Share

Tetangga Julid

Dengan kesabaran yang tinggi, aku duduk di pos tunggu khusus orang tua murid bersama dengan ibu-ibu lain yang kepo tentangku. Mereka tahu tentang statusku dan beranggapan bahwa aku adalah gadis beruntung sekaligus tak punya harga diri.

Mengapa aku menikahi laki-laki yang pernah menjadi kakak iparku? Mengapa aku mau menjadi ibu sambung bagi keponakan sendiri? Dan yang lebih parahnya, ada pertanyaan yang sangat membuat frustrasi. Kenapa aku mau menikah dengan laki-laki bekas kakakku sendiri?

Apa pertanyaan mereka tak berlebihan? Sebagai tetangga, sekaligus orang tua dari teman Lala, seharusnya mereka menjaga ucapan. Bagaimana jika mereka bergosip di depan anak-anak? Secara tidak langsung, mereka memberi informasi kepada anaknya untuk mengikuti jejak para orang tua masing-masing. Ya, menjadi penggosip. Jadi mau bagaimana lagi, di negara ini penggosip tak akan pernah punah, karena sejak dini mental anak-anak sudah terlatih dan terbiasa akan cerita-cerita miring yang menimbulkan sensasi m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status