Share

Sebuah Rahasia Milik Agnia

“Aku pesenin yang baru aja, ya?”

Awalnya Agnia merasa lucu melihat Narendra yang berusaha menghabiskan baksonya walau dia kepedasan. Tetapi sekarang dia khawatir. Narendra tidak terlihat baik-baik saja. Bulir keringat memenuhi dahi pria itu sementara bibirnya memerah. Mata dan hidungnya juga berair.

“Nggak usah,” suaranya terdengar sengau, “Inia ja.”

“Tapi kamu kepedesan, lho!”

Karena keisengan Agnia, pria itu menambah banyak saos dan sambal dalam baksonya. Agnia sempat mencicipinya, pedas walau masih kurang untuk dia yang memang pecinta pedas.

“Pedas tapi enak,” dia tersenyum untuk menenangkan Agnia, “Hhh…”

“Tuh, kepedesan, kan! Aku pesenin yang baru aja.”

Agnia baru akan melambaikan tangan ketika Narendra menahan dengan menggenggam tangannya. Gadis itu segera menurunkan tangan. Dia tidak dapat menutupi keterkejutannya.

“Ke…

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status