Share

Gamang

Sepeninggal kepergian Ari, Lara masih menangis sesenggukan. Seluruh tubuhnya masih bergetar di sofa dudukan tiga. Ia sendiri bahkan tak menyangka, jika beginilah akhirnya.

Ditatapnya selembar sticky notes legam yang bertuliskan tinta keperakan dalam genggamannya. Sudah dua jam ia berdiam diri, memikirkan banyak kemungkinan yang terjadi. Lara masih dipasung kebisuan, pun dalam langkah selanjutnya juga penuh keraguan.

Padahal, atas inisiatif Ari sendiri, ia mengambilkan Lara laptop dari kamarnya. Pun demikian, dashboard pada kamputer jinjing itu sudah berganti dengan badan surel yang telah terbuka.

Kendati demikian, Lara masih enggan untuk menghapus segalanya. Ia masih menatap tulisan yang ada namanya.

"Gu-e eng-gak habis pi-kir kalo e-mail dan san-dinya ada na-ma gue," ucapnya terguguk.

Sesekali diliriknya layar laptop yang tertidur karena lama tak mendapat perintah. Namun, Lara p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status