Share

Menang Banyak

Ari mengernyit heran, lantas menarik lengan yang masih menegang ke arah Rendi. Ia menatap notifikasi pada layar ponsel.

"Siapa?" tanya Ari, mendongakkan dagu.

"Eh, nggak gue kira tadi baca notif wa masuk nyebut nama itu. Dia cewek elu?"

Ari mencari celah dalam tatapan Rendi, tapi tak ditemui apa pun selain gurat wajah yang diperam tanya. "Dia bos bengkel."

Mendengar jawaban Ari, Rendi tampak bernapas lega. Namun, sedetik kemudian ia membeliak. "Dia yang nabok elu pas awal kerja?"

Lirikan membunuh pun langsung dilesatkan Ari. Ia yang berupaya keras melupakan kejadian itu dengan memanfaatkan sang pelaku, malah orang lain yang mengingatkannya lagi.

"Gue salah ngomong, dah." Rendi nyengir kuda.

"Pergi sono! Aku nggak minat ngerungokke awakmu! Njur loro ati!" usir Ari. Ia lantas bangkit dan menarik lengan sang adik.

"Tapi

Ira Yusran

Enak bener jadi si Ari, ya? Mana nih suaranya tim Ari? Jan lupa tinggalin review, vote dan komen ya, Gaes 💚

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status