Share

Bohong Itu Menyakitkan

“Aku ... aku tidak mencintaimu, Emran Hafiz,” ucap Widuri dengan mantap.

Emran yang mendengar hanya terdiam dengan bibir yang terkatup rapat. Mata pria tampan itu yang tadinya berkilatan tajam kini terlihat redup bahkan berkabut. Widuri gegas memalingkan wajah dan tanpa berkata apa-apa lagi dia membalikkan badan. Dengan langkah cepat, Widuri meninggalkan kabin apartemen Emran.

Emran membeku di tempatnya dan sama sekali tak bergerak. Dia hanya diam sambil menatap pintu yang sudah tertutup membawa pergi Widuri. Lagi-lagi hatinya hancur untuk kedua kali. Apa Widuri tidak pernah tahu kalau dia sangat mencintainya? Apa Widuri tidak pernah tahu kalau hanya ada namanya saja di dalam hatinya? Bukan nama Mawar atau nama wanita lain, hanya namanya.

Helaan napas panjang keluar dari bibir Emran. Dia tampak linglung berjalan dengan gontai menuju sofa kemudian menghempaskan tubuhnya di sana dengan keras. Emran meraup wajahnya dengan kasar sambil menyeka buliran be

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status