Setelah Samuel menjelaskan semuanya, kini dia dan ibunya kembali menuju dimana Felicia berada. Andin juga terlihat menyukai wanita itu, walaupun dirinya belum mengetahui jelas keluarga dan sifatnya. Akan tetapi, pertemuan pertama saja mampu menarik perhatian Andin, jadi dirinya berfikir jika Felicia lebih pantas disandingkan dengan putranya, dan dia juga akan menyiapkan sesuatu untuk menguji sifat Felicia."Nama kamu tadi siapa?" tanya Andin."Felicia, Tante," jawabnya dengan tersenyum kaku."Tante sudah tau semuanya dari cerita Samuel, kalau begitu besok pergi sama Tante ya kita fitting baju pengantin," ujar Andin."Hmm, gini Bunda. Felicia ini pemilik butik, dan sebenarnya dia yang membuat gaun itu sendiri," jelas Samuel."Oh ya? Wah, Tante mau dong sesekali ke butik kamu, boleh ya?" pinta Andin dengan wajah yang berbinar."Boleh kok Tante, mau kapan saja Tante mau. Hmm, kalau besok mau Tan? Biar Feli jemput," tawarnya."Boleh, kalau gitu besok Tante tunggu dirumah ya," "Oke, Tante
Felicia sangat panik karena terlambat datang ke butik karena ada janji dengan Customer nya tentang fitting baju pengantin membuatnya melajukan mobil dengan kecepatan tinggi tidak memikirkan resiko nya yang dapat membahayakan nyawa nya.Ponsel Felicia terus saja berdering, hingga Felicia dengan tangan kirinya meraba tas nya untuk mengambil benda pipih tersebut."Halo,""Halo, Bu! Customer kita sudah menunggu lebih dari 10 menit dan dia saat ini sedang marah besar karena ibu belum juga sampai," jelas pegawai butiknya."Buat cara apapun agar dia bisa menunggu saya 5 menit lagi, saya sudah hampir sampai, oke?""Oke, buk!"Sambungan telepon pun terputus.Akhirnya yang ditunggu sampai juga, Felicia langsung berlari masuk ke dalam butik untuk melihat keadaan."Satu menit lagi bos kalian enggak datang juga, akan aku hancurkan toko kalian!" Ancam Bella."Jangan main-main kalian, kalian tau Anandra Group? Itu pem
Lalu tangan Bella turun kebawah ingin melepas kancing baju milik Samuel, dengan kesadaran yang kembali Samuel langsung melepas panggutan bibir mereka berdua dan menepis kasar tangan Bella.Bella yang diperlakukan seperti itu langsung menatap tajam Samuel."Kamu kenapa sih?" sungut Bella.Samuel berdiri dan merapikan bajunya, "Kita belum sah menjadi suami istri, jadi jagalah sikapmu! Aku tidak menyukai hubungan diluar pernikahan!" ujar Samuel dengan tegas."Ya kita sebentar lagi resmi menjadi suami istri, bukan? Kenapa sih kamu selalu menolaknya!" jawab Bella dengan kesal."Kamu lebih tau aku gimana? Jaga batasanmu sebelum sah menjadi istriku!" tegas Samuel lagi.Bella kesal dan mengambil kasar tas nya dan pergi keluar karena merasa dihina dengan calon suaminya sendiri. Samuel duduk di atas kursi kerjanya dengan tangan dilipat didepan dada nya menatap keluar dengan datar dan emosi.Tokkk...tokk"Permisi!" ujar Leo Se
"Iya, anda bisa tanda tangan di atas materai untuk menyepakati nya!""Apa ini harus? Dan harus 5 hari?" Tanya Feli.Leo mengangguk, "Apa ada yang mau ditanya lagi?""Maaf sebelumnya, Pak! Karena ini nona Bella baru saja datang di hari ini, maka minimal pengerjaan baju itu membutuhkan waktu 1 Minggu, jika untuk 5 hari saya tidak bisa bertanda tangan disurat ini!""Jika anda tidak menyetujui nya, maka wewenang anda membuka butik ini akan dicabut saat ini juga," ancam Leo.Feli menghembuskan nafasnya kasar, dia sudah menduga kalau hal ini pasti akan terjadi jika berhubungan dengan Anendra Group."Oke, oke baiklah!" ujar Feli dan langsung tanda tanganin surat tersebut dan menyerahkan nya pada Leo."Oke, terimakasih atas partisipasinya! Mungkin dihari berikutnya saya akan membutuhkan bantuan, anda! Saya pamit." ujar Leo dan langsung keluar dari ruangan pribadi Feli.Feli berdecak kesal karena pusingnya semakin bertambah.
Samuel terus menghubungi ponsel milik Bella namun tidak juga terjawab olehnya membuat Samuel sangat emosi dan marah, membanting pintu kamarnya dan keluar ingin menuju kerumah Bella, semua yang mendengar bantingan pintu langsung bergidik ngeri karena itu adalah tanda kalau emosi tuan mereka saat ini sedang sangat buruk dan tidak boleh siapapun yang mengganggunya kalau masih ingin hidup dengan tenang.Dirumah mewah itu hanya ada Samuel, Mama dan papa nya sedangkan adik nya dia sekolahkan di luar negeri dengan diberi pengawal sebagai penjaganya dari berbuat yang tidak sepantasnya disana. Papa Samuel bernama Bram seorang yang sangat disegani yaitu tuan besar keluarga Anandra, namun dia tidak ingin terjun lagi di dalam dunia bisnis dan hanya ingin menikmati masa tua nya bersama istrinya hingga semua ia serahkan kepada putra nya yang ternyata dapat meneruskan nya sangat baik dan semakin membuat Anandra Group semakin terkenal.Mama dan Papa nya yang sedang berada
"Sialan kau, Leo! Lancang sekali kau,""Maaf tuan muda! Saya tidak mau terjadi apa-apa pada tuan muda, biarkan saya saja yang menghancurkan nya, ini tugas saya melindungi tuan muda!" ujar Leo."Argggghh!"Samuel sangat penuh emosi karena mengetahui kalau sebenarnya wanita yang dia cintai selama ini selalu selingkuh dibelakang nya."Leo, sejak kapan kau mengetahui perselingkuhan nya?" tanya Samuel."Sebenarnya saat saya kerumahnya ingin mengantarkan data pernikahan tersebut, pembantu nya bilang kalau Bella selalu pulang tengah malam atau bahkan pagi! Darisitu aku langsung melacak keberadaan nya menggunakan telepon tuan muda, dan mengumpulkan semua data dan buktinya!" jelas Leo."Wanita sialan! Berani sekali kau bermain api denganku," geram Samuel.Anak buah yang ada di sekitar kamar tersebut menahan takut karena kemarahan Samuel kali ini sangatlah besar."Jadi gimana tuan muda? Apa Bella langsung mendapat kan hukuman saat
Feli melihat surat perjanjian antara dirinya dengan Samuel pemilik Anandra Group yang terkenal kejam dan dingin, dia sangat bingung dan tertekan di waktu yang bersamaan.Feli ingin sekali keluar dari zona yang diciptakan oleh Anandra Group pada dirinya, tetapi sudah terlanjur Feli telah menyetujui dengan terpaksa karena Lisa kakak tiri nya."Mau menunggu apa lagi, silahkan tanda tangan, Nona!" perintah Leo."Bisakah saya berfikir kembali?" tanya Feli dengan ragu.Leo menggeleng lalu meletakkan ponsel milik nya di meja dengan memberikan rekaman suara Feli yang menyetujui perjanjian itu sebelumnya, membuat Feli membalalakan mata nya tidak percaya akan ketelitian dan kewaspadaan sekertaris Leo, menatap Leo dengan tatapan horor lalu mengerutkan keningnya."Oh, hehe! Tenyata kalian lebih kejam dari yang ku duga," gerutu Feli berbisik dan mengambil pulpen untuk menandatangani perjanjian tersebut."Ada yang ingin disampaikan lagi?" tany
Drrrttttt!Drrtttt!Samuel mengambil ponsel nya yang terus berdering di saku nya, lalu melihat siapa yang menelephon nya."Halo,""Halo, Sayang! Apa kau sangat sibuk saat ini? Aku bosan tau kamu kurung di rumah terus," rengek Bella.Samuel menyeringai, ternyata kau emang artis yang berbakat, batinnya."Sayang, apa kamu mendengarku?""Oh, iya! Aku lagi sibuk, sampai ketemu 5 hari lagi," ujar Samuel mematikan teleponnya."Sialan, kenapa kau masih bisa terlihat baik-baik saja, setelah apa yang kau lakukan padaku!" sungut Samuel.Tokk!Tokk!"Masuk,""Permisi, Pak! Ini ada berkas yang harus ditandatangani," ujar salah satu karyawan."Dimana Leo? Kenapa kau yang mengantarnya?""Maaf, Pak! Pak