“Maaf, Nona Kecil. Sepertinya aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu saat ini. Kau sepertinya sangat cerdas. Kau bisa mencari tahu sendiri kalau kau masih penasaran dengan hal itu,” jawab Leo pada Cleo seakan memberikan signal bahwa Cleo bisa membuktikan sendiri apakah dia adalah anak kandung Morgan atau tidak.Sementara, Vallen masih mendekap tubuh mungil itu dengan sangat erat seakan takut sesuatu yang buruk terjadi pada putrinya itu. Vallen merasa Cleo sudah tidak aman jika terus berada di tempat mengerikan ini. Ia ingin sekali mengirim Cleo ke luar dari mansion dan tidak berhadapan lagi dengan Morgan di kemudian hari. Namun, ia sadar bahwa sepertinya itu adalah hal yang sangat mustahil saat ini. Apalagi Leo sama sekali tidak memberikannya kesempatan untuk bisa melakukan hal yang ia inginkan.Tentu saja itu karena Leo adalah pengikut setia Morgan. Mana mungkin dia akan membantu Vallen mengeluarkan setidaknya putrinya sendiri dari mantion ini. Leo masih menatap heran pada sikap Vall
Di dalam sebuah rumah yang sangat mewah dan megah, sepasang kakak beradik sedang duduk berhadapan dengan seorang paruh baya di depannya. Mereka tampak sedang membicarakan masalah yang sangat serius. Terlihat ketegangan di wajah mereka setelah beberapa saat berdiskusi dan berdebat dengan sangat serius.“Jadi, apa yang mau kau lakukan, Cris?” tanya wanita paruh baya itu pada anak laki-lakinya yang tampan dan rupawan.“Aku akan mencoba bernegosiasi dengan Morgan dan meminta ia mengembalikan Cleo pada kita. Soal Vallen, aku sedikit ragu dia mau melepaskannya,” ungkap Cristian pada Diana yang tak lain adalah ibunya itu.“Untuk apa kau masih memikirkan wanita itu? Dia tidak penting untuk kita! Yang paling penting adalah kau membawa anaknya ke rumah ini,” titah Diana dengan sinis.“Benar yang Mami katakan, Kak. Kita tidak butuh wanita pembawa sial itu. Kita hanya butuh anaknya dan setelah itu kita bisa menggunakan harta Daddy dengan sepuasnya,” sambung Javina berkata dengan kalimat membenark
Cristian masih menjeda kalimatnya dan semakin membuat Diana penasaran. Sementara itu, Diana sendiri tidak berani bertanya pada Cristian karena ia sangat tahu tabiat dan watak putranya ini. Meski Cristian adalah seorang lelaki yang lembut dan sangat penyayang, ada sisi kejam dalam dirinya yang tidak semua orang bisa melihatnya. Bahkan Vallen sekali pun tidak pernah melihat bagaimana kejam dan kasarnya Cristian pada orang lain selama ini.Hanya Diana saja yang mengerti bagaimana Cristian selama ini karena memang dia lah yang selalu ada saat apapun dalam hidup Cristian. Bahkan, apa yang sudah Cristian lakukan sehingga terjadi kesalah pahaman besar antara Vallen dan Morgan sampai saat ini pun Diana mengetahui dengan sangat jelas. Semua memang masuk dalam rencana mereka berdua.“Kalau kau tidak ingin mengatakannya, tidak masalah, Cris!” ucap Diana pada Cristian dan memutar bola matanya dengan malas karena sadar bahwa sepertinya Cristian sedang merasa bingung untuk mengatakannya atau tidak.
“Leo, pisahkan kamar wanita itu dengan putrinya!” titah Morgan pada Leo dengan penuh ketegasan.“Baik, Tuan Muda.” Leo menjawab dengan sangat patuh.“Jangan lupa, pastikan bahwa anak kecil itu tidak pernah melihat keadaan ibunya mulai hari ini. Tapi, kau juga harus menjamin bahwa dia akan tetap hidup dengan baik dengan dunia anak-anaknya,” ucap Morgan lagi sesaat sebelum Leo memutar tubuhnya untuk pergi dari ruangan kerja Morgan itu.“Siap, Tuan Muda. Aku akan memastikan Cleo menjalani hari-harinya dengan sangat baik.”“Jangan sebut nama bocah itu di depanku!”“Maaf, Tuan Muda. Aku tidak bermaksud untuk hal itu.”“Pergi lah! Jangan datang sebelum kau selesai memisahkan kedua orang itu. Aku yakin bocah itu dan ibunya akan menolak untuk dipisahkan. Meski hanya pisah kamar saja. Kau harus berjuang keras, Leo,” ujar Morgan pada Leo dengan penuh keyakinan karena sudah bisa dipastikan hal itu akan terjadi.“Baik, Tuan Muda. Aku permisi,” ucap Leo dan menundukkan sedikit badannya ke arah Mor
Mendengar hal yang diucapkan Leo padanya, hati Vallen menjadi sangat bimbang. Ia tidak berpikir untuk terus membiarkan Cleo berada dalam kamar ini dan tentu saja memungkinkan Cleo untuk menyaksikan apa saja yang dilakukan oleh Morgan padanya. Vallen tidak mau Cleo melihat semua perlakuan kasar dan kejam Morgan padanya itu.“Mami … aku tidak akan apa-apa. Paman baik hanya akan membawaku bermain keluar dan aku memang sangat bosan di sini sepanjang hari,” ucap Cleo seperti mengerti kegundahan hati Vallen saat ini.“Tapi sayang … Mami takut kau terluka di luar dan Mami tidak bersamamu,” balas Vallen menyertakan alasannya pada Cleo.“Aku akan menjaganya dengan sangat baik, Nona Muda.” Leo menyela pembicaraan ibu dan anak itu dengan sopan.“Kau berani menjamin keselamatannya, Leo?” tanya Vallen seperti ingin memastikan hal itu dari Leo.“Tentu saja, Nona Muda. Aku akan menjaga dan mengawasi Nona Kecil bermain dan sampai kembali ke kamar!” jawab Leo dengan penuh rasa percaya diri dan keyakin
Entah karena dasar apa dan berasal dari perihal apa, Cleo seakan meyakini bahwa Morgan adalah ayah kandungnya. Meski Morgan bersikap tidak baik padanya dan tidak menganggapnya sebagai anak, akan tetapi Cleo masih merasakan ikatan batin antara dirinya dengan Morgan.Walaupun begitu, Cleo tetap enggan untuk menunjukkan sikap baiknya pada Morgan karena Morgan pun selalu berkata kasar padanya. jadi, Cleo pun bersikap keras kepala sama seperti yang dilakukan oleh Morgan. Cleo memiliki IQ di atas rata-rata dan tidak ada yang tahu dengan jelas tentang semua itu kecuali Vallen. Mereka memang menyembunyikan semua itu dari semua orang karena tidak ingin Cleo mendapatkan masalah karena itu.“Paman, kenapa kau masih betah bekerja dengan orang seperti tuanmu itu?” tanya Cleo sambil menyuapi kangkung ke mulut kelinci berwarna coklat yang sangat gemuk dan berbulu lebat di depannya.Ada banyak kelinci di taman ini. Mungkin, ada sekitar tiga puluh ekor yang dipelihara oleh Morgan. Entah mengapa ia ing
Dengan sedikit ragu, Cleo menegakkan kepalanya dan menatap lurus pada wajah tampan yang kini sedang menunduk untuk menatapnya. Tinggi Cleo tidak berbeda jauh dari pria tampan itu. “Aku hampir menyamai tinggi badannya. Apa mungkin ini salah satu gen darinya yang turun padaku?” tanya Cleo dalam hatinya sambil terus menatap lekat pada wajah pria yang tak lain adalah Morgan itu.“Apa kau terluka, gadis nakal?” tanya Morgan pada Cleo.Cleo sempat merasa tersentuh karena pertanyaan Morgan yang terdengar penuh perhatian padanya. Nada bicaranya juga sangat lembut, terdengar berbeda dari sebelumnya dan tentu saja membuat Cleo memasang tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi pada pria itu.“Aku baik-baik saja!” jawab Cleo dan segera mengatur jarak lagi dari Morgan.“Benarkah? Tapi, sepertinya kepalamu cidera ringan. Apa kau mau aku bawa ke dokter?” tanya Morgan lagi berusaha memberikan perhatian yang lebih pada Cleo.“Tidak perlu dan terimakasih. Aku tidak tahu kau memiliki sisi baik seperti itu
Sejenak Cleo merasa ragu saat mendengar Morgan berkata seperti itu padanya. Dia tidak begitu saja percaya bahwa lelaki itu sudah berubah menjadi orang yang baik saat ini. Ia memandang Morgan dengan tatapan penuh rasa curiga dan hingga membuat Morgan merasakan lelah pada tangannya yang terulur pada Cleo.“Aku bisa berjalan sendiri,” jawab Cleo pada akhirnya dan membuat Morgan sedikit merasa patah hati.“Benar kah? Tadi kau berjalan dengan bergandengan tangan bersama Leo. Apa tadi kau sedang tidak bisa berjalan sendiri?” tanya Morgan menyindir kalimat yang Cleo ucapkan padanya itu.“Itu sama sekali bukan urusanmu!” jawabnya lagi dengan ketus.Leo berusaha menahan tawanya agar tidak pecah dan tidak melukai harga diri Morgan saat ini. Morgan memang terlihat sedang mengemis perhatian pada gadis kecil itu. Namun, ia juga masih jual mahal pada harga dirinya yang tidak pernah tunduk dan takut pada siapapun. Apalagi hanya seorang anak kecil saja.“Leo! Kau ingin menertawaiku?” bentak Morgan pa