Seiring dengan teriakan sakit, muncul jejak lima jari di wajah Lily.Di saat yang sama, tamparan ini juga membangunkan otaknya yang tadi berhenti berputar.Lily memelototi Carla, tapi sekarang dia tidak punya waktu untuk membalas tamparan Carla.Hal terpenting saat ini adalah Richard!Saat Lily melihat mata Richard yang penuh dengan amarah, dia merasa jantungnya seakan-akan berhenti berdetak. Namun, meski keadaannya sudah begini, dia tetap tidak mau mengakui semua yang dia lakukan.Lily berusaha melepaskan diri dari pengawal lalu berlutut di lantai dan segera menjelaskan, "Kakek, dengar penjelasanku. Kejadiannya tidak seperti ini.""Terus seperti apa?"Di video, bahkan terlihat jelas tenaganya saat menendang kursi roda Richard. Dia masih mau menjelaskan apa?Richard menatap Lily dengan tatapan tajam, seakan-akan sedang berkata, "Aku mau lihat alasan apa yang akan kamu berikan."Lily menggigit bibirnya, dia sudah kehilangan kepercayaan Richard.Namun, dia merencanakan semua ini dan suda
Menyuruh Reza menculik Kakek lalu merekayasa kecelakaan!"Aku nggak!" teriak Lily ke arah Celine.Asalkan dia tidak mengaku penculikan kali ini ada hubungannya dengannya, mereka tidak punya bukti nyata kalau dia bersalah.Asalkan dia menunjukkan penyesalannya, dengan identitasnya sebagai cucu kandung Richard, dengan memanfaatkan "Linda", Richard tidak akan benar-benar menangkapnya."Kakek, jelas-jelas aku ini cucu kandungmu!"Lily menangis tersedu-sedu, kembali mengingatkan Richard kalau dia adalah anaknya Linda.Rasa bersalah Richard pada Linda sudah seharusnya dicurahkan ke dirinya.Lily pikir hanya dengan satu kalimat ini sudah bisa menyentuh Richard, setidaknya Richard akan memaafkan dan mengasihaninya. Namun, di luar dugaannya, tatapan Richard malah semakin tajam.Richard memelototi Lily dan berkata dengan suara yang agak gemetar, "Kamu nggak pantas mengungkit Loli!"Dia mana pantas mengungkit Loli?"Lily, kamu mau membohongiku sampai kapan?"Lily tertegun.Di bawah tatapan Richar
Jessy bertanya dengan galak, dalam hatinya dia bertepuk tangan dengan senang hati.Kalau benar seperti dugaannya, situasi sekarang ini sangat menguntungkan untuknya!Setelah tidak ada "anaknya Linda" ini, surat wasiat tadi tidak berlaku lagi. Aset Keluarga Nadine bisa dibagi ulang!Melihat Lily jelas panik ditanya seperti itu, Jessy semakin bersemangat.Hanya interogasi saja tidak cukup, dia mau menambah amarah Richard."Kalau kamu adalah anaknya Linda, aku pasti setuju seratus persen kamu mewarisi semua kekayaan Keluarga Nadine. Tapi nggak kusangka kamu itu anak palsu. Untung saja ketahuan tepat waktu, kalau nggak kamu pasti sudah mengambil semua milik anaknya Linda!"Jessy terus mengungkit "Linda", sudah lupa tadi waktu wasiat diumumkan, dia terus menentang.Dia sengaja mengungkit Linda untuk membuat Richard semakin marah.Seperti dugaannya, di mata Richard yang penuh amarah terlihat sedikit rasa bersalah.Selama ini, Richard terus hidup dalam rasa bersalah terhadap Linda. Sekarang d
Di bawah tatapan semua orang, meski sudah ada bukti, Lily tetap menentang. "Bukan, laporan ini pasti bermasalah! Benar, laporan ini palsu, pasti palsu ...."Lily buru-buru ingin menyangkal kalau dia dan Sarah berhubungan darah.Dia terus memberi tahu dirinya sendiri dalam hati kalau dia adalah nona Keluarga Nadine, bukan anaknya Sarah.Dia pantas mendapatkan semua hal terbaik di dunia. Hanya dengan menjadi nona Keluarga Nadine dan mewariskan semua aset Keluarga Nadine, dia baru bisa menginjak-injak semua orang.Ekspresi Lily sangat penuh semangat, bahkan terlihat sedikit gila.Semua orang menunjukkan ekspresi merendahkan.Terutama Richard dan Reza. Wanita yang dulunya mereka pikir polos ternyata begitu rendahan dan jelek."Sarah, cepat kasih tahu mereka aku bukan anakmu. Aku diadopsi kamu dari panti asuhan, aku ini anak Linda! Keturunan Keluarga Nadine!"Lily tiba-tiba melihat Sarah dan kembali mendesak saat melihat tatapan Sarah yang datar. "Sarah, cepat bilang!"Sarah tiba-tiba sadar
Di laporan pemeriksaan DNA itu tertulis jelas nama Lily dan Richard, sedangkan hasilnya ...."Tidak ada hubungan darah! Heh ... " cibir Jessy. Dengan adanya dua laporan pemeriksaan ini, entah alasan apa lagi yang akan disebut Lily.Mendengar suara cibiran itu, Lily menatap laporan pemeriksaan yang ada di lantai.Nama-nama dan informasi penting di laporan itu membuatnya refleks ingin menghindar, tapi di mana-mana ada laporan pemeriksaan."Lily Maira .... Richard Nadine ....""Tidak ada hubungan darah ...."Dia tidak bisa menghindar lagi!Setiap kata-kata itu seperti jarum yang menusuk matanya, bahkan kepalanya juga berdengung. Namun, mulutnya masih terus bergumam,"Nggak ... bukan begitu ....""Ini palsu, semua ini palsu. Aku adalah anaknya Linda, aku darah daging Keluarga Nadine ...."Suara Lily semakin lama semakin keras, bahkan ketika semua bukti sudah tertera di depannya, dia tetap tidak ingin mengakuinya.Lily melihat ke sekeliling, ekspresinya terlihat sedikit abnormal, keengganan
Membiarkannya pergi begitu saja?Semua orang yang hadir terkejut mendengar keputusan Richard."Kakek ...." Carla yang duluan protes. "Dia hampir saja membunuhmu, nggak boleh ampuni dia begitu saja!""Benar, Ayah. Nggak boleh biarkan dia pergi!" ujar Jessy.Mendengar suara protes orang-orang, Lily akhirnya sadar.Pergi?"Aku nggak mau pergi!" Mata Lily bergetar saat dia berkata, "Aku mau mewarisi Keluarga Nadine, aku nggak mau pergi!"Kalau dia pergi, dia akan kehilangan segalanya!Ekspresinya terlihat seperti orang gila, membuat orang jijik dengannya. Sebenarnya bagian mana yang salah?Lily mengingat kembali semua yang terjadi, lalu tiba-tiba dia seperti terpikirkan sesuatu. Dia langsung menatap Celine dengan penuh kebencian. "Gara-gara kamu ...."Gara-gara Celine!Pasti gara-gara dia!Lily tidak tahu apa yang Celine lakukan, tapi rencananya bisa jadi seperti ini pasti ada hubungannya dengan Celine!Lily langsung mengarahkan seluruh kebenciannya ke Celine.Begitu kebenciannya mulai mel
Suasana di dalam ruangan sangat kacau.Lily sama sekali tidak menyangka serangannya yang ditujukan ke Celine diadang oleh Richard.Richard yang terbaring tak berdaya di pelukan Celine membuatnya tertegun sejenak. Sebelum dia sadar kembali, ada orang yang menendangnya dengan sangat kuat sampai-sampai dia terlempar dari tempatnya.Begitu dia jatuh, terdengar suara tulang yang tergeser dari sendinya. Lily pun terkulai di sudut ruangan seperti tumpukan sampah sambil menahan sakit.Namun saat ini, tidak ada yang memedulikannya.Semua orang mengelilingi Richard dengan ekspresi khawatir ....Lily tertegun melihat semua yang terjadi di hadapannya dan tiba-tiba sadar.Dia sepertinya sudah menghancurkan semuanya. Di depan semua orang, dia kembali melukai Richard. Kalau sampai Richard kenapa-kenapa, Hansen pasti tidak akan mengampuninya, apalagi yang lain!Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran.Kabur ....Dia mengambil kesempatan saat suasana masih kacau!Tidak ada yang menyadari Lily diam
Sudah mati ....Apa artinya ini?Secara refleks, Jessy berkata, "Karena Lily bukan cucu kandung Tuan Richard, berarti surat wasiat yang tadi nggak dihitung. Aku mau bagi ulang harta Keluarga Nadine!"Setelah Richard meninggal, dia adalah orang tertua di Keluarga Nadine!Di situasi seperti ini, siapa cepat dia dapat.Namun, begitu dia selesai bicara, semua orang di sekitar langsung melihatnya. Tatapan Hansen sangat menakutkan.Meski Jessy agak takut, dia tetap berkata dengan angkuh, "Aku nggak salah, usaha Keluarga Nadine sangat besar, harus dibagi ....""Bu, sudah!"Tanpa menunggu Jessy menyelesaikan perkataannya, Jeremy sudah berseru memotongnya.Selama ini dia tahu kalau ibunya ini selalu menginginkan harta Keluarga Nadine, tapi saat ini dia baru benar-benar merasa kalau di mata ibunya hanya ada harta Keluarga Nadine.Kakek tiba-tiba meninggal, semua orang merasa sangat sedih.Sedangkan ibunya .... Tidak hanya tidak sedih, di hatinya hanya ada pembagian harta ....Karena takut ibunya