Share

Teror Ghaib 156

Saat Sabrina masuk, Jake sedang mengobrol dengan Emma. Laki-laki itu berdiri di dekat ranjang sambil agak membungkuk, mendengarkan suara Emma yang mungkin masih terdengar pelan. Dia membelakangi Sabrina. Di sampingnya ada Ethan. Sementara itu, Tony berdiri di sisi ranjang yang lain sehingga dia menjadi orang yang lebih dulu mengetahui kehadiran Sabrina.

Karena menyadari arah pandang Tony, Jake akhirnya menoleh.

“S ... sore semua,” kata Sabrina.

Tony tak menyahut. Emma juga. Yang menyahut adalah Jake. “Sore,” ujarnya pelan. Dia lalu menghadap Emma lagi.

“Emma sakit apa? Habis jatuh kah?” tanya Sabrina karena dia melihat ada bekas jahitan di kening Emma sebelah kanan.

“Iya,” sahut Sabrina pelan.

“Sekarang udah mendingan apa masih sakit?” tanya Sabrina.

“Udah mendingan kok,” sahut Emma.

“Maaf ya, aku nggak sempet beliin apa-apa,” kata Sabrina.

“Nggak apa-apa,” sahut Emma.

Sejujurnya, Emma tidak yakin Sabrina tulus. Dia sebenarnya malas menanggapi gadis itu. Rasanya mustahil seorang Sabri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status