Share

Bab 20

Sampai tengah malam ternyata Gibran tidak kunjung pulang semejak pergi siang itu dan membuat Anggie tanpa bisa menepis perasaannya menjadi khawatir.

“Itu cowok ngambekan kemana aja ya, kok nggak pulang-pulang?” ringisnya menatap jam yang yang menunjukkan waktu yang membuatnya merinding saja.

“Ughh ... haruskah aku terus menunggunya atau bobo duluan saja ya? Ugmm ... tapi kata papaku yang masih awet muda itu nggak boleh.”

Anggie meremas piyama tidurnya akibat takut bercampur dengan perasaan cemas yang melandanya. Jujur saja memang ia sering pulang hampir tengah malam saat masih tinggal bersama orang tuanya, tapi hal itu karena dia asik keyapan diluar dengan sok jagoan melakukan kegiatan kurang berfaedah seperti balapab motor, gosipin cowok tampan sampai paling kegiatan paling bodoh menghitung jumlah kendaraan lewat dipinggir jalan bersama Kayla. Ditungguin pulang dan bukannya menunggu orang pulang di ruang tengah yang kini terlihat seram dan mencekam karena sepi aki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status