Prolog

Taman bermain itu penuh dengan anak-anak. Namun diantara mereka ada satu gadis cilik berparas manis berlarian kesana-kemari bagai kupu-kupu yang sangat indah. Dia adalah Veronica Madeline, bocah berusia 8 tahun yang hidup tanpa kedua orang tua sejak ia hadir ke dunia. Begitu pula anak-anak lainnya, kebanyakan dari mereka bernasib sama. Meski begitu, Veronica hidup bahagia di panti asuhan bersama dengan bimbingan suster suster dari gereja yang merawat mereka. 

"Veronica," Panggilan pelan terdengar dari teras panti asuhan. Gadis itu melongok dengan penasaran, kemudian segera mendekat saat suster Helena melambaikan tangan padanya. "Ada apa suster?" Mata bulat itu tanpa sadar membuat Helena berkaca-kaca. Ia tidak menyangka kesempatan ini akhirnya hadir pada salah satu anak asuh kesayangannya.

"Veronica, ada yang ingin bertemu denganmu." Veronica melihat Helena dengan tatapan penasaran, tak lama dua orang lelaki dan perempuan mendatangi mereka. Veronica nampak sedikit bingung, kemudian ia tersenyum manis kepada mereka. Helena lalu menunjuk mereka satu persatu sembari memperkenalkannya pada anak gadis itu. "Veronica, dia adalah Marry dan Josh. Mereka adalah orang-orang baik yang akan menjadi orang tuamu mulai dari sekarang. Apakah kamu mau ikut mereka pulang?"

Sejenak gadis polos itu terdiam. Namun tak lama kemudian, senyuman lebar nampak merekah di wajahnya. Seketika dia berteriak senang lalu dengan gembira memeluk mereka. "Apakah itu benar? Apakah Veronica akan memiliki orang tua sekarang?"

Marry mengangguk dengan haru. Air matanya hampir menetes namun dengan cepat dia usap. Tangisnya semakin tak terbendung ketika Veronica ikut menangis di pelukannya. Josh turut mengharu sembari mengelus kepala Veronica dengan lembut, jawab pertanyaan gadis itu dengan suara gemetar. "Benar, sayang. Kami akan menjadi orang tuamu." Mereka adalah pasangan yang tidak dikaruniai anak selama bertahun-tahun. Soalnya mereka ragu untuk mengangkat seorang anak dari panti asuhan. Saat melihat Veronica kini, merasa tidak menyesal sama sekali mengambil keputusan ini.

Veronica kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Marry dan Josh sebelum akhirnya berkata tulus, "Ibu Marry, Ayah Josh, terimakasih.. Aku janji akan menjadi anak yang baik untuk kalian selamanya.."