Share

Bab 18 (Jingga Hilang)

Dari waktu ke waktu, warna kulit jenazah semakin gelap karena lebam dan baunya pun semakin menguar. Posisi Bang Ron berada sekitar tiga meter di atas area perkemahan.

"Kita bangun tenda di sini saja. Arum, bangun tenda, ya," suruh Bang Ipul lembut kepada istrinya.

"Ayo, kita taruh barang di sini, kita harus pindahkan jenazah ke tempat yang landai, khawatir kesorean," lanjut Bang Ipul kepada timnya sambil melepas carrier yang melekat di punggungnya.

Posisi mereka akan membangun tenda, sama persis dengan tempat Alit dan teman-temannya berkemah.

Bang Ipul bersama timnya mulai melapisi tangan mereka dengan plastik keresek untuk menghindari tangannya bersentuhan langsung dengan jenazah. Begitu juga dengan Alit dan Fadly, mereka mengikuti apa yang Bang Ipul lakukan.

Sepertinya, tim Bang Ipul cukup terlatih. Tanpa diberi perintah pun, mereka telah tahu apa yang harus dilakukan. Sebagian dari mereka membangun tenda, sebagian lagi mencari kayu bakar.

"Jadi, jenazahnya sudah dua hari, ya?" tan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status