Share

Bab 9. Samuel dan Felicia

"Ntahlah, saat aku melihatnya sekretaris Leo sangat marah denganku, dan bilang jangan pernah bermain-main dengan Anandra Group!" ujar Lisa menceritakan sambil bergidik ngeri membayangkan nya.

"Aneh banget, kenapa perasaanku nggak enak ya!"

"Kenapa gitu? Bukannya wajar kalau sekretaris Leo datang karena mereka membuat gaun untuk pernikahan tuan Samuel," ujar Lisa.

"Iya juga sih, tapi nggak tahu kenapa perasaan ku jadi khawatir gini! Tapi yaudalah lupakan saja," ujar Bella.

.....

Anandra Group.

Drrrtttt!

Drrrttttt!

"Halo, Tuan! Ada yang bisa saya bantu?" tanya Leo di seberang telephon.

"Bawa wanita tersebut ke kantorku sekarang juga! Aku ingin bertemu dengan nya," perintah Samuel.

"Oke, baik Tuan!"

Sambungan telepon terputus, Leo langsung menuju Dream Boutique kembali karena dia baru saja dari situ dan saat ini dia kembali ketempat itu.

Saat pintu terbuka membuat semua terkejut karena kehadiran sekretaris Leo kembali.

Feli yang masih bingung, mendekat ke Sekretaris Leo dengan gemetar.

"Iya, ada yang ketinggalan, Pak?" tanya Feli.

"Ikut saya!" perintah Leo.

Sesampainya mereka di luar ruangan, Leo berbicara dengan sedikit berbisik.

"Maaf jika saya lancang, tetapi ini perintah tuan Samuel anda harus ikut saya saat ini juga untuk bertemu dengan nya," ujar Leo pelan.

"Ha, apa?" teriak Feli karena terkejut.

Feli sangat tidak menyangka hal seperti ini, bertemu dengan tuan Samuel yang sama sekali tidak ada di daftar keinginan nya melainkan berada di daftar hitam nya.

"Eh, maaf saya terkejut, Untuk apa ya bertemu dengan tuan Samuel? Apa ingin membatalkan perjanjian ini?" tanya Feli sedikit senang.

"Tidak, melainkan ingin bertemu dengan calon pendamping dirinya!" jawab Leo tegas.

Kaki Feli seakan-akan sangat sulit untuk digerakan atau bahkan menompang tubuh nya, sangat lemas dan tidak ada kekuatan saat mendengar jawaban dari sekretaris Leo yang membuat dunia nya seakan ingin hancur saat ini juga.

"Anda kenapa, Nona?"

"Eh, nggak apa-apa! Ha... harus sekarang?"

"Iya, karena tuan Samuel sangat membenci suatu hal yang membuatnya menunggu terlalu lama!" 

"Haha, oh iya boleh," ujar Feli tertawa getir karena menahan rasa gugupnya.

Feli langsung masuk ke dalam mobil dan langsung Leo lajukan mobil itu dengan kecepatan sedang menuju Anandra Group. Di belakang Feli terus meremas kedua tangan nya karena bingung harus berbuat apa setelah sampai disana.

"Jangan membantah apapun perkataan tuan Samuel, Nona! Maka anda akan baik-baik saja," jelas Leo.

Seketika Feli mengerutkan keningnya.

Jangan membantah kalau mau baik-baik saja? Apa aku akan tewas disana ketika aku membantah satu omongan tuan Samuel, batin Feli.

"Oh gitu ya, oke! Makasih infonya," ujar Feli lalu memandang keluar dan ternyata mereka telah sampai di Anandra Group.

"Berjalan lah seperti tidak ada beban, anda akan menjadi istri dari tuan Samuel maka tunjukkan sikap terhormat anda, Nona!" jelas Leo lagi.

Feli tersenyum kaku lalu memutar bola mata nya, "Hufttt."

Feli pun keluar dan masuk kedalam mengikuti arahan dari Leo, wajah nya yang selalu ia pasang dengan senyuman agar tidak memperlihatkan ketakutan nya saat berhadapan dengan Samuel nanti.

Ceklekk!

"Tuan, ini Nona Felicia telah berada disini!" ujar Leo.

"Masuk," perintah Samuel.

"Mari silahkan masuk, Nona!" 

Feli menundukkan kepala nya dan berjalan masuk ke dalam ruangan, Feli menatap kedepan dan terlihat wajah Samuel terpampang nyata di depan nya, wajah yang biasa nya selalu ia lihat dari televisi atau majalah sekarang dirinya berhadapan langsung dengan Samuel.

Samuel menatap datar ke arah Feli lalu menyuruhnya duduk.

"Apa kau Felicia?" tanya Samuel.

"Benar, Tuan!"

"Leo, berikan seluruh persyaratan pernikahan kontrak kepadanya!" perintah Samuel.

"Ini, nona silahkan dibaca dan dipahami!" ujar Leo memberikan sebuah buku tebal untuk Felicia.

"Apa? Buku setebal ini harus aku baca dan aku pahami? Yang benar saja kalian?" sungut Feli tidak sadar karena kesal.

Sesaat ia tersadar Feli langsung menutup mulutnya dan melihat buku tersebut, sedangkan Samuel menatap tajam Feli dan juga Leo.

"Leo? Apa kau sedang berhalusinasi di dalam mimpi hingga memberikan ku wanita pembangkang seperti dia?" teriak Samuel.

Feli yang mendengar teriakan Samuel langsung bergidik ngeri dan tidak berani menatap kedepan melihat mereka berdua.

"Maafkan saya, Tuan!" ujar Leo.

"Nona Feli, apa kau mendengar omonganku saat di perjanjian?" tanya Leo.

"Tapi-" ujar Feli terputus.

"Tapi apa?" tanya Samuel ketus.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status