Share

Penolakan

"Tunggu sebentar," sahut Arumi sembari sedikit bangun dari kursinya dan kemudian menepuk pundak Pak Taufik.

"Ya?" Pak Taufik bereaksi.

"Maaf, apa saya bisa bicara sebentar dengan Anda?" tanya Arumi dengan sopan.

Pak Taufik yang sedari tadi mengawasi semua hal dari kaca yang ada di depannya pun langsung kembali menatap ke arah kaca tersebut untuk memastikan reaksi Satria.

"Baik Nona," jawab Pak Taufik setelah memastikan ekspresi wajah Satria yang terlihat baik-baik saja.

Setelah itu mereka berdua pun keluar dari dalam mobil dan meninggalkan Satria sendirian di dalam sana.

"Pak, mohon maaf dan tolong jawab dengan jujur. Apa Dia itu sedikit …." Arumi menggunakan jari telunjuknya untuk membentuk garis miring di keningnya.

'Sangat wajar kalau dia menganggap Tuan Muda memiliki penyakit jiwa,' pikir Pak Taufik yang juga sempat terkejut dengan ucapan Satria tadi.

"Tidak Nona," jawabnya dengan tenang.

"Apa dia pecandu?"

'Ya, dia pasti pecandu dan sedang memakai,' pikir Vivian sembari memaink
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status