Deru nafas dua orang yang sedang menyatu terdengar sangat memburu dan kasar.Tubuh kekar dan liat sang pria masih terus bergerak cepat, pelan dan terkadang kasar di atas tubuh wanitanya.Bunyi tempat tidur yang berderit tidak mereka hiraukan sama sekali. Mereka mendesah, melenguh saling menggesek dan menghunjam dalam. Wanita yang sangat nakal namun sangat lihai dalam membuat si pria tidak berhenti mendesah dan menggeram nikmat. "Ouch .... Alin!! Kamu sangat nikmat, Sayangku!" teriak sang pria pada wanita yang baru saja memberinya kepuasan puncak."Sekali lagi yaaa"Sang pria pun kembali mengeluar-masukkan otot kebanggaannya di tubuh wanitanya yang dari tadi memang tidak dia cabut.Tubuh wanita di bawahnya dia pindahkan ke atas,"Tunggangi aku sesukamu!" pintanya.Tangan sang pria memegang bokong wanita agar bergerak konstan, kembali menyalakan letupan gairah dalam diri mereka. Meski lelah, keringat bercucuran namun keduanya masih kuat melanjutkan kegiatan panas mereka. Berganti posisi
Alin tetap berada di rumah sakit selama seminggu dan dia ikut membantu merawat Keita yang sebenarnya hanya menjadi teman ngobrol bagi anak muda itu.Seiji sedang fokus mengetik coding dan pesan yang dia kirimkan ke orang yang sudah mengganggu mimpi indahnya dengan mengirimkan pesan ke nomor pribadinya. Tiba-tiba ada yang mencoba meretas masuk ke Hp-nya, "Anda terlalu nakal, Dokter Dimi!" ejek Seiji sambil mengirimkan pesan suara pada Dimitri Severe yang mencoba meretasnya. Seiji tahu, Dimi dan Zhang, orang yang dia pilih untuk bekerja sama sangat ingin tahu keberadaannya yang tidak bisa terlacak. Seiji mempunyai keahlian bisa mengunci lokasinya dan itu pula yang dia lakukan pada Alin sebelumnya akan tetapi untuk Hp Alin yang setting pabrik akan seperti kehilangan signal, tidak bisa di hubungi atau menghubungi keluar. Nicholas yang juga sangat hebat dalam meretas tidak bisa melacak lokasi Seiji tanpa di beri tahu olehnya. Begitu juga dengan Dimi dan Zhang yang selalu menemukan jalan
"Gimana? Apakah semuanya sesuai dengan seleramu?" tanya Alin pada Keita, ketika pelayan selesai menyiapkan hidangan di atas meja. Sesuai janji Alin kepada Keita sewaktu sebelum operasi akan mentraktirnya makan, segera Alin wujudkan dengan mengajak Keita makan malam romantis berdua di Singapore Flyer Premium Sky Dining.Suasana langit Singapura sangat cerah, langit biru berbintang di tambah cahaya lampu malam yang semakin membuat suasana menjadi sangat romantis. Namun Alin makan malam berdua hanya bersama Keita yang sudah dia anggap adik angkatnya tanpa kehadiran Sky Yuan. Keita tinggal di kediaman Sky dan tetap menjalankan tugasnya sebagai pengawal bayangan Alin. Keita bisa muncul atau menghilang tiba-tiba sama seperti Nicholas yang dulu pernah menjaga Alin. Hanya saja akhir-akhir ini Nicholas tidak kelihatan sama sekali, mungkin sibuk dengan pekerjaannya. Sebenarnya Nicholas sama sibuknya dengan Sky namun dia melonggarkan semuanya itu, tidak ingin mengurus perusahaan sehingga Sky yan
"Alin, maaf aku baru datang. Semalam aku ke rumah sakit, tapi kamu sudah pulang dan aku ke sini, Mr. Philippe bilang kamu sedang keluar. Maafkan aku" ucap Riri dengan tatapan sedih menatap Alin. "Kita ke atas yuk" ajak Alin membawa Riri ke perpustakaan agar bisa berbincang santai. Meskipun Janette sudah memperingati Alin akan Riri sebelumnya sewaktu di rumah sakit, Alin berusaha bersikap wajar terhadap Riri sambil dia memperhatikan pergerakan Riri. Setelah Riri duduk di perpustakaan, pelayan datang membawakan minuman dan camilan untuk Alin dan Riri."Alin, aku tau aku bersalah. Kakak sepupuku sudah menceritakan semuanya kepadaku. Jo juga menjelaskannya. Tapi Aku, aku malah hampir mencelakakanmu"Wajah Riri menunduk dan di pipi mulusnya sudah membanjir airmata. Alin yang mengalihkan tatapannya ke luar jendela berkata pelan sambil menatap Riri intens, "Aku ga apa-pa, Riri. Aku masih hidup dan anak dalam kandunganku juga sehat. Aku sudah memaafkanmu dan juga Angelo""Maafkan aku" Riri
"Wifey ... Kamu sudah siap?" Sky baru pulang dari pertemuannya dengan Daffa dan Jonathan, langsung ke kamar mencari Alin yang tidak kelihatan di dalam kamar dan di kamar mandi juga tidak ada.Malam ini ada acara amal dan Sky ingin mengajak Alin menikmati makan camilan sore di hotelnya sebelum pergi ke tempat acara amal diadakan yang juga di hotel mewah tidak jauh dari hotel milik Sky Yuan."Mr. Philippe, Alin ada di mana?" tanya Sky saat melihat Mr. Philippe datang membawa sepatu untuk Alin dan Sky yang seragam warnanya menuju kamar Sky dan Alin."Sepertinya tadi baru saja masuk, Tuan Muda. Zia sudah berada di bawah, membuat susu untuk Nona Alin" jawab Mr. Philippe sopan akan tetapi keningnya sedikit bertaut.Zia datang membawa susu di nampan berjalan ke arah Sky dan Mr. Philippe."Tuan Muda, ini susu untuk Nona" ucap Zia sambil menyerahkan nampan kecil membawa susu hangat untuk Alin tersebut pada Sky.Sky menerimanya dan masuk kembali ke kamar, meletakkan nampan susu di atas meja.Al
Alin dan Sky tiba di hotel tempat acara amal. Para pengunjung yang rata-rata dari kalangan atas itu sudah banyak berkumpul di ruangan yang di setting menjadi tempat acara berlangsung. Mereka menatap kedatangan Sky yang menggandeng Alin. Ada yang menatap takjub, kagum, sinis bahkan iri pada Alin yang entah bagaimana pilihan gaun yang di pilih Sky untuk Alin pakai malah semakin memperlihatkan perutnya yang membuncit. Siapapun yang melihat akan berpikir wanita yang bersama Sky tersebut sedang hamil. Meskipun belum ada pengumuman atau berita tentang pernikahan Sky Yuan yang mereka dengar selama ini. Tetapi melihat sikap dan tatapan mata Sky pada wanitanya pasti semuanya bisa berpikir itu adalah istrinya. Beberapa wanita muda berkumpul, mata mereka menatap iri dan benci pada Alin. Alin berusaha cuek dan bersikap santai. Membiarkan Sky yang terus menggandeng pinggangnya, membawanya duduk dan sesekali suaminya itu juga iseng meremas bokongnya. Untung cahaya lampu tempat mereka duduk sedikit
Setelah kepergian Alin ke kamar kecil, beberapa wanita muda terlihat mencoba mendekati Sky Yuan. Namun aura Sky terlalu dingin dan tatapan matanya sangat kejam sehingga mereka mundur dengan kesal tanpa sempat mendekati pria tampan yang seksi tersebut.Mereka sering mengundang Sky Yuan di pesta yang sengaja mereka adakan, akan tetapi tidak sekalipun Sky Yuan terlihat pernah menghadirinya. Mereka juga mengikuti Sky pergi ke bar atau cafe manapun yang pria itu datangi, tetap saja tidak berhasil menarik perhatian Sky pada mereka yang selain sangat cantik juga berasal dari keluarga kaya. Di antara para wanita itu ada yang sampai rela operasi selaput dara agar bisa dekat dengan Sky yang sudah menjadi rahasia umum di kalangan para penggemarnya bahwa Sky Yuan hanya tidur dengan gadis perawan, kecuali Velisha yang berkedok sahabat dan Merlin yang berkedok sekretaris pribadi Sky. Jangankan Sky berbicara dengan mereka, membuat Sky menatap mereka aja, mereka tidak bisa.Tetapi berbeda dengan Veli
"Wifey, kamu ga papa?" bisik Sky langsung merengkuh tubuh Alin ke dalam pelukannya. Alin tidak tahu apa yang terjadi karena dia menutup matanya dan menolak membaca dalam pikirannya. Alin hanya melihat Riri yang meringis kesakitan karena punggungnya membentur keras dinding samping lift dan Mr. Rain yang sebelumnya mencekik leher Alin terpental ke belakang dengan bunyi gedebuk terdengar sedangkan Velisha masih di posisi duduk di atas karpet lantai seperti sebelumnya, bersandar di dinding sambil mencari sesuatu di dalam tasnya yang dia keluarkan seperti alat foreplay berwarna hitam. Gerakan Sky begitu cepat dan halus. "Wah, saya terlambat. Apa lagi yang bisa di bantu?" Keita muncul dari arah tangga darurat, berjalan ke arah Alin dan Sky. "Nene, tidak apa-apa?" tanya Keita pada Alin yang sepertinya masih terlihat bingung dan kaget akan kejadian yang barusan terjadi. Keita memberikan kartu akses pada Sky. Lalu Sky membopong tubuh Alin pergi, membawanya ke kamar yang kartu aksesnya bar