lo. Mana gue denger dari Erwin katanya lo ada yang nguntit yah sejak keluar dari OK?" Cerocos Ipeh
"Ah... Maaf Wak, kelupaan ngabarin lo. Iya kemarin ada..." Ucap Fio terhenti menyadari dirinya yang hampir keceplosan bicara tentang kejadian semalam.
"Ada apa?" Tanya Ipeh bingung.
"Ada gangguan signal." Sahut Fio cepat
"Ooo.. Eh.. Lo tau nggak hot news, kemarin tersangka pemerkosaan pasien yang kita tangani ketangkep di lorong arah pintu parkiran tau. Kondisinya pingsan dan udah babak belur pula waktu di temu security, kondisinya kaya abis di gebukin orang gitu."
"Oya? Gue udah balik jadi nggak tau deh."
"Lo sih susah di kontak. Rame tau di RS." celoteh Ipeh heboh hingga tak melihat ekspresi Fio yang agak tegang.
"Biarlah orang model begitu di gebukin juga nggak cukup. Dia mah udah ngancurin hidup orang mau coba bunuh orang lain pula." celetuk Fio refleks
"Orang lain? Maksud lo?" Tanya Ipeh bingung.
"Ehm.. maksud gue, dia mau coba bunuh perempuan yang di perkosanya itu kan wak." Ujar Fio yang berjalan menuju meja kosong di ujung dekat jendela.
"Oooo... Iya sih.. Sinting mah tu laki, gue nggak habis pikir sama otaknya. Eh, semalem lo makan dimana sih? Sama siapa? Balik jam berapa?" tanya Ipeh dengan penuh rasa penasaran.
"Lo tanya apa introgasi sih?" Ujar Fio sambil menyuapkan mix salad di depannya.
"Ya abis gue bingung, kenapa mobil lo masih ada di RS. Lo pulang naik apaan?"
"Ah... iya.. Ehm... itu.. kunci gue selip.. iya kunci gue selip.. Jadi gue pulang naik taksi." Jawab Fio terbata karena bingung mencari jawaban.
"Lha kenapa lo nggak kontak gue sih?" seru Ipeh sambil mengunyah pastanya.
"Ya kan gue tau lo lagi nanganin pasien ya masa gue ganggu lo. Nggak etis kali wak."
"Ya kontak Ijul kan bisa wak."
"Iya juga sih. Ya udah sih, yang penting gue baik-baik aja sampai apartemen kan."
"Hemm.. Gue pikir HP lo ketinggalan entah dimana terus dipungut Matty lagi." Ujar Ipeh yang sontak membuat Fio tersedak.
"Uhukkkk..."
"Heh.. Napa lo? Pelan-pelan dong. Nih minum dulu. Gue kan nggak minta." Ujar Ipeh yang menyodorkan air mineral miliknya. Fio langsung menenggak air itu banyak-banyak.
"Lo kenapa sebut-sebut Kak.. Eh..Matty lagi sih?"
"Ya kan gue kira HP lo hilang lagi wak, karena lo nya nggak angkat-angkat telepon gue sama Ijul, kita chat juga lo nggak balas satupun. Lagian lo kenapa sih, aneh deh lo seharian ini. Kabur-kaburan mulu, mana dari pagi kata Ijul lo senyum-senyum sendiri."
"Ah...Mana ada gue senyum - senyum sendiri? Ngaco ah Ijul. Gue aja seharian ini nggak ketemu dia." Ujar Fio menunduk dalam menutupi wajahnya yang panik.
Tiba-tiba ponsel Fio bergetar menunjukkan notifikasi pesan masuk.
“Haii gadis manisnya kakak.. Udah lunch?” Tulis Matty.
“Ni lagi lunch bareng Ipeh.. Kakak udah makan belum?”Balas Fio sambil tersenyum manis.
“Siapa nyet?” Tanya Ipeh yang menyadari perubahan ekspresi wajah Fio.
“Bukan siapa-siapa.”
“Lo nggak lagi nyembunyiin sesuatu dari gue sama Ijul kan?” Todong Ipeh menyelidik.
“Nyembunyiin apa?” Kata Fio cepat menutupi keponakannya yang jelas terlihat dimata Ipeh.
“Wak, lo tuh nggak bisa bohongin gue yah. Gue tu kenal lo, sedari tadi jelas banget kalau lo nutupin sesuatu dari gue. Udah ngaku aja kenapa sih?”
“Ehm.. Iya deh.. Gue udah ketemu secret admirer gue kemarin.” Ujar Fio akhirnya memulai cerita.
“Jadi? Dia siapa?” Tanya Ipeh penasaran
“Bener dugaan kalian kalau dia itu Matheo Aderald.”
“Anjir.. Matheo Aderald itu secret admirer lo.. Top dong lo.” Teriak Ipeh hingga beberapa orang di sekitar mereka menoleh. Fio cepat-cepat menutup mulut Ipeh dengan telapak tangannya.
“Pelan-pelan nyet ngomongnya. Lo ya mulut apa toa sih?”
“Sorry-sorry. Terus kemarin hasil ketemu gimana? Lo rekonsiliasi dong sama Matheo?” Ucap Ipeh agak berbisik.
“Ya baik-baik aja.”
“Lo nggak berantem lagi sama dia kan?” Ujar Ipeh dengan mata memicing, melihat apakah ada kebohongan dari jawaban Fio.
“Nggak lah. Gue nggak mau mempermalukan diri gue dengan berantem sama orang terkenal.” Ujar Fio sambil menatap ponselnya yang menunjukkan ada pesan masuk lagi dari Matty.
“Nanti kakak jemput yah.”
“Ketemu diluar aja gimana? Aku nggak mau buat anak satu RS heboh karena tau kakak jemput aku.”
“Memang kenapa?” tanya Matty bingung.
“Ya mereka taunya kita musuhan kan? Gara-gara kejadian pertama kali kita ketemu. Orang satu IGD taunya kita berantem.”
“Oya? Ya udah, nanti kakak jemput di apartemen kamu aja ya.”
“Iya. See you kak.” Balas Fio yang tersipu.
“See you gadis manis.” Jawab Matty yang membuat senyum Fio mengembang ketika membacanya.
“Nah, kelihatannya kalau dari senyuman lo yang barusan, lo udah baikan sama Matheo ya?”
“Iya, rekonsiliasi.” Jawab Fio singkat.
“Gue tunggu kabar baik dari lo ya Wak.” Ujar Ipeh sambil tersenyum simpul. Dia tau benar bahwa sahabatnya ini sedang menyembunyikan sesuatu darinya.
Seharian ini Fio benar-benar berbunga-bunga. Dia tak sabar menunggu jam pulangnya sore ini. Dia sudah meminta asistennya untuk mengatur jadwal supaya semua beres tepat waktu. Jadwal terakhirnya adalah visit ke pasien rawat inap.
“Sus, yuk langsung visit.”
“Dokter nggak mau istirahat dulu?”
“Nggak usah sus, saya mau langsung pulang ada keperluan soalnya.”
“Baik dok.”
Drttt Drttt
“Sus, duluan aja. Saya mau angkat telepon dulu.”
“Baik dok.”
“Hallo kak.”
“Hai, gadis manis.”
“Ah kakak panggilnya gitu ih. Aku malu loh.”
“Kenapa malu kamu memang manis kan. Sekarang tambah cantik dan seksi lagi.”
“Kakak.”
“Kenapa manis?”
“Berhenti gombal dan godain aku kak.”
“Gemes tau tiap lihat muka kamu blushing.”
“Kak..”
“Hahaha.. Iya.. Kamu pulang jam berapa hari ini?”
“1 jam lagi lah. Ini masih harus visit pasien dulu.”
“Okey, kita jadi ketemu di apartemen kamu kan?”
“Jadi.”
“Okey, see you there manis.”
“See you kak. Bye..” Ujar Fio menutup sambungan telepon dengan senyum mengembang.
“Kakak siapa yang berani gombalin dan godain lo?” Seru Ijul di dekat telinga Fio.
“Eh bujug.. Ijul ngagetin!!” Teriak Fio yang tak sadar akan kehadiran Ijul sedari tadi di belakangnya.
“Siapa?”
“Bukan siapa-siapa?”
“Lo punya pacar baru ya?”
“Nggak!”
“Bisa nggak kalau ngomong nggaknya nggak usah ngegas gittu. Ketauan banget kalau memang ada yang lo sembunyiin dari gue. Jadi siapa itu kakak?” Ucap Ijul benar-benar menekan Fio.
“Bukan siapa-siapa Ijul. Udah ah gue mau visit dulu ditungguin pasien nih.” Kata Fio berusaha kabur namun masih juga diikuti Ijul.
“Fi, gue tau ya lo lagi nyembunyiin sesuatu dari gue.” cerca Ijul yang mulai kesal dengan kelakuan Fio.
“Gue nggak nyembunyiin apapun Ijul, please deh.”
“Fi, cepat atau lambat lo bakal cerita sama gue dan butuh bantuan gue.” Teriak Ijul
“Iye..” Jawab Fio sambil melambaikan tangan dan berusaha kabur dari kejaran Ijul.
Haii kesayangan mommy, senang bisa menyapa kalian yang sudah follow story mommy audy ini. Mommy akhirnya bisa menyapa kesayangan mommy semua.. Enjoy sama karya mommy, dan jangan lupa masukin ke daftar pustaka kalian plus tinggalin komentar kalian yah.. Love you kesayangan...
RenjanakuSore ini Fio dapat duduk bersantai di balkon kamar sambil menikmati sunset yang terlihat lebih indah dari sebelumnya. Sejak semalam Matty terus menempel Fio sudah seperti materai 10.000 pada surat perjanjian. Matty tak membiarkan Fio jauh darinya hingga mereka melewatkan sesi sarapan pagi juga makan siang. Fio terbangun di kala matahari sudah mulai turun kearah barat dengan posisi Matty yang masih tergeletak di atas tubuhnya. Dia menuntut time out pada Matty karena entah sudah berapa kali mereka menjalani sesi bercinta, yang pasti tubuhnya kini terasa nyeri dan ngilu. Rasanya sangat lelah, bahkan untuk pergi ke kamar mandi pun dia tak mampu berjalan sendiri. Namun semua terasa setimpal dengan perasaa bahagia yang sekarang ini dirasakannya. Lamunannya terbang kembali pada kejadian semalam. Bercinta dengan Matty sungguh di luar ekspektasinya selama ini. Dia tak menyangka pengalaman bercinta dengan Matty terasa begitu lembut dan panas di waktu yang sama. Suaminya itu juga bers
Raungan PanjangMengandung adegan 21+Matty menahan kedua pergelangan tangan Fio diatas kepalanya hingga membuat Fio tak berkutik. Dia menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Fio meninggalkan jejak kepemilikannya disana. Fio menggigit bibir bawahnya berusaha menahan desahan keluar dari mulutnya. Namun usahanya sia-sia, karena tangan terampil Matty bergerilya menyentuh tiap jengkal permukaan kulit mulusnya. Tiap sentuhan lembut Matty seolah mengirimkan jutaan sengatan listrik keseluruh neuron di otaknya. Nafasnya tersengal-sengal dan tubuhnya menggeliat bak busur panah merasakan sensasi geli dari ujung rambut hingga kakinya. Desahan pelan akhirnya mulai berloncatan keluar dari mulut Fio. Dalam pandangan Matty, waktu seolah berjalan begitu lambat. Setiap liukan tubuh Fio tampak berkali lipat lebih erotis. Pikirannya hanya mengagumi makhluk paling indah di hadapannya. “You look so sexy tonight,” bisik Matty tepat di telinga Fio. Fio hanya bisa meresponinya dengan sebuah senyum simpul.
Malam Pertama Warning 18+ Malam sudah semakin larut, saat Matty kembali ke kamarnya seusai after party. Matty mengendap masuk kedalam kamar sambil mencari keberadaan Fio. Akhirnya dia mendapati Fio berdiri didepan meja rias sedang mengaplikasikan sejumlah produk perawatan kulit diwajahnya. Perlahan Matty mendekati Fio lalu memeluk pinggangnya dari belakang seraya mengecup puncak kelapanya. “Kamu memang beneran cantik, Amour,” bisik Matty tepat di telinga Fio. “Kalau nggak cantik, kamu nggak bakal mau nikah sama aku juga, kan?” ucap Fio melepas seutas senyum sambil menatap Matty dari pantulan cermin. “Hei, meski kamu nggak nggak cantik, aku akan tetap memilihmu,” ujar Matty seraya menelusupkan wajahnya di leher Fio. Fio segera berbalik badan menatap wajah Matty yang agak kemerahan, ada sedikit bau alkohol tapi masih bisa di toleransi. “Aduh.. duh.. Nggak tahan aku sama gombalannya.” “Eh, tapi itu nggak bener, sih. Soalnya kamu itu udah cantik dari sananya, bawaan orok kalau ka
Queen of My HeartHari yang dinantikan pun tiba. Pernikahan fenomenal antara Matty dan Fio jelas menjadi sorotan publik. Matty seorang model sekaligus pengusaha yang sekarang juga menjabat sebagai direktur rumah sakit Prince University Hospital menikahi seorang dokter bedah cantik. Sejak awal pemberitaan pernikahan Matty dan Fio jagad dunia maya mulai semakin intens membicarakan kisah cinta mereka yang seperti dalam adegan drama korea. Bahkan beredar pula foto-foto kedekatan Matty dan Fio dalam berbagai situasi hasil jepretan kamera paparazi maupun sejumlah orang yang mengenali mereka berdua. Tak ayal, pernikahan Matty dan Fio menyedot perhatian banyak orang dan kehidupan pribadi mereka pada akhirnya menjadi konsumsi publik. Matty dan Fio akhirnya memilih untuk mengadakan pernikahan secara tertutup dan hanya mengundang saudara dan teman dekat. Oleh karena itu juga membuat banyak orang semakin penasaran dan menantikan beritanya. Kini Matty sudah berdiri di depan altar dengan wajah be
Butterfly EffectFio baru saja selesai menangani pasien di IGD. Hari ini memang hari terakhirnya praktek sebelum memulai masa cutinya panjangnya. Setelah menikah nanti, mereka berdua juga memutuskan untuk melakukan honeymoon. Kebetulan Matty akan pergi ke beberapa negara Eropa untuk mengurus bisnis dan juga memeriksakan kesehatannya. Kesempatan itu akhirnya dipergunakan Fio untuk mengambil cuti sabatikalnya. "Wah, dokter Fio udah sore masih cerah aja," ujar suster Indah, kepala perawat di IGD."Biasa aja, ah," ucap Fio sambil mengisi rekam medis pasien di pos perawat. Sejujurnya dia tak dapat menyembunyikan senyum bahagianya."Iyalah kelihatan cerah, soalnya 3 hari lagi udah resmi jadi Nyonya Matheo Aderald Prince," sahut suster Asri yang sedari tadi berdiri di samping Fio."Huss, rumpi aja kalian ini. Oya, Dokter Julian kemana kok sampai harus panggil saya?" tanya Fio berusaha mengalihkan obrolan mereka."Tadi sempat datang, Dok, tapi agak siang mendadak ijin setelah terima telepon,
Jatuh Cinta LagiJam sudah menunjukkan pukul 10 malam saat Fio keluar dari kamar mandi usai membersihkan dirinya. Sejak sore tadi, dia terlalu sibuk membujuk dan merawat Matty yang sedang terbakar cemburu hingga tak sempat merawat dirinya yang juga penat dan lelah setelah seharian bekerja di rumah sakit.Malam ini, Fio memutuskan untuk menginap di apartemen Matty lagi. Selain untuk memastikan calon suaminya itu tak kembali merajuk, juga karena tubuhnya sudah terlalu lelah jika harus mengemudi untuk pulang ke tempat tinggalnya. Dari arah walking closet Fio dapat melihat Matty yang sedang berbaring di sofa besar dengan selimut tebal yang sudah menutupi setengah tubuhnya sambil menatap keluar jendela."Bee," panggil Fio mendekati Matty."Hemm," jawab Matty singkat."Kenapa belum tidur?""Aku menunggumu," kata Matty menatap Fio yang begitu seksi dalam balutan kemeja putih longgar miliknya."Menungguku?" tanya Fio memastikan."Ya, sini. Aku ingin tidur sambil memelukmu," ujar Matty menarik
Cemburu Tak BerakhlakMatty bangun dengan senyum merekah, mengingat kebersamaannya dengan Fio semalam. Sayang itu tak bertahan lama karena saat matanya terbuka sepenuhnya dia tak mendapati Fio ada disampingnya. Otaknya bekerja dengan cepat mengingat kemana perginya Fio, hingga dia menatap ponselnya dan mendapati sebuah pesan singkat dari Fio“Morning Bee, sorry aku tinggalin kamu pagi-pagi. Aku ada jadwal OP pagi ini dan aku udah siapin breakfast buat kamu. See you at office Bee. Love you,” tulis Fio dalam pesan Chatnya sambil membubuhkan banyak emoticon hati.Matty kembali tersenyum lebar, 2 minggu menjelang hari pernikahannya menjadi waktu-waktu yang mendebarkan sekaligus membahagiakan untuknya. Akhirnya tak akan lama lagi dia akan memiliki Fio seutuhnya dan hanya untukn
Salah PahamKata Orang persiapan pernikahan selalu menjadi suatu fase yang menyenangkan sekaligus menegangkan, berkesan tapi juga menyebalkan. Pasangan menjadi lebih sensitif dari hari kehari. Kadang permasalahan kecil bisa saja berubah menjadi Bom nuklir yang siap menghancurkan segala pertalian.Banyak pasangan diuji pada masa pra pernikahan. Bimbingan konseling dianggap menjadi salah satu solusi pra nikah untuk menghindari konflik dan membantu para pasangan untuk dapat semakin memahami satu dengan yang lain. Tak jarang juga masalah muncul dalam hal rasa percaya, bahkan munculnya sosok dari masa lalu yang membuat riak kecil dalam hubungan calon pengantin.Tinggal 2 minggu lagi menjelang hari pernikahan Fio dan Matty tapi Fio masih saja disibukkan dengan banyaknya daftar operasi yang harus dilaku
Hari BersejarahFio duduk menatap kagum ke arah Matty yang sedang menyampaikan pidato resminya sebagai presiden direktur Prince university hospital. Matty terlihat sempurna, elegan, dan berkelas dalam balutan setelan jas Brioni yang harganya selangit. Dia tau bahwa mengemban tugas sebagai presdir rumah sakit ini akan jadi tugas yang begitu berat, kredibilitas dan nama baik Matty jelas dipertaruhkan. Terlepas dari semua skandalnya dimasa lalu, hingga sejauh ini Matty dapat membuktikan profesionalitasnya dalam bekerja.Ingatan Fio kembali pada hari pertama ketika dia bertemu Matty di IGD. Saat itu di matanya Matty hanyalah pria arogan yang menyebalkan dengan ketampanan diatas rata-rata. Dia tak menyangka bahwa pria itu kini sudah menjadi calon suaminya sekaligus bos besarnya di ru