Share

Bertemu Mertua

Author: Rasyidfatir
last update Last Updated: 2025-04-27 09:06:54

Perjalanan yang tidak cukup jauh berboncengan motor matic antara Abie dan Winda kini mengantarkan mereka sampai di rumah makan. Abie berhenti di parkiran membantu Winda melepaskan helmnya saat ia sudah turun dari motor.

"Win, kenapa kita tidak ke rumahmu saja ketemuannya. Agar aku juga tahu dimana rumahmu," ucap Abie sembari berjalan beriringan menggandeng tangan Winda masuk ke dalam rumah makan.

Tak sedikitpun Abie melepaskan gandengan tangannya. Membuat Winda merasa dag dig dug. Ia mengambil nafas agar bisa mengontrol jantungnya berdetak lebih teratur.

Dari kejauhan Hilman melihat putrinya di gandeng seorang pria tampan yang berjalan ke arahnya. Entah mengapa dia merasa familiar dengan wajah pria tersebut. Tapi dimana dia pernah bertemu. Ia kesulitan mengingatnya.

Hingga kaki langkah mereka semakin mendekat ke arahnya. Winda sekilas seperti memberi isyarat pada Abie untuk menghentikan langkahnya.

"Mas, itu Papaku. Dia yang memakai kemeja hitam," bisik Winda. Winda memang sudah mengi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
May_maya🌸
berharap jgn ada konflik berat lgi ya thor. Winda dan Abie udh serasi bgt ni
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Salah Faham

    Di ruang tengah rumah Aurel dan Reyhan, suasana yang tadinya tenang berubah menjadi tegang. Aurel berdiri di depan Reyhan dengan mata berkaca-kaca, sedangkan Reyhan bersandar di dinding, kedua tangannya terlipat di dada."Kamu pikir aku nggak lihat gimana caranya dia mandang kamu?" suara Aurel meninggi, nada cemburunya jelas terdengar.Reyhan menghela napas kasar."Dia sepupuku, Rel. Dia datang cuma mau numpang nginap. Kenapa sih kamu selalu mikir yang nggak-nggak?"Aurel menahan amarah yang mendesak di dadanya."Dia datang pakai pakaian begitu, celana pendek sepinggang... duduk di sofa rumah kita, dekat kamu! Dan kamu diam aja? Masih bisa ketawa-ketawa segala!"Reyhan menatap Aurel tajam."Kamu tuh kelewatan, Aurel. Ini rumah kita! Aku berhak ngundang siapa aja. Lagian, kamu yang salah karena selalu mikirin yang jelek tentang aku."Aurel menggeleng pelan, dadanya terasa sesak."Bukan aku yang salah... tapi kamu yang nggak pernah peka! Atau jangan-jangan... kamu memang suka dia ada di

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Penyesalan

    Suasana makan siang itu hangat. Tawa kecil Zahra dan Abel sesekali terdengar di antara percakapan ringan. Hisyam menyuapi ibunya semangkuk sup hangat, membuat wanita itu merasa diterima di tengah keluarga. Namun tiba-tiba…Tok… tok…Suara ketukan tongkat di lantai membuat semua kepala menoleh.Di ambang pintu, berdiri Kakek Hisyam. Wajahnya datar, sorot matanya tajam menatap ke arah Raisa.Raisa tercekat. Sendok di tangannya nyaris terjatuh. Ia segera bangkit berdiri, napasnya memburu. Tanpa sadar, ia mundur beberapa langkah, hendak berbalik meninggalkan meja.“Maaf… aku… aku harus pergi,” bisik Raisa tergesa, suaranya gemetar.“Bu… kenapa?” tanya Hisyam, bingung.Raisa menunduk, menggigit bibirnya menahan takut. Ia takut sosok tua itu akan kembali memisahkannya dari anak kandungnya, seperti dulu.Namun sebelum ia sempat melangkah pergi, suara serak Kakek memecah keheningan.“Raisa… jangan pergi.”Langkah Raisa terhenti. Ia memejamkan mata, tubuhnya gemetar.Semua orang di meja makan

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Penjelasan Dari Hisyam

    Abian dan Abel datang ke rumah Papanya. Mereka penasaran dari cerita Zahra kemarin. Tetapi Zahra tidak menceritakan keseluruhan kejadiannya. Ia ingin Abian mendengarnya sendiri dari Hisyam. Di ruang tamu, duduk seorang wanita tua berkerudung sederhana, dengan wajah lembut penuh gurat lelah. “Papa…” panggil Abian, “siapa beliau?” Hisyam menarik napas. “Beliau… Ibu Papa. Raisa.” Abian tertegun. “Ibu Papa? Bukannya… nenek sudah meninggal?” Hisyam menunduk. “Papa juga berpikir begitu. Tapi ternyata… beliau hidup. Dan selama ini… beliau hidup di jalanan. Nenek Raisa adalah ibu kandung Papa. Sedangkan nenekmu yang biasa kamu kenal sudah meninggal itu adalah ibu angkat Papa." Raisa menatap Abian, suaranya pelan, serak. “Maafkan nenek, Nak… Maaf karena nenek nggak pernah ada buat Papa kamu… dan buat kamu.” Abian menatap sang ayah, matanya bergetar. “Papa… kenapa Papa nggak pernah cerita?” Hisyam melangkah mendekat, menatap mata putranya. “Papa nggak berniat nyembunyiin.Papa

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Berita Bahagia

    Abel berdiri terpaku di depan wastafel. Tangannya bergetar saat menatap dua garis merah yang muncul jelas di test pack.“Ya Tuhan…” bisiknya lirih. Dadanya berdebar. Antara tidak percaya dan gugup.Sejenak ia terdiam. Lalu… tanpa pikir panjang, ia melangkah cepat ke kamar.Abian masih tertidur lelap di ranjang. Nafasnya teratur, wajahnya tenang.“Sayang…” suara Abel bergetar. Ia sentuh bahu suaminya.Abian bergumam, matanya setengah terbuka. “Hmm, ada apa Sayang?”Abel menelan ludah, lalu tanpa banyak kata, ia sodorkan test pack itu.Abian mengerjapkan mata. Ia ambil test pack itu, menatapnya beberapa detik… lalu duduk tegak.“Serius nih?” suaranya agak serak.Abel mengangguk, matanya mulai berkaca-kaca. “Aku hamil …”Abian terdiam. Lalu tiba-tiba, ia menarik Abel ke pelukannya erat.“Alhamdulillah…". “Ini kabar paling luar biasa, Bel… Aku… aku bakal jadi ayah?”Abel tersenyum dalam pelukan suaminya, air matanya jatuh tanpa bisa di tahan.Abian masih memeluk Abel, seolah enggan melep

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Istri Kebanggaan

    Langkah Hisyam mantap memasuki rumah besar di sudut kota itu — rumah yang sejak kecil lebih sering ia lihat dari jauh ketimbang merasakan kehangatan di dalamnya. Di ruang tengah, duduklah pria tua dengan rambut memutih dan sorot mata tajam yang selama ini ia panggil Kakek."Kakek…" Suara Hisyam terdengar berat. "Ada hal yang ingin saya tanyakan."Kakek menatapnya, menutup buku di tangannya. "Apa?"Hisyam menarik napas, menahan gemuruh di dadanya. "Tentang Ibu… tentang Raisa."Seketika, wajah tua itu berubah kaku. Untuk sesaat, keheningan menggantung di antara mereka."Apa maksudmu?" tanya Kakek akhirnya, suaranya serak."Aku bertemu dengan seorang wanita… yang ternyata… katanya… dia adalah ibuku." Hisyam berusaha menahan gejolak emosinya. "Seorang pemulung… yang datang ke makam Papa… Kakek tahu soal ini?"Sorot mata Kakek melembut, tapi ada sesal yang jelas terpancar. Ia bersandar di kursi, menghela napas panjang seolah beban bertahun-tahun menindih pundaknya."Kau memang berhak tahu…

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Masa Lalu

    Raisa memandangi foto bayi mungil yang ada di tangannya. Matanya berkaca-kaca, seolah terjebak dalam pusaran waktu yang membawanya kembali ke masa lalu. Ia tidak menyangka, bayi mungil dengan pipi tembam dan senyum polos itu kini telah tumbuh menjadi pria dewasa yang begitu tampan bernama Hisyam. Tangannya bergetar pelan saat mengusap wajah mungil dalam foto itu. “Kamu tumbuh begitu cepat, Nak…” bisiknya lirih. Hisyam, dengan sorot mata tajam namun penuh kelembutan, sering membuat Raisa terpana. Ada banyak jejak masa lalu di wajahnya, garis rahang yang tegas, senyum yang hangat mengingatkan Raisa pada seseorang… dan pada luka yang tak pernah benar-benar sembuh. “Kalau saja waktu bisa kuputar,” ucap Raisa pelan, menatap kosong ke arah jendela. “Mungkin aku tak akan pernah membiarkanmu lepas dari pelukanku…” Raisa masih terpaku menatap foto itu. Jemarinya bergetar, tak hanya karena kenangan masa kecil Hisyam, tapi karena rahasia besar yang selama ini disimpannya rapat-rapat, bahkan d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status