Share

Episode 104. Harapan Hendra

Revin mengatupkan mulutnya saat mematikan panggilan. Dia menoleh pada Lisa dan menatapnya tajam.

"Nick Sialan itu suka berkunjung ke kafemu," ucapnya dengan nada menuduh.

"Tidak, aku sudah lama tidak bertemu dengannya, Kak," sangkal Lisa cepat. "Tadi siapa yang menelepon? Dan kita akan datang ke mana?" Wajah Lisa penuh tanda tanya bercampur khawatir.

"Mamamu yang gila itu yang menelepon. Dia mengundang kita makan siang di rumahnya, dan aku menerimanya. Apa kau senang?" tanya Revin dengan nada jijik. Tentu saja ia menyebut Nafa sebagai orang gila. Belum tahu pasti siapa yang mengangkat teleponnya sudah memaki-maki sembarangan.

Tetapi tiba-tiba Revin sedikit menyipit saat menyadari sesuatu dalam pikirannya.

'Wanita itu tadi memakiku sebagai pelacur sialan. Kalau dia memang benar menebakku sebagai Nick, bukankah harusnya ia menyebutku sebagai gigolo sialan?' Menurut Revin ini agak ganjil, tapi tidak mungkin juga Nafa memaki putri yang sangat ia sayangi seperti itu. Revin kembali menatap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status