Share

Part 15

Sejak kepergian Olivia untuk masuk ke kelas, Erlangga sengaja menunggu perempuannya di kelasnya juga. Dia tidak niat untuk belajar, hanya memerhatikan dosen yang berbicara di depan tanpa berniat untuk mencatat. Bahkan Varo sudah heran melihatnya. Erlangga terus saja bengong menatap papan tulis, bukan dosen.

“Er, nanti kamu dihukum baru tau rasa!” ucap Lana yang duduk di samping kirinya.

Erlangga mengabaikan ucapan Lana. Dia senang karena pagi ini dia sudah mendapatkan dua ciuman dari perempuan yang menjadi target penjagaannya. Apa lagi yang akan dia dapatkan nanti? Erlangga senang karena tugasnya kali ini menyenangkan.

“Biarin aja kalau dihukum. Aku nggak mau bantuin pokoknya,” sahut Varo tanpa mengalihkan pandangan dari dosen yang menjelaskan di depan.

Erlangga memang pakarnya keberuntungan. Selama perkuliahan berlangsung, dia tidak melakukan apa-apa selain menatap luar kelas dan papan tulis yang kosong. Selebihnya dia hanya memainkan bolpoin di tang

vhiiilut

Halo semuanya. Terima kasih ya yang sudah membaca cerita ini. Jika kalian mau terus tahu ceritanya, jangan lupa subscribe cerita ini ya! Vote juga kalau menurut kalian cerita ini menarik. Terima kasih banyak.

| Like
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status